Beberapa waktu lalu flu Singapura sempat membuat kehebohan di Indonesia. Meski kekhawatiran ini sudah mulai mereda, masih adanya pasien yang terjangkit penyakit ini di beberapa wilayah di Indonesia.
Tentunya Mampaps khawatir ya mengenai hal ini, karena pada anak-anak, hal ini sangat mudah terkena dari temannya. Yuk cari tahu lebih tentang flu singapura atau biasa disebut juga sebagai penyakit HFMD (Hand, foot, and mouth disease)
Sekilas tentang Flu Singapura dan Penyebabnya
Penyakit flu singapura atau dikenal Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus. Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).
Virus tersebut hidup dalam cairan hidung dan tenggorokan, air ludah, tinja, serta cairan pada ruam kulit, dan sangat mudah ditularkan ke orang lain melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau barang yang terkontaminasi oleh cairan tubuh penderita.
Tanda dan Gejala Flu Singapura
Masa inkubasi virus ini berlangsung selama 3-6 hari sebelum memunculkan gejala:
- Demam ringan berkisar 38-39 derajat celsius
- Sakit tenggorokan
- Hilang nafsu makan.
- Muncul sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi
- Ruam merah yang terkadang melepuh dan berisi cairan pada telapak tangan, telapak kaki, dan bokong.
- Bayi dan anak balita akan rewel
- Batuk
Secara umum, flu singapura atau HFMD diawali dengan demam, nyeri tenggorokan/menelan, dan nafsu makan menurun. Setelah demam satu sampai dua hari akan timbul bintik-bintik merah di rongga mulut yang akhirnya akan menjadi sariawan.
Bintik merah di rongga mulut yang berubah menjadi sariawan inilah yang biasanya menyebabkan si kecil jadi enggan untuk makan dan minum sehingga sehingga mengalami dehidrasi.
Kemudian satu sampai dua hari kemudian akan timbul juga ruam dan bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki. Tetapi Mampaps, selain bintik timbul di mulut, kaki dan tangan, ternyata ruam dapat juga timbul di tungkai, lengan, bokong, dan kulit sekitar kemaluan.
Mampaps harus tahu, hal yang membedakan ruam kemerahan karena gejala flu Singapura pada anak dengan penyakit lainnya adalah ruam yang muncul tidak gatal.
Pengobatan Flu Singapura
Tidak ada perawatan khusus diperlukan untuk mengobati flu singapura. Penyakit ini tergolong jenis penyakit self limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh sendiri. Kondisi ini kerap pulih dengan sendirinya setelah 7-10 hari.
Pengobatan diberikan sesuai dengan gejala yang timbul. Selain obat penurun panas, si kecil juga dapat diberikan obat untuk untuk mengatasi sariawan di mulutnya bisa berupa obat oleh dari gel, atau obat kumur-kumur.
Selain itu, memberikan makanan bergizi agar daya tahan tubuh si kecil membuat proses penyembuhan lebih cepat.
Baca Juga: Penting! Ini Saat yang Tepat Memberikan Vitamin untuk Anak!
Apa yang Dilakukan Mama Papa?
Untuk si kecil yang sedang mengalami flu singapura mandi bukanlah hal yang dilarang. Si kecil tetap boleh mandi karena untuk menjaga kebersihan dan menghindari iritasi.
Ada beberapa hal yang dapat Mampaps lakukan di rumah jika si kecil mengalami flu singapura, antara lain:
- Mengistirahatkan si kecil di rumah
- Membersihkan area-area yang dicurigai terkontaminasi virus (misalnya pakaian, seprei, meja, peralatan makan)
- Tidak berbagi peralatan makan atau minum.
- Tidak mencium anak yang sedang menderita flu Singapura karena rentan tertular
- Hindari makan-makanan yang bersifat asam seperti jeruk, saos tomat, dsb.
- Menjaga kecukupan asupan si kecil. Paksakan agar cairan tetap masuk agar si kecil terhindar dari dehidrasi.
So Mampaps jika si kecil mulai memperlihatkan tanda dan gejala seperti diatas, Mampaps bisa membawa si kecil untuk di konsultasikan.
Baca Juga: Waspada Penyakit Menular Jika Sembarangan Mencium Bayi!