Beberapa hari lalu, youtuber Ria Ricis membuat geram netizen atas aksinya bersama sang suami yang mengajak anaknya Moana yang berusia 5 bulan untuk melakukan kegiatan ekstrim seperti jetski dan ATV. Banyak yang menyebutkan, bahwa hal ini akan membahayakan anaknya terlebih saat melihat ekspresi Moana yang tegang dan ketakutan.
Tentu hal ini tidak untuk ditiru ya Mams, mengingat usia bayi 5 bulan masih cukup rentan karena bayi memiliki otak yang masih lunak, pembuluh darah yang tipis, dan otot leher yang lemah sehingga bisa membahayakan jika terjadi goncangan yang cukup keras. Nah, kejadian ini dikenal juga dengan shaken baby syndrome.
Apa itu shaken baby syndrome?
Dilansir dari alodokter menyebutkan bahwa shaken baby syndrome merupakan sekumpulan gejala yang terjadi ketika bayi mendapatkan guncangan terlalu keras pada kepala. Sindrom ini terdiri dari pendarahan retina mata, pendarahan otak, dan pembengkakan otak.
Sangat berbahaya ya Mams, terlebih hal ini bisa terjadi tanpa kita sadari loh! Seperti mengayun Si Kecil dengan cukup kencang saat menenangkannya menangis, bermain atau mengayun Si Kecil ke atas, mengajak Si Kecil naik motor tanpa adanya pelindung kepala dan beberapa penyebab lainnya yang ternyata sangat fatal dan membahayakan kesehatan bahkan nyawa Si Kecil.
Kejadian itu dapat membuat otak bayi terguncang di dalam tempurung kepala dan bisa bergeser serta mengalami robekan saraf. Selain itu, pembuluh darah di dalam atau di sekitar otak, termasuk di mata, juga bisa mengalami robekan dan perdarahan. Tetap waspada ya Mams!
Bahaya shaken baby syndrome
Mampaps, terkadang kita sebagai orangtua lalai dan menganggap remeh kejadian shaken baby syndrome. Padahal kondisi ini sangat rentan terjadi pada bayi berusia kurang dari 2 tahun dan jika ini terjadi, maka fatal kemungkinan terjadi pada bayi. Dilansir dari halodoc, adapun hal yang dapat terjadi adalah:
- Pendarahan Otak. Saat bayi mengalami guncangan hebat, otak mengalami perputaran atau pergeseran aksis (batang otak). Akibatnya, saraf dan pembuluh darah otak akan robek, sehingga memicu kerusakan dan pendarahan otak.
- Kerusakan Saraf. Guncangan yang hebat juga bisa menyebabkan kerusakan saraf permanen.
- Cedera Leher dan Tulang Belakang. Bayi berusia kurang dari 2 tahun masih memiliki batang leher yang rapuh, sehingga ketika mengalami guncangan keras, cedera bagian leher dan tulang belakang rentan terjadi.
- Cedera Mata. Cedera bisa berupa perdarahan salah satu atau kedua retina mata. Sayangnya, masalah ini sering tidak terdeteksi karena bayi belum bisa mengeluhkan gangguan penglihatan yang dialaminya.
- Kematian. Sekitar 10-12 persen kematian bayi di Amerika Serikat disebabkan karena shaken baby syndrome.
Nah, patut diwaspadai jika shaken baby syndrome ini terjadi pada Si Kecil seperti terjatuh atau hal lain yang membuat kepalanya terguncang. Adapun gejala yang dapat dialami adalah koma atau tidak sadarkan diri, syok, kejang, dan tidak bisa bergerak atau lumpuh. Namun, jika tidak terlalu parah ada beberapa tanda yang terjadi yaitu:
- Menangis dan rewel
- Lemah dan lesu
- Gangguan pernapasan
- Sering muntah
- Kulit terlihat pucat
- Nafsu makan turun
- Tremor
Jika hal ini terjadi, sebaiknya langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.