Mampaps pernah mengalami si kecil menangis terus-menerus? Biasanya si kecil menangis karena ia merasa ada hal yang tidak nyaman. Bisa karena dia lapar/haus, mengompol sehingga popoknya basah, atau udara terlalu panas sehingga si kecil menjadi rewel, dll. Mama bisa mengecek beberapa penyebab si kecil menangis. Namun bila si kecil menangis terus menerus tanpa sebab yang jelas, mungkin itu salah satu tanda bayi kolik yang perlu Mama cermati.
Baca Juga: Selain Rewel, Ini Tanda Bayi Sakit Perut yang Sering Mama Hiraukan!
Apa itu Kolik?
Kolik pada si kecil adalah kondisi dimana si kecil yang sehat menangis terus-menerus tanpa sebab yang jelas. Mampaps biasanya berfikir si kecil mengalami gangguan pencernaan.
Kolik infantil atau kolik pada bayi biasanya terjadi pada si kecil berusia 2 minggu sampai 4 bulan, disebut juga sindrom 4 bulan.
Si kecil menangis bisa beberapa menit, kemudian menangis lagi dan susah dibujuk. Kedua kaki dan tangan terangkat ke atas perut dengan tangan mengepal dan wajah kemerahan. Tangis terjadi sering di saat malam hari menjelang waktu tidur.
Apa Penyebab Si Kecil Kolik?
Tidak ada yang tahu penyebab pasti kolik pada si kecil, tetapi beberapa teori menyebutkan ini terjadi karena:
1. Sistem pencernaan si kecil belum berkembang dengan sempurna
Penelitian membuktikan pada sebagian si kecil kolik disebabkan alergi protein susu sapi. Gejala lain yang memperkuat dugaan alergi ialah terdapatnya ruam pada kulit si kecil.
Selain itu, penyebab lain seperti intoleransi laktosa. Gejala intoleransi laktosa pada bayi kolik biasanya disertai gejala sering buang air besar dengan tinja yang encer berbau asam, kulit di sekitar anus kemerahan, perut agak kembung dengan terdengar bunyi kerocok dari dalam perutnya.
2. Otak si kecil menerima stimulasi sangat banyak sepanjang hari
3. Kondisi si kecil lahir prematur atau sistem saraf yang belum berkembang dengan baik, juga mungkin berkaitan dengan kolik.
Bagaimana Tanda dan Gejala Kolik?
- Si kecil menangis sangat sering. Para ahli menyebutkan, tangisan khas kolik berlangsung selama lebih dari 3 jam sehari, lebih dari 3 hari seminggu, dan berdurasi lebih dari 3 minggu.
- Tangisannya tidak dapat ditenangkan, meski Mampaps sudah berusaha menyusui, mengganti popok, mengganti baju, dll.
- Perut si kecil bergas karena saat si kecil menangis lama, ia menelan banyak udara.
- Menangis akibat kolik biasanya terdengar intens, sengsara, dan sering kali bernada tingi. Wajah si kecil dapat memerah, dan sulit untuk ditenangkan.
- Saat menangis kedua tangan si kecil mengepal, menarik lutut ke perut, wajahnya memerah, serta melengkungkan punggung.
Apakah Kolik pada Si Kecil Berbahaya?
Terlepas dari semuanya, kolik pada si kecil tidak berbahaya. Gejala akan menghilang dengan bertambahnya umur, setidaknya setelah usia 4 bulan. Tidak perlu diberi obat apa pun.
Mampaps boleh mencoba dengan memberikan larutan gula pasir. Larutkan 1 sendok teh munjung gula pasir dalam 100 ml air mendidih. Setelah dingin, dapat diberikan 1-2 ml pada si kecil yang sedang kolik. Ternyata rasa manis gula pasir mempunyai efek analgesi, pereda rasa sakit. Pemberian air gula ini sebaiknya diberikan untuk si kecil yang berusia diatas 6 bulan ya, Mams.
Tetapi Mampaps ada beberapa kondisi pada kolik yang harus diwaspadai dan segera diperiksakan ke dokter, antara lain:
- Saat diangkat, tubuh si kecil terkulai.
