Mengalami mual dan muntah selama kehamilan tentu menjadi hal yang lumrah bagi sebagian Mama, terutama di pagi hari atau yang sering dikenal dengan morning sickness. Tapi jika berlebih, kemungkinan besar Mama memang mengalami kondisi hiperemesis gravidarum.
Hiperemesis gravidarum merupakan kondisi mual dan muntah parah yang terjadi lebih dari lima puluh kali dalam sehari. Tentunya dengan frekuensi muntah sesering itu, Mama akan lemas dan kurang asupan makanan.
Nah, tokoh ternama Kate Middelton ternyata mengalami kondisi kehamilan seperti ini loh Mam! Tentu ini menjadi salah satu masalah dan ketakutan bagi wanita hamil. Seperti apa sih sebenarnya diagnosis hiperemesis gravidarum dan bagaimana cara tepat mengatasinya? Yuk, simak penjelasannya berikut:
Apa itu hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum merupakan suatu kondisi mual muntah yang berlebihan pada masa kehamilan, yang dapat mengganggu aktivitas Mama sehari-hari. Hal ini tentunya tidak boleh dibiarkan karena berbahaya bagi ibu dan janin.
Baca juga: Penting! Kenali Hal Seputar Mual Saat Hamil Berikut Ini!
Secara arti, hiperemesis gravidarum berasa dari kata:
Hyper = berlebihan
Emesis = muntah
Gravidarum = proses kehamilan
Nah, pada kondisi hiperemesis gravidarum inilah Mama akan mengalami mual dan muntah secara terus menerus, bisa mencapai lebih dari 50 kali dalam sehari. Hiperemesis gravidarum yang berat terjadi hampir sekitar 0.3 – 2 % dari kehamilan sehingga membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Biasanya, mual dan muntah terjadi pada masa kehamilan 9-10 minggu dan akan lebih meningkat pada usia kehamilan 11-13 minggu. Masa mual dan muntah akan mulai berkurang pada usia kehamilan 12-14 minggu, namun sebagian ibu hamil akan tetap merasakannya hingga proses lahiran namun tidak terlalu parah.
Mama Papa harus tahu nih!
Hampir 50 – 90% wanita hamil akan mengalami morning sickness, yang diyakini sebagai suatu mekanisme pertahanan tubuh pada wanita hamil dan janinnya terhadap makanan-makanan berbahaya yang mengandung bakteri, sehingga tidak mengganggu proses perkembangan janin.
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Namun dugaan utama adalah adanya perubahan hormon, seperti hormon glikoprotein atau Human Chorionic Gonadotropin (hCG) dalam darah.
Gejala dan ciri-ciri hiperemesis gravidarum
Pada usia kehamilan minggu ke-4 hingga ke-8 Mama akan mengetahui gejala awal dari kondisi ini yang akan terus berlangsung selama 16 minggu bahkan lebih. Ciri-ciri ibu hamil mengalami kondisi hiperemesis gravidarum:
- Mengalami mual yang sangat parah
- Terjadinya penurunan berat badan
- Volume buang air kecil sedikit
- Mengalami sakit kepala
- Produksi air liur berkurang
- Merasa kebingungan
- Pingsan
- Penyakit kuning
- Indera penciuman menjadi sangat sensitif
- Mengalami gangguan indera pengecap
- Mood sering berubah
- Sulit berkonsentrasi
- Tidak mau makan atau minum selama 12 jam
- Selalu merasakan cemas
Baca juga: 17 Makanan Untuk Mengurangi Mual Ibu Hamil!
Kapan Mama harus waspada dan memeriksakan ke dokter?
Mengapa ibu hamil diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan rutin sejak pertama kehamilan? Yap, ini dilakukan sebagai tindakan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Adapun jadwal pemeriksaan kehamilan yang dianjurkan adalah:
- 4-28 minggu: 1 kali tiap 1 bulan.
