Penyakit amandel biasanya terjadi saat si kecil tiba-tiba mengalami demam, batuk, dan pilek. Gejala tersebut menunjukkan ciri-ciri amandel atau radang tenggorokan.
Masalah pernapasan yang membuat si kecil tiba-tiba demam, batuk, dan pilek biasa disebut infeksi saluran pernapasan atas. Infeksi ini bisa saja mengenai hidung, rongga sinus, tenggorokan, dan amandel. Keluhan tersebut pasti sering terjadi pada si kecil dan membuat Mampaps cemas.
Virus dan bakteri biasa menjadi penyebab infeksi pada pernapasan atas, loh Mams. So, Mampaps, bisa saja amandel yang mengalami radang saat si kecil demam, batuk, dan pilek.
Apa Sih Penyakit Amandel?
Mampaps sudah tahu dong ya bahwa tenggorokan merupakan pintu saluran pernapasan dan saluran makan? Sistem pertahanan dalam tenggorokan dinamakan organ limfoid, Mams. Salah satu organ limfoid yakni amandel (tonsil palatina). Selain amandel, terdapat organ limfoid lain, tapi tidak bisa dilihat secara langsung.
Oleh karena itu, amandel punya fungsi yang sangat penting dalam melawan bakteri atau virus. Amandel bisa dilihat apabila si kecil membuka mulut dan menjulurkan lidahnya, terletak di kanan dan kiri ujung belakang rongga mulut.
Amandel berkembang pesat pada umur 5-15 tahun dan puncaknya saat anak berumur 10 tahun. Saat amandel si kecil masih dalam tahap perkembangan, ukurannya bisa mencapai dua kali ukuran dewasa.
Jadi, apabila ukuran amandel besar pada anak merupakan hal yang normal ya Mams.
Ciri-Ciri Penyakit Amandel Sering Terjadi
Amandel bisa disebabkan oleh beberapa faktor, dan cara pengobatan serta treatment untuk tiap jenis amandel bisa berbeda-beda. Namun yang terbaik adalah melakukan pencegahan sedini mungkin agar si kecil tidak terkena amandel.
Mams, sebelum mengetahui apa saja sih ciri-ciri penyakit amandel. Ada baiknya Mama mengetahui pembagian dari penyakit amandel. Penyakit amandel terbagi atas penyakit amandel yang berlangsung akut dan kronik, serta bisa terjadi karena virus, bakteri, dan difteri.
Cari tahu : Penyebab Amandel Pada Anak
Ciri-ciri penyakit amandel tersebut kurang lebih sama, loh Mampaps. Biasanya ukuran amandel akan membesar. Namun, hanya terdapat satu atau dua ciri khas. Ciri khas inilah yang membedakan masing-masing penyakit amandel.
Ciri – ciri amandel yang berlangsung akut
Biasanya terdapat tanda-tanda radang seperti kemerahan dan ukurannya membesar. Selain itu, terdapat bercak keputihan di permukaan amandel. Pembesaran kelenjar getah bening yang disertai nyeri juga dapat terjadi.
Penyakit amandel yang berlangsung kronik
Penyakit amandel kronik memiliki tanda-tanda radang seperti penyakit amandel yang berlangsung akut. Selain itu, tampak permukaan amandel tidak rata dan alur-alur pada amandel ikut melebar. Kelenjar getah bening juga akan membesar, Mams.
Penyakit amandel yang disebabkan virus, bakteri dan difteri
Ciri-ciri penyakit amandel oleh virus biasanya lebih ringan daripada bakteri, Mampaps. Penyakit amandel yang disebabkan oleh bakteri memiliki permukaan sangat merah (cherry red). Penyakit amandel karena bakteri juga akan tampak bercak-bercak putih di permukaan amandel. Selain itu, terdapat bintik-bintik merah di langit-langit mulut si kecil, Mams.
Berbeda dengan tonsilitis yang disebabkan oleh difteri, Mams. Mama bisa melihat perbedaan dari terdapatnya bercak putih kotor yang makin lama makin meluas menutupi permukaan amandel.
Bercak putih kotor ini dinamakan pseudomembran (membran semu) karena akan mudah berdarah apabila diangkat. Pseudomembran inilah yang menjadi ciri khas penyakit amandel karena difteri.
Bila radang sudah sembuh, biasanya amandel akan kembali normal, Mams. Proses penyembuhan ini akan lebih cepat terjadi pada penyakit amandel yang disebabkan oleh virus.
Baca Juga: Amandel pada Anak, Apakah Perlu Dioperasi?
Bagaimana Dengan Gejala Penyakit Amandel?
