Dunia belum juga pulih dengan kasus Covid-19, meskipun hingga saat ini masih banyak korban yang sembuh tetapi juga banyak jiwa yang terpapar dengan virus ini termasuk bayi reaktif Covid-19. Kapan dunia kembali pulih? Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan ini, namun kita semua bisa melawannya dengan tetap berada di rumah aja dan mematuhi protokol kesehatan ya Mampaps.
Baru-baru ini tersiar kabar di akun media sosial Tiktok milik @chilmiarosilanda, di mana sang pemilik akun mengunggah pertolongan seorang dokter yang menyelamatkan bayi reaktif Covid-19. Diketahui sang dokter bernama dr. Edison yang membuka praktik di RS. Wijayakusuma, Lumajang, Jawa Timur.
Dari unggahan tersebut, tentu Mampaps bertanya-tanya nih! Bagaimana cara merawat bayi reaktif Covid-19? Apa juga nih yang menjadi penyebab utama seorang bayi yang bisa terpapar Covid-19? Yuk, simak penjelasan berikut.
Kisah Dokter Selamatkan Bayi Reaktif Covid-19
sumber gambar: @chilmiarosilanda/tiktok.com
Tentu menjadi hal yang sangat haru, jika melihat perjuangan sang dokter menyelamatkan pasien dari maut. Memang sudah menjadi tugas seorang dokter untuk menyelamatkan semua pasiennya, salah satunya terjadi pada seorang pasien masih bayi dan ternyata reaktif Covid-19 dan di tolong dr. Edison yang berpraktik di RS. Wijayakusuma, Lumajang, Jawa Timur.
Baca Juga: Gencar Mutasi Covid-19, 3M Tak Cukup!
Bermula saat sistem pernapasan sang bayi terhenti, dr. Edison langsung ambil tindakan darurat melakukan CPR pada bayi yang ia selamatkan. Setelah 2 jam lamanya, sang dokter tetap setia menunggu respon dari bayi mungil tersebut tanpa mau digantikan oleh staf medis lainnya yang juga sedang bertugas saat itu.
Dengan sabarnya, ia sesekali melakukan pengecekan pada selang oksigen yang dimasukkan ke dalam mulut sang bayi. Beruntungnya, secara perlahan sang bayi reaktif Covid-19 ini pun mulai menunjukkan tanda-tanda bernapas hingga bisa bernapas secara teratur.
Betapa bersyukurnya orangtua sang bayi, dimana buah hatinya diselamatkan oleh sang dokter yang dengan apik dan cermat memerhatikan perkembangan bayinya yang terpapar Covid-19. Bukan hanya itu, postingan ini juga dibanjiri komentar yang sangat mengharukan di antaranya:
“Sampaikan ke dr.edison, semua netijen mendoakan beliau selalu sehat & kuat. Semangat para nakes,” tulis akun @AdSha.
“Dokter berhati malaikat semoga doa netizen bersama dokter dan sehat selalu 🙏🏾🙏🏾🙏🏾,” ujar akun @oeoen271.
“Tiap bulan kontrol ke dr.edison meskipun antriannya panjang..dokter yang super duper suabar poll, sehat terus dok🙏,” kata akun @imandaapristia.
Penyebab Bayi Reaktif Covid-19
Tidak pandang siapa-siapa, Covid-19 bisa saja menyerang orang dewasa, anak-anak, lansia hingga bayi loh Mampaps! Kita semua tidak tahu kapan dan di mana virus ini menularkan orang-orang terdekat, virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok ini dapat menular melalui percikan air liur atau dahak yang dikeluarkan saat penderita COVID-19 batuk atau bersin.
Baca Juga: Alat Tes Covid UGM GeNose Sudah Kantongi Izin Edar!
Bayi reaktif Covid-19 bisa saja disebabkan oleh beberapa hal nih Mampaps, seperti:
- Terpapar Covid-19 dari pakaian yang Mampaps kenakan saat bekerja atau baru dari luar rumah
- Dari orang-orang yang menyentuh bayi
- Terpapar Covid-19 saat berkunjung ke klinik atau rumah sakit
Mungkin masih banyak penyebab lain yang tidak bisa kita ketahui mengapa bayi bisa terpapar Covid-19. Perlu diketahui, bahwa hingga saat ini gejala seseorang yang terkena Covid-19 berbeda-beda bahkan ada yang tidak menunjukkan gejala apa-apa alias tampak sehat-sehat saja loh. Nah, orang yang memiliki gejala biasanya menunjukkan gejala ringan seperti flu, tapi ada juga penderita yang mengalami gejala berat akibat pneumonia. Nah, gejala ini dapat muncul dalam waktu 2–14 hari setelah terpapar virus Corona.
Sedikit berbeda dengan bayi yang terkena infeksi Covid-19 nih Mampaps, Adapun gejala yang ditimbulkan bisa berupa:
- Bayi mengalami demam, batuk dan menunjukkan gejala kesulitan bernapas.
- Mengalami batuk yang terus-menerus disertai dengan napas yang pendek.
- Bayi kurang mau menyusu atau minum dan mengalami penurunan jumlah urine.
- Lemas dan kurang aktif
- Diare
Biasanya, gejala yang terlihat pada bayi reaktif Covid-19 menunjukkan gejala yang lebih ringan namun ada baiknya jika hal ini terjadi pada Si Kecil sebaiknya Mampaps langsung berkonsultasi pada dokter untuk memastikan jika kondisi ini bukan disebabkan oleh infeksi Covid-19.
Penanganan dan Perawatan Bayi Reaktif Covid-19
Tidak bisa dipungkiri jika Covid-19 menyerang orang terdekat kita, terlebih jika menyerang sang buah hati. Sedih? Tentu menjadi hal yang wajar kita alami, namun Mampaps harus tahu nih bagaimana penanganan dan perawatan bayi reaktif Covid-19 di antaranya:
- Mampaps dan orang di rumah tetap patuhi protokol kesehatan selama di rumah aja, dengan menggunakan masker dan mencuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah menyentuh bayi.
- Pastikan Mama untuk memerikan ASI secara rutin yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Karena ASI dapat mencukupi kebutuhan nutrisi bayi dan dapat meningkatkan imunitas tubuh bayi.
- Selalu jaga lingkungan kamar atau rumah agar tetap lembab. Hindari untuk menggunakan AC yang terlalu sering.
- Jangan biarkan Si Kecil kontak langsung dengan penderita flu.
Baca Juga: Kontrasepsi Hormonal Bagi Pasien Covid-19 Berbahaya!
Mampaps mana yang mau jika bayi reaktif Covid-19 tertimpa pada sang buah hatinya, jika ingin bertukar mungkin mereka rela untuk menggantikan penyakit Si Kecil. Tetap jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan agar kita semua tidak tertular dari Covid-19. Salam sehat selalu Mampaps.