Tidak terasa hampir satu tahun pandemi hadir di tengah kita. Berbagai himbauan dan kebijakan dilakukan pemerintah untuk menekan jumlah kasus. Selain dari sisi pemerintah, diri sendiri juga harus melakukan tindakan pencegahan dengan melaksanakan protokol kesehatan. Namun, pandemi tidak hanya memengaruhi sisi kesehatan masarakat, melainkan sisi ekonomi. Banyak masyarakat yang terkena dampak dari sisi ekonomi hingga mengalami kebangkrutan sehingga banyak pekerja yang terpaksa di-PHK. Di tengah maraknya kondisi krisis ekonomi, tak hanya doa agar dijauhkan dari penyakit saja yang perlu kita panjatkan, tapi iman pun perlu ditingkatkan.
Cara Meningkatkan Iman Saat Pandemi
Tidak hanya sistem imun, iman juga sangat penting untuk di tingkatkan saat pandemi, terutama bagi pasien Covid-19. Iman menurut bahasa artinya percaya atau yakin, yakni keyakinan seseorang kepada Sang Pencipta. Dengan meningkatkan iman, seseorang akan lebih menerima keadaan dan tetap menjalani kehidupan dengan pikiran yang positif. Berikut cara meningkatkan iman saat pandemi:
Menganggap Pandemi Sebagai ujian
Mungkin wajar bila seseorang bersedih akan adanya pandemi. Sebab pandemi mempengaruhi kehidupan dari berbagai sisi. Misalnya seperti masker yang menjadi hal wajib yang harus digunakan saat keluar rumah hingga dilarangnya mengadakan pesta pernikahan. Keadaan ini juga membuat para siswa bersedih atas diterapkannya sistem belajar di rumah yang membuat anak-anak tidak lagi bertemu dengan teman-temannya setiap hari.
Sebab Allah berfirman:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya…..” (Q.S. Al-Baqarah :286)
Mengingatkan Kita Akan Kuasa Tuhan
Sebelum adanya pandemi, mungkin kita tidak pernah berpikir bahwa ada sebuah virus yang mampu mengubah dunia hingga memakan jutaan korban jiwa. Namun kenyataannya, hal tersebut mudah dilakukan oleh Allah jika ia menghendakinya. Dengan adanya pandemi ini kita jadi mengetahui bahwa manusia tidak memiliki kekuatan apapun jika Sang Pencipta menakdirkan sesuatu untuknya. Setelah meresapi dalam-dalam terkait hal ini, harapannya kita menjadi lebih sering lagi mendekatkan diri kepada-Nya. Seperti melakukan apa yag diperintahkannya serta menjauhkan semua yang dilarang. Jangan lupa selalu panjatkan doa agar dijauhkan dari penyakit juga ya, Mampaps.
Tetap Bersyukur di Tengah Pandemi
Sebesar apapun dampak pandemi yang Mampaps terima, pasti ada seseorang atau sebuah keluarga yang merasakan hal yang lebih susah. Oleh sebab itu, pasti ada sesuatu yang bisa disyukuri. Ingat jangan lupa untuk selalu memanjatkan doa, termasuk doa agar dijauhkan dari penyakit.
Baca Juga: 100 Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya Dari A-Z 2020!
Kumpulan Doa Agar Dijauhkan dari Penyakit
Sebelum mengetahui mengenai kumpulan doa agar dijauhkan dari penyakit, Mampaps terlebih dahulu harus mengetahui kapan saja waktu yag mustajab untuk berdoa agar doa yang dipanjatkan lebih mudah terkabul. Mampaps bisa berdoa ketikai:
Di Sepertiga Malam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758).
Ibnu Hajar menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Do’a dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan.” (Fath Al-Bari, 3: 32).
Nah, tak hanya saat pandemi waktu ini memang mustajab untuk mengabulkan berbagai doa, maka dari itu panjatkan juga doa agar dijauhkan dari penyakit ya Mams di masa pandemi ini.
Pada Hari Jumat (diantara dua khutbah Jumat atau saat ba’da ashar)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang hari Jum’at, lantas beliau bersabda,
« فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ » . وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا
“Di hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.” Dan beliau berisyarat dengan tangannya akan sebentarnya waktu tersebut. (HR. Bukhari, no. 935; Muslim, no. 852)
Ibnul Qayyim berkata,
كان سعيد بن جبير إذا صلى العصر، لم يكلم أحدًا حتى تغرب الشمس – يعني كان منشغلا بالدعاء
“Dahulu Sa’id bin Jubair apabila telah shalat ashar, ia tidak berbicara dengan seorang pun sampai tenggelam matahari (magrib) karena sibuk dengan berdoa.” [Zadul Ma’ad 1/384].
