Hai Mampaps pernah mendengar istilah emboli air ketuban? Yups Mampaps kejadian emboli ini biasanya terjadi saat Mampaps sedang dalam masa persalinan.
Penyebab Emboli Air Ketuban
Emboli air ketuban merupakan kondisi di mana komponen air ketuban memasuki aliran darah ibu melalui dasar plasenta rahim. Komponen air ketuban tersebut antara lain, lapisan kulit janin yang terlepas, lapisan lemak janin dan musin/cairan kental.
Penyebab terjadinya kondisi ini, hingga saat ini belum dapat dipahami dengan baik. Penyebab yang paling mungkin adalah kerusakan pada penghalang plasenta seperti karena adanya trauma atau luka.
Baca Juga: Viral Hamil 1 Jam! Kehamilan Samar? Apa yang Terjadi?
Bahaya Bagi Ibu dan Janin
Emboli air ketuban ini dapat terjadi kepada siapa saja. Bahaya yang dapat ditimbulkan seperti:
1. Kerusakan otak
Masuknya cairan ketuban ke dalam aliran darah ibu dapat mengakibatkan rendahnya kadar oksigen dalam darah. Oksigen yang rendah di dalam darah menyebabkan kerusakan neurologis yang parah dan permanen, atau bahkan kematian otak.
2. Perawatan intensif
Ibu dapat saja dirawat di ruangan ICU (intensive care unit) setelah diselamatkan dari kondisi ini tergantung tingkat komplikasi yang diderita.
Baca Juga: 6 Kelainan Janin yang Bisa Dideteksi Dini
3. Kematian Ibu
Bahaya lainnya pada kondisi ini dapat mengakibatkan kematian ibu. Kematian ibu dilaporkan terjadi 20 persen di negara maju kemungkinan karena mengalami emboli cairan ketuban.
4. Kematian Bayi
Sekitar 65% janin meninggal dalam kandungan akibat kasus ini.
Cara Mengatasi Emboli Air Ketuban dalam Kehamilan
Mampaps, kondisi ini tidak dapat dicegah. Komplikasi kehamilan bisa terjadi saat mengalami masalah kehamilan ini, terlebih sulit untuk diprediksi kapan terjadinya. Oleh karena itu, jika Mampaps mempunyai riwayat masalah kehanilan ini sebaiknya selalu konsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Ma, Ibu Hamil Wajib Rapid Test Jelang Persalinan!
So, Mampaps, Untuk semua Mama yang sedang hamil dan berencana hamil untuk selalu jaga kesehatan dan jangan lupa untuk rutin melakukan kontrol kehamilan. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui dan memastikan kondisi Mama juga janin dalam keadaan sehat.