Membedong bayi merupakan hal yang dilakukan para Mama sejak jaman dahulu. Banyak manfaat membedong bayi namun Mama harus tahu cara membedong bayi yang benar. Selain bisa membuat bayi tidak nyaman, cara membedong bayi yang salah bisa berbahaya bagi si kecil.
Baca Juga: Perlukah Bayi Dibedong? Ternyata Ini Fakta dan Mitosnya!
Bagaimana Cara Membedong Bayi yang Benar?
Membedong bayi merupakan salah satu cara untuk menghangatkan bayi, bukan untuk membantu meluruskan kaki bayi ya Mams! Selain itu, membedong bayi juga dilakukan untuk menjaga bayi agar tidak terganggu dengan gerak refleksnya sendiri yang bisa membuat bayi tidur dengan nyenyak.
Membedong bayi bisa membuatnya tenang dari tangisannya loh Mams. Dengan catatan, Mama harus bisa membedongnya dengan aman dan benar seperti cara berikut:
- Letak kain atau selimut bedong bayi di tempat atau permukaan yang datar, lipat sudut kain bagian atas sedikit menyerupai segitiga.
sumber gambar : youtube alodokter
- Gendong bayi secara perlahan dan tempatkan di atas kain bedong di posisi tengah kain. Pastikan batas lipatan atas kain bedong bayi di sekitar bahu.
sumber gambar : youtube alodokter
- Sebelum membedong, luruskan tangan kiri bawah bayi dan rapatkan dengan tubuh. Lalu, tarik ujung kain di sisi kiri bayi hingga menutupi lengan kiri hingga dadanya. Selipkan ujung kain tersebut di bagian bawah ketiak kiri lalu ke punggung.
sumber gambar : youtube alodokter
- Lipat kain bedong bayi bagian bawah ke arah pundak bayi dan berikan ruang di sekitar kaki bayi. INGAT! Jangan membedong si kecil terlalu erat.
sumber gambar : youtube alodokter
- Pegang kembali bayi secara perlahan dan ambil ujung kain bedong sebelah kanan bayi hingga menutupi tubuhnya. Kemudian lipat sisa kain bedong bayi ke bagian punggung bayi.
sumber gambar : youtube alodokter
Baca Juga: Mengatasi Bayi Kagetan Saat Tidur
Apa saja yang perlu diperhatikan saat Membedong Bayi?
Sangat mudah kan Mama untuk membedong si kecil dengan benar dan aman? Tapi ada beberapa hal yang harus Mama perhatikan nih saat membedong bayi, di antaranya:
- Dalam pemilihan kain bedong, pilihlah kain yang nyaman agar si kecil tidak kepanasan
- Pastikan posisi tidur bayi saat di bedong dalam posisi terlentang ya Mams, hindari menidurkan dalam posisi tengkurap untuk menghindari SIDS (sudden infant death syndrome).
- Jangan membedong bayi terlalu ketat, terutama pada bagian kaki. Ini bisa membuat kaki dan pinggul bayi tidak dapat bergerak bebas, selain itu kaki bayi yang diluruskan secara paksa dapat menyebabkan persendian pada kaki dan pinggul bayi melonggar dan dapat meningkatkan risiko terkena hip dysplasia (gangguan pembentukan sendi pinggul di mana bagian atas tulang paha tidak berada tepat di ronggal pinggul).
- Perhatikan cuaca dan suhu ruangan, saat panas sebaiknya gunakan kaos dalam atau singlet dan celana pendek sebelum dibedong. Kepanasan juga dapat menyebabkan SIDS pada bayi. Jika udara dingin, gunakan baju dan celana panjang.
- Mams bedong bayi sebaiknya tidak digunakan lagi saat ia sudah mulai berguling. Biasanya bayi sudah bisa berguling mulai usia 4 sampai 6 bulan.
Baca Juga: Waktu yang tepat membedong bayi
Kapan bayi tidak usah dibedong?
Nah Mams, tidak semua bayi suka di bedong loh! Ada beberapa bayi yang akan secara aktif menolak untuk di bedong. Dia akan selalu mengeluarkan tangannya saat dibedong, menangis menjerit saat dibedong dan diam saat dibuka. Namun, ada beberapa kondisi juga loh bayi tidak usah dibedong yaitu:
- Bila bayi yang tidur di tengah orangtua. Karena Mampaps tidak bisa merasakan tangan si kecil bila posisi tidur orangtua sudah terlalu dekat.
- Bayi yang sudah bisa berguling kurang dari empat bulan.
- Memiliki risiko medis SIDS.
- Bayi yang berada di lingkungan panas.
Tidak perlu khawatir jika si kecil tidak suka dibedong, karena ini bukan suatu keharusan yang harus dan wajib untuk dilakukan. Jangan takut, Mama masih bisa menggunakan selimut hangat untuk menjaga si kecil agar tetap hangat. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Waspada Kematian Mendadak Pada Bayi (SIDS)