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
يَوْمُ الْجُمُعَةِ ثِنْتَا عَشْرَةَ يُرِيدُ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ
“(Waktu siang) di hari Jum’at ada 12 (jam). Jika seorang muslim memohon pada Allah ‘azza wa jalla sesuatu (di suatu waktu di hari Jum’at) pasti Allah ‘azza wa jalla akan mengabulkannya. Carilah waktu tersebut yaitu di waktu-waktu akhir setelah ‘Ashar.” (HR. Abu Daud, no. 1048; An-Nasa’i, no. 1390. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Baca Juga: Mengajarkan 6 Rukun Iman Kepada Anak Agar Mudah Dipahami
Di Bulan Ramadhan
Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
“Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a, akan dikabulkan.” (HR. Al-Bazaar. Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid, 10: 14 mengatakan bahwa perowinya tsiqoh -terpercaya-. Lihat Jami’ Al-Ahadits, 9: 224)
Di Hari Arafah (9 Dzulhijjah)
Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi no. 3585. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Antara Adzan dan Iqamah
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا
“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad, 3: 155. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Setelah Selesai Sholat atau Sebelum Salam
‘Ali bin Abi Thalhah berkata, dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ } يعني: فِي الدُّعَاءِ
“Jika engkau telah selesai (dari shalat atau ibadah), maka berdo’alah.” Ini jadi dalil sebagian ulama dibolehkan berdoa setelah shalat fardhu. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 599)
Dalil yang menunjukkan boleh berdo’a di akhir shalat setelah salam adalah hadits berikut,
جاء رجلٌ إلى النَّبيِّ – صلى الله عليه وسلم – ، فقال : أيُّ الصلاة أفضل ؟ قال : (( جوفُ الليل الأوسط )) ، قال : أيُّ الدُّعاء أسمع ؟ قال: (( دُبر المكتوبات ))
“Ada seseorang yang pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya, “Shalat apa yang paling afdhal?” “Shalat di tengah malam”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu ditanya kembali, “Doa apa yang paling didengar?” “Doa di dubur shalat wajib (yaitu di akhir shalat wajib).” (HR. Ibnu Abi Ad-Dunya, Jami’ ‘Ulum wa Al-Hikam, 1: 143-144)
Baca Juga: Eits Jangan Keliru, Ini Tata Cara Mandi Junub Bagi Pasangan!
Nah, dari waktu-waktu di atas jangan lekang untuk melewatkan membaca doa agar dijauhkan dari penyakit dan doa agar pandemi ini segera berakhir ya, Mampaps.
Beberapa Doa agar dijauhkan dari Penyakit
Sesuai dengan HR. Muslim no 2739
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
“ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu ” (HR. Muslim no. 2739).
Seperti Doa Duduk Diantara Dua Sujud
Pandemi tentunya harus membuat kita lebih dekat dengan Allah, jangan lewatkan untuk sholat baik wajib maupun sunat. Hal ini dikarenakan dalam duduk di antara dua sujud terdapat doa agar dijauhkan dari penyakit.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاهْدِني ، وَعَافِني ، وَارْزُقْنِي
“Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku, selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku.”
Sesuai dengan HR. Daud 1554
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، وَالجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit yang jelek lainnya).” (HR. Abu Daud, no. 1554).
Doa Sapu Jagat
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka”. QS. Al-Baqarah: 201
Memohon Keselamatan (dibaca satu kali setiap pagi dan petang)
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
ALLOHUMMA INNII AS-ALUKAL ‘AFWA WAL ‘AAFIYATA FID DUN-YAA WAL AAKHIROH. ALLOHUMMA INNII AS-ALUKAL ‘AFWA WAL ‘AAFIYATA FII DIINII WA DUN-YAAYA WA AHLII WA MAALII. ALLOHUMAS-TUR ‘AWROOTII WA AAMIN ROW’AATII. ALLOHUMMAHFAZH-NII MIM BAYNI YADAYYA WA MIN KHOLFII WA ‘AN YAMIINII WA ‘AN SYIMAALII WA MIN FAWQII WA A’UUDZU BI ’AZHOMATIKA AN UGH-TAALA MIN TAHTII.
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan bencana lain yang membuat aku jatuh). HR. Abu Daud, no. 5074 dan Ibnu Majah, no. 3871. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih.
Membaca Ayat Kursi untuk mendapat penjagaan Allah
Sebagaimana hadist Shahih At-Targhib, no. 610:
Doa Nabi Ibrahim
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
HASBUNALLOOHU WA NI’MAL WAKIIL.
Cukuplah Allah yang menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.
Doa Nabi Yunus
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHOOLIMIIN
“Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang berbuat aniaya.”
Dzikir Mencegah Datangnya Mudarat (dibaca 3x setiap pagi dan petang)
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
BISMILLAAHILLADZII LAA YADHURRU MA’ASMIHI SYAI-UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAA’I WA HUWAS SAMII’UL ’ALIIM.
Dengan nama Allah – bila nama-Nya disebut maka segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya – Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” HR. Abu Daud, no. 5088
Doa Memohon Agar Tidak Mati dengan Kondisi yang Mengerikan
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا
ALLOOHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAT TARODDI WAL HADMI WAL GHOROQI WAL HARIIQI, WA A’UUDZU BIKA AN-YATAKHOBBATHONISY SYAITHOONU ‘INDAL MAUTI, WA A’UDZU BIKA AN AMUUTA FII SABIILIKA MUDBIRON, WA A’UDZU BIKA AN AMUUTA LADIIGHO.
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan (terjatuh), kehancuran (tertimpa sesuatu), tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari dirasuki setan pada saat mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan berpaling dari jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan tersengat. HR. An-Nasa’i, no. 5531. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih.
Doa Agar Diselamatkan dari Kebinasaan Dunia
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الْأُمُوْرِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
ALLOOHUMMA AHSIN ‘AAQIBATANAA FIL UMUURI KULLIHAA, WA AJIRNAA MIN KHIZYID DUN-YAA WA ‘ADZAAِBIL AAKHIROH.
Ya Allah, baguskanlah setiap akhir urusan kami, dan selamatkanlah dari kebinasaan di dunia dan dari siksa akhirat. HR. Ahmad, 4:181, dari Busr bin Arthah Al-Qurasyi.
Itulah beberapa doa agar dijauhkan dari penyakit yang bisa dipanjatkan selama pandemi. Semoga Mampaps dan keluarga selalu dberikan kesehatan. Semangat Mampaps!