Maraknya kasus bullying pada anak sekolah yang semakin merajalela tentunya membuat banyak orang tua khawatir. Dan ini tidak hanya terjadi pada anak usia remaja saja loh Mampaps! Banyak kasus bullying di sekolah yang terjadi pada anak usia dini, namun mungkin tidak disadari oleh orang tua maupun anak itu sendiri.
Disinilah peran Mampaps untuk mengajarkan anak bahwa tindakan bullying itu tidak baik. Hal ini penting agar anak mengetahui bagaimana cara menghadapi tindakan bullying di sekolah dan juga tidak melakukan bullying terhadap temannya. Yuk Mampaps kita bahas lebih lanjut!
Apa Saja Yang Termasuk Tindakan Bullying?
Bullying merupakan tindakan mengejek baik secara verbal maupun perilaku yang memberi kesan intimidasi dengan berbagai cara. Tindakan tersebut terkadang terlihat sepele namun dapat menyebabkan dampak psikologis yang luar biasa pada korban bullying tersebut.
Baca juga: Waspada! Inilah Dampak Negatif dari Kenakalan Anak
Jenis-jenis Bullying:
1. Fisik
Jenis bullying fisik merupakan tindakan yang paling mudah terlihat. Contoh tindakan bullying fisik diantaranya mendorong, menjambak, menampar, memukul hingga menendang. Tidak hanya itu, merusak, menyembunyikan hingga menghancurkan barang seseorang juga masuk ke dalam jenis tindakan bullying fisik.
2. Verbal
Jenis bullying secara verbal merupakan tindakan yang biasanya berupa ejekan, caci maki, mengolok-olok dan memanggil teman dengan sebutan yang bisa melukai harga diri dan perasaannya.
3. Emosional
Jenis bullying jenis emosional merupakan tindakan bullying yang dapat menyebabkan seseorang menjadi minder, sakit hati, hingga menimbulkan perasaan ingin bunuh diri. Biasanya, tindakan jenis ini tidak disadari oleh pelakunya.
Beberapa contoh tindakan bullying jenis emosional adalah mempermalukan di depan umum, menghina, mengejek secara bergerobol hingga mengucilkan.
Baca juga: Hati-Hati! Kenakalan Anak Di Sekolah dan Tips Menghadapinya!
4. Cyber
Jika ketiga jenis tindakan bullying di atas merupakan tindakan bully secara langsung, tidak demikian halnya dengan cyber bully. Cyber bullying bisa berupa memberikan komentar negatif di media sosial baik kepada orang yang dikenal maupun orang asing. Komentar negatif dapat berupa body shaming, menebar kebencian, dan sebagainya yang banyak kita temukan di kolom komentar para selebriti.
Apa saja contoh Bullying di Sekolah?
Banyaknya tontonan tidak mendidik dari TV atau internet seringkali menyebabkan tindakan bullying mudah ditirukan oleh anak-anak. Mirisnya sebagian anak menganggap bullying untuk keren-kerenan tanpa memahami dampaknya.
Bukan tidak mungkin si Kecil salah satu orang yang berpeluang menerima bullying. Oleh sebab itu, biasakan mengajaknya bercerita mengenai kejadian-kejadian selama di sekolah. Mampaps juga bisa mengajarkan Si Kecil untuk memahami tindakan-tindakan bullying di sekolah.
Contoh bullying di sekolah
- Menghadang teman yang akan lewat di hadapannya
- Melakukan body shaming hingga menjadikannya sebuah panggilan atau julukan, seperti si kurus, gembrot, pesek dan lain-lain.
- Melakukan tindak pemaksaan, seperti memaksa ditraktir dengan ancaman
- Memanggil dengan sebutan yang kasar dan terkesan menghina
- Merampas makanan milik teman hingga menyerobot barisan antrean
- Mewajibkan adik kelas menggunakan sesuatu (di luar atribut sekolah) yang membuatnya malu seperti tas dari plastik, rambut diikat rafia, dll.