- 28-36 minggu: 1 kali tiap 2 minggu.
- 36-40 minggu: 1 kali tiap 1 minggu.
Selain itu, jika Mama merasakan ciri-ciri dan gejala hiperemesis, sangat disarankan untuk melakukan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan tindakan yang tepat.
Jika Mama mengalami muntah secara berlebihan atau bahkan pingsan, dokter akan mengambil tindakan agar Mama dirawat di rumah sakit. Perlu diperhatikan ya Mam, bahwa tubuh kita berbeda dengan orang lain, jadi ada baiknya untuk selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Mama selama masa kehamilan.
Baca Juga: Mams Pentingkah Bedrest saat Hamil Muda? Ketahui Yuk
Faktor risiko hiperemesis gravidarum
Siapa sih yang memiliki risiko mengalami hiperemesis gravidarum? Nah, berikut adalah beberapa faktor yang meningkatkan risiko bagi Mama untuk mengalami hiperemesis:
- Hamil pada usia yang sangat muda
- Kehamilan pertama
- Hamil setelah berusia 30 tahun
- Kelebihan berat badan (obesitas)
- Memiliki keluarga dekat (misalnya ibu, kakak, atau adik) yang pernah mengidap hiperemesis gravidarum atau faktor turunan
- Mengidap mola hidatidosa (hamil anggur)
- Mengandung anak perempuan atau anak kembar
- Pernah mengalami hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya
Baca Juga: Menguak Mitos Seputar Kehamilan! Cari Faktanya Disini
Pengobatan hiperemesis gravidarum
Saat berkonsultasi dengan dokter, biasanya penderita hiperemesis gravidarum akan diberikan pengobatan berdasarkan tingkat keparahan gejala dan kondisi kesehatan ibu hamil secara keseluruhan. Pengobatan ini dilakukan sebagai tujuan untuk menghentikan mual dan muntah, mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat muntah berlebihan, menambah asupan nutrisi dalam tubuh, serta mengembalikan nafsu makan Mama.
Biasanya dokter akan memberikan obat seperti berikut:
- Obat antimual
- Vitamin B1 atau tiamin
- Pyridoxine atau vitamin B6
- Suplemen vitamin dan nutrisi
Nah, jika obat yang diberikan dokter tersebut tidak mampu untuk Mama telan, maka obat dan nutrisi akan diberikan melalui infus.
Baca juga: Waspada dan Ketahui Penyebab Keguguran Pada Ibu Hamil
Pencegahan Hiperemesis Gravidarum
Belum diketahui secara pasti untuk melakukan pencegahan pada kondisi ini, namun ada beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk mencegah mual dan muntah selama kehamilan yaitu di antaranya:
- Luangkan waktu untuk memperbanyak istirahat agar dapat meredakan stres dan menghilangkan rasa lelah
- Konsumsi makanan yang tinggi protein, rendah lemak, dan bertekstur halus agar mudah ditelan dan dicerna.
- Tidak ada salahnya untuk mengonsumsi makanan sesering mungkin, namun ingat makanlah dengan porsi kecil. Nah, ada baiknya untuk menghindari makanan berminyak, pedas, atau berbau tajam yang dapat memicu rasa mual
- Memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi dan mengonsumsi minuman yang mengandung jahe untuk meredakan mual dan menghangatkan tubuh
- Konsumsilah suplemen kehamilan untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan zat besi selama masa kehamilan
- Kurangi rasa mual dengan aromaterapi di ruangan rumah
Bagaimana Mama, sudah paham bukan perbedaan antara morning sickness dan hiperemesis gravidarum? So, jika Mama mengalami gejala-gejala di atas ada baiknya untuk segera melakukan pengecekan ya! Ingat, selalu lakukan pemeriksaan rutin yang dianjurkan para ahli selama kehamilan.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini 9 Pantangan Makanan Ibu Hamil yang Tidak Disangka2018/10/18