Maraknya berita mengenai pelecehan seksual pada anak bahkan balita pasti membuat Mampaps cemas dan selalu waspada. Apalagi jika Si Kecil termasuk anak yang pendiam dan jarang bercerita mengenai apa yang telah dilaluinya sehari-hari. Dalam hal ini, Mampaps perlu mengetahui tips-tips mencegah pelecehan seksual pada anak/balita. Selain itu, Mampaps juga perlu mengetahui karakteristik serta tanda bahwa anak telah mengalami pelecehan seksual. Yuk, simak selengkapnya.
Tips Mencegah Pelecehan Seksual pada Anak
Mengenalkan Anggota Tubuh Sejak Dini
Mengenalkan anggota tubuh merupakan hal yang cukup penting, terutama jika Si Kecil sudah mulai bisa berbicara. Hal ini juga berfungsi agar Si Kecil bisa melaporkan kepada Mampaps mengenai apa yang telah terjadi di bagian tubuhnya. Misalnya saat tangannya digigit nyamuk dan gatal. Mengetahui bahwa bagian tersebut adalah “tangan” membuat Si Kecil dengan mudah lapr pada Mams sehingga Mams bisa menangani rasa gatalnya dengan cepat.
Lalu bagaimana dengan mengenalkan Si Kecil dengan daerah intim atau kemaluan seperti vagina? Untuk hal ini, Mams bisa mengenalkannya dengan istilah “bagian bawah” agar lebih mudah dipahami Si Kecil.
Mengajarkan Beberapa Bagian Tubuh yang Bersifat Pribadi
Selain mengetahui nama-nama bagian tubuhnya, Mampaps juga harus mengenalkan kepada Si Kecil mengenai privasi. Beritahu Si Kecil bahwa ada area terlarang yang hanya boleh dilihat Mama dan Papa. Ajarkan juga bagaimana cara menolak tangan yang mencoba menyentuh bagian terlarang tersebut, sehingga, jika suatu hari ada yang mencoba menyentuhnya Si Kecil bisa menolak dan melapor ke Mampaps.
Baca Juga: Mengenalkan Pendidikan Seksual Pada Anak? Ini Dia 3 Alasan Penting!
Mengatakan pada Si Kecil Hal yang Tidak Boleh Dilakukan
membuat Mampaps tidak sepenuhnya dapat mengawasi Si Kecil. Adakalanya hal-hal yang perlu diwaspadai, misalnya seperti orang asing yang mencoba memotret Si Kecil yang kebetulan berpakaian mini atau bahkan telanjang. Sebab, di internet sudah banyak pedofil yang meyebarkan hingga memperdagangkan foto anak-anak yang sedang telanjang.
Memberikan Kode atau Sandi
Untuk tips yang satu ini, mungkin baru bisa diterapan ketika anak sudah mulai mengerti dan sudah menggunakan gadget sebagai alat komunikasi dengan orang tua. Mampaps bisa membuat kesepakatan seperti kalimat “tolong belikan pizza 3 loyang” sebagai tanda bahwa anak minta dikunjungi dengan cepat.
Hal ini bisa dgunakan ketika ada tamu di rumah dan anak sedang sendiri, atau saat ia dicegat orang asing di jalan, dan sebagainya.
Mengajarkan Bahwa Keterbukaan dengan Orang Tua adalah Hal yang Baik untuk Dilakukan
Seringkali korban pelecehan seksual enggan bercerita kepada orang tua tentang apa yang dialaminya. Sebagia mereka ketakutan dan mengira akan datang masalah yang lebih besar jika ia bercerita kepada Mampaps.
Mengatur Panggilan Darurat di Ponsel Anak
Jika anak sudah memasuki usia “boleh memiliki gadget”, masukkanlah panggilan darurat di poselnya. Hal ini akan memudahkan ia dalam menghubungi Mampaps di keadaan darurat.
Baca Juga: 7 Cara Mengenalkan Pendidikan Seks Pada Anak Sejak Dini!
Karakteristik Pelaku Kejahatan Seksual
- Tidak memaksa korban, pelaku lebih suka merayu sampai membuat anak menjadi penurut terhadapnya. Bahkan pelaku telah terlatih dalam mengambil hati keluarga dari calon korbannya tersebut.
- Setelah berhasil membuat korban menjadi penurut, ia mulai merencanakan aksinya. Ia semakin mendekati korban dengan pemberian hadiah, sentuhan kasih sayang, menggelitiki korban hingga mengajaknya jalan-jalan. Ia akan selalu mencari cara untuk memisahkan korban dari teman, saudara, maupun keluarganya.
- Pelaku akan meminta korban untuk tidak memberitahukan kepada siapapun mengenai rencana jalan-jalan tersebut. Namun biasanya pelaku tidak mengancam, sehingga korban tidak merasa dalam situasi bahaya.
- Biasanya, pelaku akan memanfaatkan keingintahuan anak mengenai seks. Ia pun menawarkan diri sebagai guru yang akan mengajari hingga mempraktikannya pada anak.
- Saat berhasil memperkosa korban, biasanya pelaku akan memastikan bahwa korban tidak akan cerita kepada siapapun. Disaat inilah ia mulai mengancam korban hingga menyahkan korban. Biasanya kalimatnya seperti “Salah kamu yang tidak menyuruh saya berhenti” atau “kalau kamu mengadu, saya akan menghajar orang tuamu, dan sebaginya.
Baca Juga: Pertanyaan Anak Seputar Seks? Ini Dia Cara Menjawabnya!
Tanda Anak Mendapat Kejahatan Seksual
- Anak mengalami gangguan tidur dan mimpi buruk
- Memperagakan benda sebagai alat perangsang seksualitas
- Anak frustasi, melukai diri hingga ingin bunuh diri
- Mendadak takut untuk ergi ke suatu tempat atau bertemu orag tertentu
- Menyebutkan bagian alat kelamin dan tidak tahu mendapatkan kata tersebut dari siapa
- Bercerita mengenai teman dekatnya yang memiliki usia jauh lebih tua darinya serta banyak memberikan hadiah kepada Si Kecil
- Emosi yang tidak terkendali
- Berubah menjadi pendiam dan tertutup kepada siapapun
Baca Juga: Bingung Kapan Waktu Yang Tepat Membahas Seks Pada Si Kecil? Ini Jawabannya!
Pada dasarnya, pendidikan seks merupakan hal yang penting. Tentu saja harus disajikan da disampaikan degan bahasa yang tepat. Yuk, selamatkan Si Kecil dai pelecehan seks !