Seiring usia Si Kecil, banyak proses tumbuh kembang yang dilaluinya. Salah satunya adalah mengenal warna. Di awal-awal, biasanya Si Kecil akan menyebutkan satu warna padahal ia melihat warna yang berbeda. Meskipun demikian, ada sebagian anak yang kesulitan saat menyebutkan warna meskipun sudah lama belajar mengenal warna.Sebaiknya Mams waspada akan kemungkinan adanya buta warna pada Si Kecil.
Sudahkah Mams mengetahui ciri-ciri buta warna pada anak? Yuk simak selengkapnya.
Ciri-ciri Buta Warna pada Anak
Sulit Menghapal Warna Hingga Usia 3 tahun
Jika Si Kecil masih berusia di bawah 36 bulan atau tiga tahun namun belum bisa menyebutkan berbagai macam warna, jangan panik dulu ya, Mams. Batasan mengenal warna adalah tiga tahun. Jika usia Si Kecil sudah melebihi tiga tahun dan masih kesulitan dalam menyebutkan warna yang dilihatnya, Mams bisa segera ambil tindakan seperti memeriksakan kondisi mata ke ahlinya.
Tidak Bisa Membedakan Warna yang Mirip
Dalam dunia warna, kita mengenal adanya warna primer yakni merah biru kuning. Dari ketiga warna tersebut, nantinya akan menghasilkan warna baru hasil dari percampurannya. Misalnya campuran warna merah dan kuning yang menghasilkan warna baru, yakni jingga.
Baca Juga: Deteksi Kelainan Mata Sejak Dini
Anak yang mengalami buta warna akan sulit membedakan warna jingga dan merah karena kemiripannya. Begitu pula dengan gradasi warna yang sangat mirip, seperti merah cabai dan merah marun. Di mata mereka, keduanya adalah warna yang terlihat sama.
Sulit untuk Mengingat Warna
Sulitnya mengingat warna dialami Si Kecil karena ketidakmampuannya untuk mengingat warna yang dilihatnya. Namun, hal ini bukan berarti bahwa Si Kecil mengalami ketdakmampuan dalam berkonsentrasi atau daya ingat yang rendah, melainkan matanya yang sulit membedakan antar warna.
Deteksi Dini Buta Warna pada Anak
Ada berbagai macam cara sederhana untuk mendeteksi dini buta warna pada anak yang bisa dilakukan di rumah. Jika Mams curiga ada yang berbeda dari penglihatan Si Kecil terkait identifikasi warna, cobalah lakukan hal-hal berikut ini.
- Memperhatikan ketertarikan anak. Anak yang memiliki kemampuan identifikasi warna yang normal biasanya tertarik pada kegiatan mewarnai gambar. Cobalah ajak Si Kecil mewarnai gambar dengan berbagai macam warna. Jika Si Kecil tidak menunjukkan rasa ketertarikannya, kemungkinan ada yang berbeda dari penglihatannya.
- Tes pensil warna. Jika Mams memiliki satu paket pensil warna, gunakanlah untuk mengetes kemampuan Si Kecil dalam melihat warna. Tunjukkanlah pensil warna kuning lalu acaklah urutan warna dari kotak pensil warna. Kemudian mintalah Si Kecil untuk mengambil warna kuning dari deretan pensil tersebut. Namun tes ini sebaiknya dilakukan ketika Si Kecil sudah lama diajarkan mengenal warna.
- Tes online buta warna. Seiring kecanggihan teknologi, berbagai macam tes online dapat dengan mudah dicoba di internet. Ada ten buta warna yang gratis hingga berbayar dan terintegritas. Mams bisa pilih sesuai dengan tingkat kecurigaan. Tes online yang berbayar dan terintegrasi biasanya akan memiliki hasil yang lebih akurat.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Ajari Balita Mengenal Warna? Jawabannya Sejak Dini!
Pada dasarnya, gejala buta warna terbagi menjadi beberapa tipe, seperti merah-hijau, biru-kuning, dan total. Setiap tipe buta warna memiliki ciri-ciri yang berbeda. Jika Si Kecil tak kunjung bisa menyebutkan berbagai macam warna, cobalah bawa Si Kecil ke dokter untuk mengetahui kondisi penglihatan Si Kecil yang sebenarnya.
wahhh serem yaa kl nanti anakku tdk mengenal warna:(
Wah aku baru tau batasan mengenal warna warna untuk anak ternyata diusia 3 tahun ya. Anak aku sudah 3,5 tahun tapi belum banyak warna-warna yg dia hafal hanya beberapa saja. Harus banyak dikenalkan warna ya.