Beberapa waktu lalu kabar mengejutkan datang dari pasangan selebriti, Irish Bella dan Ammar Zoni yang baru saja kehilangan bayi kembarnya. Diberitakan gangguan kehamilan Twin to Twin Transfusion Syndrom (TTTS) menjadi penyebab meninggalnya anak kembar pasangan tersebut di usia kehamilan 6 bulan.
Masuk ke dalam daftar sindrom atau gangguan kehamilan yang jarang ditemui, ternyata hal serupa juga dialami oleh Marissa Nasution pada bayi kembarnya. TTTS sindrom membuat Marissa keguguran dan harus kehilangan salah satu dari bayi kembarnya di usia kehamilan empat bulan.
Sebenarnya, seperti apa sih Mams TTTS sindrom? Apa penyebab, gejala dan penanganannya? Yuk pelajari untuk menghindari gangguan kehamilan atau sindrom yang satu ini.
Baca juga: Lakukan 5 Hal Ini untuk Mencegah Anak Lahir dengan Down Syndrome!
Mengenal Gangguan Kehamilan Twin to Twin Transfusion Syndrom (TTTS)
Apa sih Twin to Twin Transfusion Syndrom (TTTS)?
Twin to Twin Transfusion Syndrom (TTTS) merupakan gangguan kehamilan serius yang terjadi pada janin bayi kembar identik. Kondisi ini terjadi saat pemenuhan kebutuhan janin kembar tidak berimbang, sehingga salah satu janin tidak mendapat pasokan darah dan tidak dapat bertahan hidup.
TTTS merupakan kondisi serius yang harus segera ditangani dengan benar. Ketidakseimbangan suplai dapat menghambat pertumbuhan janin hingga berujung kematian. Sebab, janin yang tidak atau sedikit menerima suplai darah akan mengalami anemia dan gangguan tumbuh kembang lainnya.
Sedangkan janin yang mendapat suplai darah terlalu banyak akan mengalami kelebihan cairan sehingga dapat memicu terjadinya gangguan pernapasan, pencernaan, kardiovaskuler hingga otak.
Baca juga: Perbandingan Ukuran Janin dengan Buah Selama Kehamilan
Penyebabnya Twin to Twin Transfusion Syndrom (TTTS)
Belum dapat diketahui dengan pasti penyebab dari TTTS sindrom ini. Namun, diduga TTTS ini disebabkan oleh adanya gangguan pembelahan sel telur setelah terjadinya pembuahan pada rahim.
Cara Mengetahui TTTS
Dengan pemeriksaan USG
- Adanya perbedaan signifikan antara kedua ukuran janin
- Perbedaan ukuran pada kedua kantung ketuban dan tali pusat
- Hanya terdapat satu plasenta
- Adanya tumpukan cairan di kulit kedua janin
- Adanya diagnosa gagal jantung pada salah satu janin
- Polihidramnion atau kondisi kelebihan cairan ketuban pada salah satu janin kembar
- Oligohidramnion atau terlalu sedikitnya cairan ketuban pada salah satu janin kembar
Hal-hal yang mungkin dirasakan Mama ketika TTTS
- Perut yang memiliki ukuran lebih besar daripada umumnya
- Terjadi pembengkakan di tangan dan kaki di usia kehamilan masih muda
- Peningkatan berat badan yang drastis secara tiba-tiba
- Nyeri pada perut, sesak, hingga kontraksi sebelum waktunya
Bahaya dan Cara Penanganan TTTS
Bahaya TTTS
TTTS sindrom sangat berbahaya dan harus segera ditindaklanjuti. Sebab, TTTS dapat membuat tekanan darah meningkat yang disebabkan oleh ketidakmampuan plasenta dalam membagi oksigen serta nutrisi secara merata terhadap janin kembar. Hal ini dapat memicu rasa kontraksi tidak normal secara terus menerus.
Dari laman fetus.ucsf.edu, Vickie Fieldstein, MD mengatakan bahwa TTTS berbahaya karena berpotensi membuat kedua bayi kembar meninggal dunia. Tidak hanya itu, kalaupun bayi dapat bertahan hidup maka akan berpotensi adanya gangguan tumbuh kembang. Seperti ukuran tubuh dua janin yang berbeda, kerusakan organ vital hingga berisiko mengalami 40% cedera otak.
Baca juga: Kenali Tanda bila Mama Hamil Bayi Kembar
Cara Penanganan TTTS
Jika Mama khawatir akan tanda-tanda TTTS yang telah disebutkan sebelumnya, sesegera mungkin sebaiknya periksa ke dokter kandungan. Jika didapati adanya gangguan kehamilan berupa TTTS, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan hal-hal berikut.
- Amnioreduksi
Amnioreduksi berfungsi untuk mengurangi cairan ketuban pada salah satu janin kembar dengan suplai cairan berlebih. Salah satu metode aminoreduksi adalah amniocentesis, ini merupakan metode yang sering digunakan. Dengan melakukan amnioreduksi, harapannya jumlah cairan ketuban menjadi normal juga dapat memperbaiki sirkulasi darah janin.
- Bedah fetoskopi laser
Bedah fetoskopi laser dapat dilakukan dengan menyumbat pembuluh darah janin yang mengalami kelainan sehingga suplai darah janin kembar akan menjadi seimbang.
- Persalinan dini atau prematur
Pada beberapa kasus, persalinan dini atau prematur menjadi salah satu solusi dari gangguan kehamilan TTTS sindrom. Biasanya persalinan dini disarankan jika organ vital pada janin sudah terbentuk matang.
Baca juga: 7 Faktor Penyebab Kelahiran Bayi Prematur
Meskipun jarang terjadi, namun TTTS sindrom tidak dapat dianggap spele karena tinggi risiko mengalami kematian. Oleh sebab itu, memeriksa perubahan fisik yang terasa tidak normal merupakan salah satu sikap cepat tanggap yang dapat dilakukan untuk mencegah tingkat keparahan dari setiap gangguan kehamilan.
Baca Juga: Ayo Cari Tahu! Pemeriksaan Kehamilan Penting Bagi Mama