Gejala penyakit amandel biasanya bervariasi. Tidak semua gejala terdapat pada anak apabila mengalami penyakit amandel. Gejala akan timbul tergantung ringan beratnya penyakit dan terjadi akut, kronik, dan disebabkan virus, bakteri, atau difteri. Biasanya gejala yang disebabkan oleh bakteri memiliki gejala yang lebih berat.
Bakteri penyebab tersering namanya Streptokokus beta hemolitikus grup A, Mams. Selain itu terdapat Corynebacterium diphteriae penyebab tonsilitis difteri.
Anak akan mengalami keluhan-keluhan berikut ketika menderita amandel, Mams:
- Gejala awal biasanya terdapat rasa kering pada tenggorokan
- Nyeri pada tenggorokan terutama saat si kecil menelan. Rasa nyeri semakin lama semakin bertambah sehingga si kecil menjadi tidak mau makan
- Nyeri menyebar sampai ke telinga anak
- Demam bisa terjadi sangat tinggi sampai menimbulkan kejang pada si kecil
- Sakit kepala, badan lesu, dan nafsu makan anak akan berkurang
- Mulut si kecil berbau dan ludah akan menumpuk dalam mulut karena nyeri telan yang hebat
- Suara si kecil terdengar seperti sedang memakan kentang panas (hot potato voice)
- Terdapat rasa seperti mengganjal di tenggorokan biasanya terjadi pada penyakit amandel kronik
Apabila si kecil mengalami demam yang tinggi hingga mencapai suhu 40ºC, nyeri tenggorokan yang terjadi mendadak, dan nyeri menelan. Maka, dapat dipastikan bakteri yang merupakan penyebab penyakit amandel si kecil.
Apabila penyakit amandel disebabkan oleh virus, anak akan mengalami pilek, suara serak, batuk, dan mata merah, Mams. Biasanya terjadi perlahan-lahan. Gejala-gejala karena virus dapat menghilang dengan cepat (self-limiting disease), jarang terjadi komplikasi dan memiliki keluaran yang baik, Mampaps.
Penyakit Amandel Bahaya! Apakah Benar?
Mama dan Papa pasti sering mendengar bahwa amandel pada anak bisa berbahaya, bukan? Nah, apakah benar pernyataan tersebut, ya Mampaps.
Sebenarnya penyakit amandel tidak berbahaya, loh Mampaps. Karena penyakit amandel bisa menghilang dengan cepat apabila penyebabnya virus.
Ciri – Ciri Amandel yang Sudah Berbahaya
Penyakit amandel dikatakan berbahaya apabila sudah mengalami gangguan napas saat tidur, Mampaps. Biasa disebut dengan Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSA).
Saat si kecil sudah sering mendengkur saat tidur, lebih dari 3 hari dalam seminggu si kecil mendengkur, diikuti dengan gejala henti napas saat tidur dan diikuti gelagapan seperti hendak terbangun, namun tidur kembali. Selain itu, si kecil sering mengantuk berat saat siang hari dan apabila sudah sekolah, prestasi si kecil malah turun.
Apabila sudah begitu, Mampaps harus waspada karena kemungkinan besar ukuran amandel sudah membesar dan menutupi jalan napas si kecil. Keadaan lain yang membuat penyakit amandel berbahaya adalah penyakit amandel karena bakteri yang terjadinya berulang dan sering.
Pengertian sering disini Mams, apabila penyakit amandel karena bakteri terjadi hingga ≥ 7 kali dalam 1 tahun terakhir, atau 5 kali/tahun dalam dua tahun berturut-turut, atau 3 kali/tahun dalam 3 tahun berturut-turut. Selain kedua keadaan tersebut, Mampaps juga harus waspada karena apabila penyakit amandel tidak diobati sampai tuntas, penyakit amandel bisa berlanjut menjadi penyakit lain.
Baca Juga : Cara mengobati amandel pada anak
Penyakit amandel dapat menyerang telinga, hidung, dan organ terdekat yang lain. Selain itu, selaput otak, tulang, dan ginjal juga bisa terkena, Mams. Biasanya organ lain dapat terkena apabila disebabkan oleh bakteri yang menyebabkan penyebaran ke organ lain melalui darah atau secara langsung, Mampaps.
Nah, itu tadi sekilas mengenai ciri – ciri amandel ya Mampaps. Semoga dengan adanya informasi ini, pengetahuan Mama dan Papa mengenai penyakit amandel semakin bertambah.
Cari tahu juga penyakit lain yang memiliki gejala awal mirip penyakit amandel disini: Si Kecil Sakit Saat Menelan Makanan? Yuk Kenali Beberapa Penyakit Ini!
Ponakanku lagi infeksi amandel sekarang semoga cepat sembuh ya..