Kontrasepsi pada dasarnya merupakan tindakan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Tindakan pencegahan kehamilan tersebut dapat berupa pemasangan suatu alat, pengobatan, prosedur atau tindakan tertentu. Oleh karena itu, alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan disebut sebagai alat kontrasepsi.
Saat ini, sudah banyak jenis alat kontrasepsi yang beredar dan mudah diakses di layanan kesehatan. Namun, Mampaps mungkin pernah galau memilih jenis kontrasepsi apalagi ketika mendengar mitos dan pengalaman tidak menyenangkan ketika menggunakan alat kontrasepsi. Namun, efek samping dari alat kontrasepsi beragam. Oleh karena itu, pengalaman menggunakan alat kontrasepsi sangat personal, tidak bisa sama persis antar satu individu dengan lainnya. Mampaps dapat memilih dan mempertimbangkan alat kontrasepsi sesuai kebutuhan dengan mengenali terlebih dahulu kekurangan dan kelebihan jenis alat kontrasepsi.
1. Kondom
Kondom merupakan alat kontrasepsi yang mudah digunakan oleh laki-laki. Kondom dapat menghalangi sperma masuk ke dalam vagina sehingga tidak terjadi ovulasi.
Kelebihan
- Harga terjangkau
- Mudah didapatkan dan digunakan
- Dapat melindungi dari penyakit menular seksual
- Tingkat keberhasilan sebesar 98%
Kekurangan
- Jika pemasangan tidak tepat, tingkat kegagalan mencapai 15%
- Digunakan sekali pakai setelah ejakulasi
2. Pil KB
Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang mudah ditemukan dan terjangkau. Pil KB mengandung hormon esterogen dan progestin untuk mencegah terjadinya pembuahan. Pil ini terdiri dari 21-35 tablet yang harus dikonsumsi secara berkelanjutan.
Kelebihan
- Tingkat kegagalan sebesar 8%
- Tidak mengganggu siklus menstruasi
Kekurangan
- Tidak dapat melindungi dari penularan penyakit seksual menular
- Menimbulkan efek samping seperti menaikkan tekanan darah tinggi, pembekuan darah dan payudara mengeras
- Tidak cocok untuk penderita sakit jantung, gangguan hati, kanker payudara dan rahim, serta hipertensi.
3. Suntik KB
Cara kerja suntik KB tidak jauh berbeda dengan pil KB. Hanya saja metodenya yang berbeda. Suntik KB menggunakan suntik rutin dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan durasinya, suntik KB terdiri dari dua jenis, yakni 1 bulan dan 3 bulan.
Kelebihan
- Efektifitas sangat tinggi dengan tingkat kegagalan hampir di bawah 1%
- Lebih praktis
Kekurangan
- Siklus menstruasi jadi tidak teratur
- Tidak melindungi dari penyakit seksual menular
- Harus rajin kontrol ke dokter atau bidan setiap bulan
- Tidak cocok bagi perempuan dengan riwayat penyakit migrain, diabetes, sirosis hati, stroke, dan serangan jantung.
4. KB Implan
KB implan juga disebut susuk yang berbentuk kecil seperti korek api. KB ini dipasang di bawah kulit bagian lengan atas. Cara kerjanya dengan mengeluarkan hormon progestin untuk mencegah kehamilan selama 3 tahun.
Kelebihan
- Tingkat kegagalan di bawah 1%
- Cocok untuk KB jangka panjang
Kekurangan
- Siklus menstruasi tidak teratur
- Harga cenderung mahal
- Tidak melindungi dari penyakit seksual menular
5. IUD
Intrauterine device (IUD) juga disebut KB spiral yang dapat digunakan dalam jangka waktu 5-10 tahun. IUD yang berbentuk T ini terdiri dari dua jenis, yakni IUD hormonal yang mengandung progestin dan IUD non hormonal yang terbuat dari tembaga. IUD dipasang di dalam rahim dengan cara menghalangi sperma agar tidak membuahi sel telur.
Kelebihan
- Efektifitas bertahan lama
- Tidak memerlukan perawatan
Kekurangan
- Haid tidak lancar
- IUD dapat bergeser dari tempatnya
- Menimbulkan kram perut saat haid
- Volume darah meningkat saat menstruasi
- Harganya mahal
- Tidak melindungi dari penyakit menular seksual
6. Diafragma
Diafragma merupakan alat kontrasepsi berbahan karet. Bentuknya seperti kubah yang dipasang di leher rahim ketika akan berhubungan seksual. Alat ini biasanya digunakan bersama spermisida.
Kelebihan
- Harganya terjangkau
Kekurangan
- Harus dipasang oleh dokter
- Tingkat kegagalan mencapai 16%
- Harus digunakan dengan alat kontrasepsi lain
- Dapat menyebabkan iritasi jika sering digunakan
- Tidak melindungi dari penyakit seksual menular
7. Spermisida
Spermisida merupakan kontrasepsi berbentuk gel, krim atau busa yang mengandung bahan kimia untuk menghilangkan sperma. Untuk mencegah kehamilan, spermisida harus dimasukkan ke vagina 30 menit sebelum berhubungan intim.
Kelebihan
- Harganya terjangkau
- Mudah didapatkan
Kekurangan
- Dapat mengiritasi organ intim
- Harus digunakan dengan alat kontrasepsi lain, seperti kondom
- Tingkat kegagalan mencapai 29%
8. Cervical Cap
Cervical cap juga harus digunakan bersama spermisida. Bentuknya seperti diafragma namun ukurannya lebih kecil. Cara kerjanya dengan menutup jalan sperma menuju rahim.
Kelebihan
- Harganya terjangkau
- Digunakan maksimal 2 kali
Kekurangan
- Pemasangan harus oleh dokter
- Tingkat kegagalan pada perempuan yang sudah memiliki anak sebesar 30% dan 15% bagi yang belum memiliki anak
- Harus dilepas saat menstruasi
- Tidak melindungi dari penyakit seksual menular
9. Cincin Vagina
Cincin vagina atau NuvaRing berbahan plastik dan diletakkan di dalam rahim. NuvaRing memiliki cara kerja yang sama dengan pil KB, yakni melepaskan hormon.
Kelebihan
- Dapat diganti sebulan sekali
- Tidak mengganggu siklus menstruasi
Kekurangan
- Harganya mahal
- Dapat menyebabkan iritasi
- Tidak melindungi dari penyakit seksual menular
10. Kondom Wanita
Kondom wanita tidak dapat digunakan bersama kondom pria. Kondom ini mudah digunakan karena terdapat cincin plastik di ujungnya. Kondom ini bekerja dengan cara menutupi vagina agar tidak terjadi kehamilan.
Kelebihan
- Dapat menjaga suhu tubuh lebih baik
- Dapat melindungi dari penyakit menular seksual
Kekurangan
- Efektifitas rendah
- Kegagalan mencapai 21% apalagi jika pemasangan tidak tepat
11. Koyo Ortho Erva
Koyo ini bekerja dengan melepaskan hormon seperti pil KB. Koyo ditempel di kulit dan diganti seminggu sekali selama 3 minggu.
Kelebihan
- Tidak mengganggu siklus haid
- Efektif mencegah kehamilan seperti pil KB
Kekurangan
- Memiliki efek samping sama dengan pil KB
- Harganya mahal
- Tidak melindungi dari penyakit seksual menular
Nah, demikian kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis alat kontrasepsi. Kira-kira, apakah Mampaps sudah memiliki gambaran alat kontrasepsi mana yang akan dipilih? Jika masih ragu, silahkan konsultasikan ke dokter terlebih dahulu!