Cara tepat memilih susu formula ini menjadi ilmu penting loh bagi Mama dan Papa. Walaupun semua produk susu formula memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, namun setidaknya Mama bisa memilih yang terbaik bagi buah hati.
Lalu apa saja panduan membeli susu formula yang perlu diperhatikan? Mama bisa menyimaknya berikut ini:
Susu formula seperti apa yang terbaik?
Saat membeli susu formula, pertimbangkan bahan pembuatannya, tipe protein dan karbohidrat yang digunakannya, serta bahan-bahan apa saja yang terkandung di dalamnya. Pada akhirnya Mama akan menemukan pilihan susu formula terbaik bagi bayi juga disesuaikan dengan gaya hidup keluarga.
Bentuk susu formula terbagi dalam berapa hal dan apa bedanya?
Pada dasarnya, susu formula terbagi menjadi tiga bentuk : siap digunakan, cair, dan bubuk.
• Susu formula siap digunakan. Jenis susu ini sangat praktis karena siap diminum. Biasa diberikan di rumah sakit pada bayi yang baru lahir. Setelah kemasan dibuka, susu hanya bisa bertahan sampai 48 jam.
Warnanya lebih gelap dibandingkan susu bubuk dan bisa meninggalkan bekas pada pakaian jika tumpah. Harga susu jenis ini pun 20% lebih mahal dibandingkan susu formula bubuk.
• Susu formula cair. Dibandingkan susu bubuk, jenis ini memang lebih mudah disajikan namun harganya pun lebih mahal.
• Susu formula bubuk. Merupakan jenis susu formula dengan harga “bersahabat” dan ramah lingkungan. Walaupun membutuhkan waktu untuk mempersiapkannya tetapi susu bubuk bisa bertahan sampai satu bulan setelah kemasan dibuka.
Jenis-jenis susu formula yang Perlu Mama dan Papa ketahui
Pastikan Mama memilih susu formula dengan kandungan BPA Free atau bebas bahan bisphenol sehingga aman untuk bayi.
• Susu formula berbahan dasar susu sapi. Protein susu sapi lebih mudah dicerna namun baiknya Mama baru bisa memberikan susu jenis ini saat bayi berusia satu tahun ke atas. Pada usia tersebut bayi baru bisa mencerna susu formula berbahan dasar susu sapi.
• Susu formula bebas laktosa. Beberapa bayi ada yang mengalami alergi laktosa atau susu sapi. Dokter akan merekomendasikan susu formula bebas laktosa. Untuk menggantikan “posisi” laktosa pada susu formula bebas laktosa ini biasanya sirup jagung.
• Susu formula berbahan dasar kedelai. Susu formula ini dibuat dari protein tumbuhan yang mudah dicerna bayi. Jika Mama penganut vegetarian atau bayi memiliki masalah dalam mencerna susu sapi, maka dokter akan merekomendasikan susu formula kedelai.
Begitupun jika bayi mengalami BAB berdarah yang merupakan salah satu gejala reaksi alergi pada protein susu sapi. Konsultasikan kembali mengenai pemilihan susu formula berbahan dasar kedelai ini dengan dokter anak.
• Extensively Hydrolyzed Formula (eHF). Jenis susu ini mengandung protein yang dapat diterima pada sebagian besar kasus alergi pada bayi. Namun karena masih mengandung protein susu, kemungkinan menyebabkan reaksi alergi pun masih ada.
• Susu formula untuk bayi prematur dan lahir dengan berat badan di bawah normal. Susu jenis ini biasanya mengandung kalori, protein,dan lemak bernama medium-chain triglycerides (MCT) yang mudah dicerna.
Kandungan MCT pada tiap merk susu
Kandungan MCT pada tiap merk susu berbeda-beda. Baiknya konsultasikan dengan dokter anak untuk dapatkan susu terbaik bagi bayi Mama.
• Human Milk Fortifier. Produk susu ini digunakan untuk memperkaya nutrisi pada ASI dan ditujukan bagi bayi dengan kebutuhan khusus, misalnya prematur. Susu formula ini hanya bisa dicampurkan bersama ASI.
• Metabolic formula. Jika bayi menderita penyakit yang membutuhkan nutrisi khusus, maka ia akan membutuhkan jenis susu formula ini.
Pastikan Mama berkonsultasi dengan dokter untuk dapatkan susu formula terbaik bagi si kecil. Semoga cara memilih susu formula ini bisa menginspirasi Mama dan Papa.