Dilansir dari Kompas, Indonesia menempati urutan 60 dari 61 negara dengan tingkat literasi yang sangat rendah. Hal ini sangat memprihatinkan dan bisa terlihat dari banyaknya buku menjamur di perpustakaan serta maraknya hoax akibat kurangnya daya baca. Hal ini bisa diubah mulai dari keluarga kecil kita sendiri. Misalnya seperti mengenalkan buku sejak dini. Kenalkan pula hari buku nasional kepada anak yuk, Mams. Sejak tahun 2002 lalu, tanggal 17 Mei telah ditetapkan sebagai Hari Buku Nasional. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan kembali budaya membaca yang semakin memudar.
Pentingnya Mengedukasi Anak Mengenai Hari Buku Nasional
Buku rasanya sudah seperti barang yang hampir jarang disentuh di era modern ini. Kecanggihan teknologi membuat buku terseingkir dari benak dan hati Si Kecil, atau bahkan orang tuanya. Melalui Hari Buku Nasional, yuk dekatan kembali Si Kecil degan buku-buku yang kaya akan wawasan.
Jika ada yang mengatakan bahwa gadget bisa menggantikan buku bagi Si Kecil, cobalah berpikir megenai efek samping. Buku yang Mampaps berikan kepada Si Kecil hampir tidak memiliki efek samping atau memberikan pengaruh buruk kepada Si Kecil, sebab Mampaps sudah membacanya terlebih dahulu. Lantas, bagaimana dengan gadget? Pernahkah Mampaps memikirkan efek samping pemberian gadget tehadap prilaku anak?
Orang tua tidak berada di sisi Si Kecil selama 24 jam untuk memonitor aktivitas gadgetnya. Oleh sebab itu, pemberian gadget yang tidak diiringi dengan arahan yang benar justru akan menjadi benalu terhadap masa depan Si Kecil. Sebab, anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengenai alat canggih yang ada di genggamannya tersebut. Berbeda dengan buku, rasa penasarannya akan digunakan untuk terus membaca hingga halaman akhir dan menghasilkan wawasan yang bari bagi anak.
Bagaimana Cara Meningkatkan Minat Baca Buku pada Anak?
Sebelum berencana menerapkan budaya membaca buku kepada anak, pastikan biasakan pada diri sendiri terlebih dahulu ya Mampaps. Sebab pada dasarnya, anak akan mengikuti orang tuanya. Bagaimana Si Kecil bisa betah berlama-lama membaca buku bila orang tuanya asyik bermain gadget? Oleh sebab itu, langkah awal dari pembiasaan membaca buku adalah membangun lingkungan yang suka membaca. Selain itu, Mampaps juga bisa melakukan beberapa cara meningkatkan minat baca buku pada anak berikut ini.
Baca Juga: Ingin Anak Gemar Membaca? Kuncinya Mama dan Papa Harus Jadi Contoh!
Membacakan Dongeng
Terdengar spele terutama bagi mereka yang membacakan dongeng kepada Si Kecil yang bahkan belum bisa berbicara. Namun kebiasaan ini terbukti dapat meningkatkan ketertarikan anak dalam hal membaca buku. idak hanya dongeng, Mams juga bisa membacakan mengenai fabel, cerita rakyat, cerita nabi, wawasan mengenai alam dan bacaan-bacaan ringan lainnya.
Memberikan Si Kecil Buku dengan Gambar yang Menarik
Meskipun Si Kecil belum bisa membaca, Mams bisa memberikannya buku yang dapat membuatnya tertarik. Yakni buku yang memiliki gambar serta warna cerah sehingga membuatnya senang membolak-balikan halamannya. Seiring waktu berjalan, ia akan mengetahui cerita dari gambar tersebut karena Mams selalu menceritakannya setiap hari.
Menyediakan Rak Buku yang Mudah Dijangkau Oleh Si Kecil
Memiliki rak buku yang mudah dijangkau oleh Si Kecil akan membuatnya semangat saat mengambil buku untuk dibaca atau sekadar dimainkan. Mams juga bisa melatihnya untuk meletakkan kembali buku yang telah selesai dibaca.
Baca Juga: Mams, Yuk Perkenalkan Budaya Baca Buku Untuk Bayi
17 Mei Sejarah Hari Buku Nasional
Seseorang dibalik ditetapkannya Hari Buku Nasional (Harbuknas) adalah Abdul Malik Fadjar. Beliau menjabat sebagai Menteri Pendidikan era Kabinet Gotong Royong pada tahun 2002 lalu. Hal ini dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat yang lebih senang bercakap-cakap daripada membaca. Hal ini semakin membuat masyarakat peinta buku untuk memperjuangkan adanya perayaan Harbuknas. Bahkan mereka berharap setiap harbuknas dirayakan dengan meriah seperti hari kasih sayang.
“Kami ingin agar peringatan Hari Buku seperti Valentine’s Day, di mana pada hari itu setiap orang memberi sebuah buku kepada orang lain,” tutur Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) saat itu, Arselan Harahap.
Baca Juga: Yuk, Motivasi Anak Untuk Membaca!
Meskipun sadar bahwa hal tersebut tidaklah mudah, namun Medikbud Abdul Malik adanya Harbuknas dapat meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Tanggal 17 Mei dipilih berdasarkan tanggal berdirinya Perpustakaan Nasional pada tahun 1980.
Jadi, selain diperingati sebagai Hari Buku Nasional, 17 Mei 2021 menunjukkan bahwa Perpustakaan Nasional sudaha berusia 41 tahun. Begitulah sejarah singkat mengenai Hari Buku Nasional yang bisa Mams kenalkan pada anak. Yuk, tumbuhkan kembali minat baca pada Si Kecil!