- Suara tangisnya bernada tinggi dan terjadi secara terus menerus.
- Memuntahkan cairan hijau
- Mengeluarkan cairan urine jauh lebih sedikit dari biasanya
- Terdapat lendir atau darah dalam tinja
- Diare yang berkepanjangan
- Nafsu makan berkurang
- Kejang
- Beberapa bagian kulitnya terlihat pucat atau membiru
- Ubun-ubun tampak menonjol
- Mengalami gangguan pernapasan
- Disertai demam hingga 38 derajat Celcius atau lebih jika bayi berusia kurang dari 3 bulan, dan 39 derajat Celcius atau lebih untuk bayi berusia 3 bulan ke atas.
Bagaimana Menenangkan Si Kecil yang Kolik?
- Bergerak
Gerakan lembut dan ritmis bisa menenangkan si kecil. Mampaps bisa menempatkan si kecil di ayunan, gendongan, atau mengajak si kecil jalan-jalan dengan mobil agar si kecil lebih tenang.
- Pijitan Lembut
Pijatan juga bisa membuat si kecil lebih relax. Tapi lihat juga responnya, jika pijitan tambah membuat si kecil menangis, jangan dilanjutkan ya Mampaps.
- White Noise
Mampaps bisa mencoba tips white noise ini untuk menenangkan si kecil. Bisa menggunakan aplikasi white noise di aplikasi smartphone, atau Mampaps bisa menyalakan hair dryer, vacuum cleaner, atau suara lain yang ritmis. Hal ini dipercaya dapat membuat si kecil tenang.
- Ketenangan
Ada tipe si kecil juga yang merasa lebih baik saat Mampaps membawa ke tempat yang tenang dan gelap.
- Membedong
Si kecil tenang saat dibedong, tetapi jangan membedong si kecil terlalu ketat ya Mams.
- Posisi Menggendong
Mampaps dapat mencoba posisi menggendong lain, misal posisi tegap jika si kecil sudah dapat mengangkat kepala atau posisi tengkurap.
- Memandikan
Memandikan si kecil juga dapat Mampaps coba. Mandikan si kecil dengan air hangat, guyuran air hangat bisa menenangkannya.
- Ajak Keluar Rumah
Mampaps dapat juga mengajak si kecil jalan-jalan keluar rumah. Pemandangan, suara, dan aroma yang berbeda di luar ruangan bisa mengalihkan perhatian si kecil.
- Gerakan Mengayuh
Gerakan mengayuh ketika si kecil tidur. Tidurkan si kecil, kemudian pegang kedua kakinya, lalu gerakkan seperti posisi mengayuh untuk melepas gas yang terjebak di perutnya.
Bagaimana Mencegah Kolik pada Si Kecil?
Untuk mencegah kolik, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
- Ganti botol susu si kecil dengan jenis lain. Lubang yang terlalu kecil pada botol si kecil dapat menyebabkannya menelan lebih banyak udara daripada cairan.
- Jika si kecil menyusu, Mams menyusui sebaiknya menghindari mengonsumsi terlalu banyak kopi, teh, dan makanan pedas.
- Tepuk-tepuk punggung si kecil dengan lembut agar si kecil sendawa sehabis makan. Lakukan dengan meletakkan si kecil pada salah satu pundak. Pastikan kepala dan lehernya disangga dengan baik. Usap dan tepuk-tepuk dengan lembut punggungnya hingga si kecil sendawa. Tak apa jika ada sedikit makanan atau cairan yang keluar bersama sendawa.
Mampaps tak perlu stres dan khawatir, hal yang perlu diingat adalah kolik pada si kecil bukan merupakan kesalahan Mampaps atau pengasuh dalam cara merawat si kecil.
Umumnya kondisi si kecil yang mengalami kolik akan membaik dan Mampaps perlu tetap tenang. Tetapi, konsultasikan ke dokter jika kolik terjadi berulang terus menerus atau berlarut-larut ya Mampaps.
Baca Juga: Kenali 3 Tanda Pada Bayi Saat Sedang Alami `Growth Spurt`