Beberapa pekan yang lalu, ramai pembahasan catcalling di jagat twitter. Pasalnya, sebuah akun tiktok beranama mengunggah video yang berisi dirinya sedang menggoda seorang laki-laki yang sedang mengisi bahan bakar di pom bensin. Kemudian video ini di unggah ulang di twitter oleh akun @fandysatriap sambil menyematkan caption dengan kalimat mengutuk aksi wanita pemiliki video tersebut. Video itu pun viral dengan segala bentuk tanggapan negatif dari netizen.
“wow ini udah termasuk catcalling ya guys. menurutku ga sopan, belum lagi orang yg divideoin gak gitu nyaman DAN dia ngerekam di pom bensin. haduh. kalo dijabarin kesalahannya banyak”, ujar akun @gentayangan.
“Dis! Ini termasuk catcaling gak sih? Coba deh tuker posisi pasti pada ngamuk ngamuk.”, kata akun @AREAJULID.
“Dikira pelecehan cuman milik wanita kali. Giliran digituin cowok, koar² di medsos, di spill. Lihat muka masnya, eneg bgt sama kamu mbak. Kamu yg kaya gitu, aku yg malu. Bangga lagi jdiin konten :((” ujar akun @hmmsiapayaaaaaa.
Sebenarnya, apa sih pengertian dari catcalling? Bagaimanakah cara menghindarinya?
Apa itu Catcalling?
Dilansir dari Kompas.com, Komisioner Komnas Perempuan Rainy Hutabarat menjabarkan bahwa yang dimaksud dengan catcalling merupakan salah satu tindak pelecehan seksual dalam bentuk verbal maupun psikis.
“Terdapat nuansa seksual dalam ucapan, komentar, siulan, atau pujian, kadang-kadang disertai kedipan mata. Korban merasa dilecehkan, tak nyaman, terganggu, bahkan terteror,” jelas Rainy.
Meskipun bentuk pujian seringkali dianggap biasa dan bahkan disenangi segelintir orang, namun hal ini termasuk ke dalam bentuk pelecehan. Rainy juga menjelaskan bahwa tindakan ini bisa terjadi pada semua gender.
“Walau laki-laki bisa jadi korban catcalling, namun korban terbanyak perempuan,”, ungkap Rainy.
Ia juga mengatakan bahwa terjadinya tindakan ini bukan semata-mata karena pakaian yang terlalu seksi, namun kejadian tesebut biasanya disebabkan oleh kebiasaan buruk si pelaku. Banyak yang beralasan bahwa mereka melakukannya hanya karena iseng. Namun tahukah mereka bahwa keisengannya membuat rasa tidak nyaman pada korban?
Ciri Tindakan Catcalling
Tanpa disadari, tindakan ini bisa saja terjadi di sekitar kita. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tindakan ini, berikut ini ciri tindakan catcalling yang harus mampaps ketahui.
Dikutip dari Stop Street Harassment, catcalling merupakan salah satu jenis perilaku kekerasan seksual di jalanan. Biasanya, ciri tindakan catcalling dapat berupa melambai, memanggil, menanyai nama, bersiul, memberi komentar, mengedipkan mata, memberi gestur seksualitas, serta menghina kepada orang tak dikenal.
Baca Juga: Mampaps Cegah Pelecehan Seksual pada Anak Segera!
Cara Mengatasi Catcalling
Saat mengalami tindakan ini, seseorag berhak marah dan bertindak selama masih dalam batas wajar. Bagaimana cara mengatasi catcalling?
- Menegur pelaku. Seseorang dengan keberanian yang tinggi berhak menegur pelaku. Jika hal tersebut dialami saat berada di tempat umum, pelaku akan malu dan tidak mengulanginya. Tindakan menegur pelaku catcalling juga dapat memberikan kesan Mams merpakan wanita kuat.
- Jangan mudah emosi. Sebagian orang melakukan tindakan ini untuk mendapatkan perhatian dan berharap tindakannya dapat membuat korban mengarahkan wajahnya kepada pelaku. Jangan langsung emosi, sebab mereka bisa senang dan merasa godaannya berhasil.
- Pura-pura tidak mendengar ataupun melihat. Mams juga bisa mengatasi tindakan ini dengan pura-pura tidak mendengar dan melihat untuk membuatnya merasa bahwa perbuatannya sia-sia.
- Segera pergi dari tempat tersebut. Jika hal ini terjadi di tempat sepi, sepertinya tindakan ini yang paling cocok. Yups, meninggalkan pelaku degan cepat dapat menyelamatkan Mams dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Marak Kasus Pelecehan Seksual, Ini Pentingnya Seks Edukasi pada Anak!
Cara Menghindari Catcalling
Catcalling dapat berlanjut menjadi tindakan kriminal, seperti penculikan, pelecehan seksual secara non verbal hingga pemerkosaan. Berikut merupakan cara menghindari catcalling yang harus Mampaps ketahui.
- Berpakaian rapi dan tertutup. Meskipun catcalling tidak selalu terjadi karena pakaian yang terbuka, namun hal ini dapat menjadi penambah daya tarik bagi pelaku. Terutama jika pelakunya merupakan seorang pria.
- Hindari jalanan yang sepi
- Jangan pergi sendirian
- Jangan menoleh jika ada siulan atau sapaan tana menyebut nama
- Tidak pulang larut malam
- Jika terpaksa pulang larut malam, pastikan tidak memilih jalan yang sepi
- Gunakan masker untuk menyamarkan wajah, sebab pelaku catcalling mudah tergoda oleh wajah yang rupawan.
Baca Juga: Kekerasan Seksual pada Anak, Korban Cenderung Jadi Pelaku?
Nah itulah mengenai catcalling yang harus kita ketahui bersama. Semoga pelaku tindakan ini tersadarkan dan tidak mengulangi tindakan pelecehan seksualnya tersebut ya Mams.