- Memanfaatkan teman atau adik kelas untuk diperintah semaunya
- Mencaci maki, berteriak-teriak, berkata kasar, melakukan serangan fisik hingga menghukum atas kemauannya sendiri
- Menyembunyikan barang milik teman
- Menghina pekerjaan orang tua teman
- Mencela dan mengolok-olok nama orangtua
Bagaimana Mengajarkan Anak Bersikap agar Tidak Mudah di Bully?
1. Menanamkan sikap mengenai mempertahankan hak dan berani
Mams dapat memulainya dengan mengenalkan hak dan kewajiban kepada Si Kecil, tentu saja dengan bahasa yang mudah dipahami. Misalnya, ia boleh marah jika makanannya diambil oleh temannya. Setelah itu ajarkan si kecil untuk lapor kepada orang dewasa yang ada di dekatnya, seperti guru, ibu kantin mapun petugas kebersihan.
2. Mengajarkan anak untuk bersosialisasi
Biasanya, target utama bullying adalah si pemalu, pendiam dan sering sendirian. Kemampuan bersosialisasi yang baik akan membuatnya banyak disenangi teman. Memiliki banyak teman akan membuatnya banyak dibela saat dibully oleh teman lainnya.
Baca juga: Anak Bermasalah Saat Masuk Sekolah?
3. Ditumbuhkan di lingkungan yang penuh cinta
Melihat Mampaps saling membantu dan bercanda dengan penuh cinta secara tidak langsung dapat membuat anak merasa bahagia. Suasana tersebut pun akan terekam di memori anak dan akan dicontohnya saat ia berada di lingkungan sekolah. Anak yang ramah biasanya akan disenangi banyak orang sehingga mudah bersosialisasi dengan baik di lingkungan sekolahnya.
4. Sempatkan berbincang dengan si kecil setiap hari
Dengan berbincang-bincang dengan si kecil, Mama bisa mengetahui bagaimana pergaulannya di sekolah. Jika ada indikasi bullying, Mama bisa langsung atasi dengan memberi saran yang dapat mengatasi tindakan bullying dengan bijak.
Bagaimana Mengajarkan Anak Agar Tidak Membully Temannya di Sekolah?
- Buatlah kesan bahwa Mampaps benar-benar menentang tindakan bullying dengan cara-cara yang ia pahami. Contohnya, saat Mampaps tak sengaja mendapati Si Kecil sedang mem-bully teman bermainnya, Mampaps bisa menegur hingga menghukumnya. Memberikan efek jera akan membuat anak paham bahwa tindakan bulllying bukanlah tindakan yang benar.
- Mengenali teman bemainnya. Biasanya, seorang anak akan berani mem-bully temanya ketika ia memiliki dukungan untuk melakukan tindakan bulllying secara bersama-sama. Jika teman si kecil ada yang demikian, Mama boleh memperingatkannya untuk tidak mencontoh apa yang mereka lakukan bahkan cenderung menjauhinya.
- Memberikan contoh dalam memperlakukan orang lain. Mama perlu memperkenalkan bahwa bangsa ini memiliki banyak keragaman seperti suku, warna kulit, dan lainnya yang harus dihormati. Selain itu, Mama bisa mengajaknya sesekali ke tempat anak-anak berkebutuhan khusus atau disabilitas agar si kecil memiliki rasa empati.
- Memberikan apresiasi setiap si kecil melakukan hal baik. Beberapa anak melakukan tindakan negatif demi mendapatkan perhatian dari lingkungannya. Dengan menunjukkan apresiasi tiap ia melakukan hal baik, ia merasa dihargai dan dianggap sehingga ia akan melakukan hal baik terus menerus.
Baca juga: Si Kecil Mulai Sekolah TK? Lihat Tanda Kesiapan Si Kecil
Melindungi anak dari tindakan bullying tidak harus dengan cara berdiri di sampingnya selama 24 jam penuh. Menguatkan bonding dengan pillow talk setiap hari akan membuat Mama mengenal teman, guru, dan lingkungannya di luar rumah. Yuk terus semangat untuk selamatkan anak dari tindakan bullying!