Batuk pilek merupakan gejala yang paling sering ditemukan pada si kecil. Kedua gejala ini kadang membuat si kecil susah tidur, gelisah, kehilangan nafsu makan. Tidak hanya itu, si kecil akan mudah terbangun saat malam hari dan membuat jam tidur Mampaps terganggu. Biasanya keadaan-keadaan tersebut membuat Mampaps khawatir dan cemas. Maka dari itu, penting untuk mama dan papa untuk mengetahui cara mengatasi pilek pada anak di rumah.
Cara Mengatasi Pilek dan Batuk Pada Anak
Saat si kecil batuk dan pilek, jangan terburu-buru dibawa ke dokter atau langsung diberikan obat, ya Mampaps. American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa obat batuk pilek sebenarnya tidak efektif diberikan pada si kecil yang berusia di bawah 6 tahun.
Mampaps harus membedakan terlebih dahulu mana batuk pilek yang bisa ditangani sendiri di rumah dan mana yang tidak bisa untuk diobati sendiri.
Jika batuk pilek terjadi dalam waktu sebentar, biasanya penyebabnya adalah virus. Batuk pilek dengan penyebab virus sebenarnya dapat sembuh sendiri dan hanya perlu perawatan di rumah. Sehingga, tidak diperlukan obat batuk pilek bahkan antibiotik.
Hal yang perlu Mampaps waspadai adalah batuk yang berlangsung ≥ 3 minggu, penyebab batuk bisa karena bakteri, alergi, dan infeksi yang menyerang sistem pertahanan tubuh si kecil.
Bila saat pilek ingus mulai berwarna hijau, biasanya sudah diperlukan pengobatan antibiotik karena lendir hijau menunjukkan adanya peradangan atau infeksi.
Baca Juga: Batuk Itu Tidak Semua Sama Loh, Yuk Kenali 7 Jenis Batuk Ini!
Mengatasi Pilek & Batuk Pada Anak Secara Alami Di Rumah
Berikut cara mengobati pilek pada anak yang dapat Mampaps lakukan di rumah:
1. Istirahat yang cukup
Mampaps juga harus memberikan si kecil istirahat yang cukup agar sistem pertahanan tubuh si kecil mengalami perbaikan. Memperbanyak waktu tidur akan mempercepat proses penyembuhan ya Mams.
2. Penguapan dengan Air Hangat
Untuk anak yang cukup besar, air hangat bisa diletakkan di wadah dan uapi si kecil. Penguapan ini juga bisa dilakukan di kamar mandi. Hal ini membantu melancarkan hidung tersumbat. Selalu temani si kecil saat penguapan, ya Mams.
3. Berikan minum air hangat sesering mungkin
Mama dan Papa dapat memberikan cairan dalam bentuk apapun (contoh: minuman hangat manis) untuk mencegah si kecil dari kehilangan cairan tubuh dan elektrolit. Minum Air putih hangat juga berfungsi sebagai pengencer dahak.
4. Bersihkan sekret hidung
Mampaps dapat membersihkan sekret atau lendir hidung si kecil dengan lap basah yang dibentuk seperti sumbu atau mama bisa gunakan penyedot ingus. Lakukan hal ini sebelum makan agar mengurangi sumbatan pada hidung.
5. Atasi hidung tersumbat dengan larutan garam
Campur 1/4 sendok teh garam dengan 236 ml air hangat. Tekan salah satu lubang hidung si kecil yang tidak tersumbat dengan ibu jari. Semprotkan larutan garam yang telah dibuat ke dalam lubang hidung yang tersumbat menggunakan penyemprot hidung. Usahakan kepala si kecil agak menunduk. Kemudian biarkan air tersebut mengalir. Tindakan ini dapat diulang dua sampai tiga kali ya Mams.
6. Berkumur air garam
Untuk anak yang lebih besar, Mampaps bisa memintanya berkumur air garam yang berfungsi sebagai antiseptik alami dan mengurangi sakit tenggorokan.
7. Pantangan Makanan
Cara mengatasi pilek pada anak lainnya adalah dengan menghindari makanan yang bisa merangsang timbulnya batuk pilek seperti es, gorengan, permen, dan sebagainya yang memicu batuk serta pilek pada anak.
8. Mandikan si kecil dengan air hangat
Mampaps dapat memandikan si kecil dengan air hangat untuk membuat otot-otot si kecil menjadi rileks ya.
9. Berikan minyak kayu putih dan lakukan pijatan
Kayu putih sangat bermanfaat untuk membantu meringankan rasa sakit dalam hidung dan dapat melegakan saluran napas. Lakukan pijatan pada dada anak dengan gerakan memutar akan membantu melegakan pernafasan.
10. Berikan makanan dengan gizi seimbang
Mampaps dapat memberikan makanan, buah, dan sayuran dengan gizi seimbang untuk memenuhi keperluan energi si kecil dan meningkatkan sistem pertahanan tubuh si kecil. Sup ayam dengan kuah kaldu hangat yang mengandung jahe akan membantu memberikan rasa hangat pada badan si kecil.
11. Pemberian obat Paracetamol
Jika si kecil mengalami pilek disertai demam dimana suhu tubuh ≥ 38.5, Mampaps dapat memberikan obat Paracetamol sesuai berat badan si kecil. Usahakan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis obat yang tepat bagi si kecil.
12. Pastikan posisi tidur si kecil terlentang
Baringkan si kecil dengan posisi terlentang dengan posisi kepala diatas dada agar bisa lebih mudah menghirup udara.
Jika si kecil tidak juga sembuh setelah Mampaps melakukan pengobatan sendiri, Mama dan Papa wajib membawa si kecil berobat ke dokter atau dokter spesialis anak.
Mampaps tidak boleh memberikan antibiotik sembarangan, obat yang mengandung atropin atau kodein, dan obat tetes hidung pada si kecil. Dengan pemberian obat ini, batuk pilek si kecil justru bisa semakin parah.
Baca Juga: Si Kecil Sakit Saat Menelan Makanan? Yuk Kenali Beberapa Penyakit Ini!
Beberapa Hal yang Harus Diwaspadai Saat Anak Pilek & Batuk
Mampaps jangan sampai lengah ya. Bukan berarti batuk pilek pada anak tidak dapat memburuk. Nah, bagi Mama dan Papa sangat diharapkan untuk memberikan perhatian dengan seksama pada beberapa hal berikut ini, yakni:
- Tiba-tiba si kecil mengalami sesak nafas atau kesulitan bernafas
- Tidak dapat minum atau menyusui
- Mengalami kejang
- Batuk pilek bertambah parah dan keadaan tubuh si kecil melemah
- Mama dan Papa melihat adanya tanda-tanda tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam, penggunaan cuping hidung secara cepat, dan bernapas melalui mulut
- Ingus mulai berwarna hijau atau malah kemerahan
- Terdengar bunyi nafas yang kuat sewaktu anak dalam keadaan tenang
- Batuk lama ≥ 3 minggu
- Alergi terhadap debu, makanan, atau alergen lain dan terdapat riwayat atopi pada Mampaps
Apabila sudah terdapat salah satu dari hal penting yang harus diwaspadai, Mama dan Papa dapat langsung membawa si kecil berobat ya.
So, itu tadi beberapa pilihan tindakan untuk mengatasi pilek dan batuk pada anak yang dapat Mampaps lakukan di rumah sebelum dibawa berobat ke dokter atau dokter spesialis anak. Semoga informasi ini membantu Mama dan Papa.
Baca Juga: Jangan Panik! Kenali Penyebab Kejang Demam Pada Si Kecil