Penyebab bayi menangis di malam hari memang tidak bisa ditebak. Bisa saja karena si kecil lapar, sedang tumbuh gigi, atau bahkan badannya pegal-pegal. Namun satu hal yang pasti, ketika bayi menangis di malam hari bisa membuat sebagian Mama dan Papa frustasi bukan?
Apalagi jika Mama seharian sudah lelah kemudian harus menghadapi tangisan si kecil di malam hari. Tapi Mama jangan bersedih, karena Mama bisa kok mengetahui penyebabnya apa kemudian melakukan pencegahan agar si kecil tidak menangis lagi sepanjang malam.
Baca Juga : Si Kecil Sering Menangis? Mungkin Tandanya Mulai Tumbuh Gigi
Mau tau apa saja penyebab bayi menangis di malam hari? Ini dia kemungkinan penyebab bayi menangis di malam hari:
Kelaparan
Ini mungkin hal pertama yang Mama pikirkan ketika bayi menangis. Sebagian besar bayi menangis ketika lapar. Mereka hanya bisa memberi sinyal dengan menangis bahwa dirinya lapar.
Jika bayi Mama menangis, cobalah memberinya makan atau menyusuinya. Jika bayi mulai tenang, berarti memang kelaparan yang menjadi penyebabnya.
Popok tidak nyaman
Terkadang Mama lupa mengganti popok bayi. Penggunaan popok yang terlalu lama menyebabkan ruam popok dan gatal-gatal. Kondisi tidak nyaman ini membuat bayi menangis. Segera ganti popok bayi sebelum bayi terkena iritasi.
Kebutuhan tidur
Cara tidur bayi tidak semudah orang dewasa. Biasanya bayi rewel dan menangis ketika mulai ngantuk, terutama jika bayi lelah. Tenangkan bayi dengan cara menepuk-nepuk, memberinya lagu penghantar tidur dan sebagainya.
Tumbuh gigi
Menurut dr. Riyadi Sp.A, M.Kes, Tumbuh gigi mungkin bisa jadi pengalaman menyakitkan bagi bayi. Rahang dan gusi sakit ketika gigi keluar sehingga bayi menangis. Jika bayi terlihat kesakitan, coba rasakan gusinya dengan jari Mama. Biasanya gigi tumbuh saat usia bayi mencapai 4-7 bulan.
Ingin digendong
Terkadang bayi minta digendong orang tuanya, jika ia merasa ketakutan. Ketika bayi tumbuh besar, Mama harus memeluknya dipangkuan untuk menenangkan. Terutama saat meninggalkan rumah, bayi akan menangis kencang agar Mama membawanya.
Sakit perut
Masalah perut yang berhubungan dengan gas atau kelaparan dapat menyebabkan bayi menangis. Jika bayi sering rewel dan menangis setelah ia makan, kemungkinan ia merasa sakit perut. Mama dapat memenangkannya dengan cara memijat punggungnya dengan lembut.
Jika bayi rentan bermasalah dengan lambung, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Berikan air untuk menenangkan bayi jika permasalahan perut tidak terlalu serius.
Tidak nyaman dengan cuaca
Bayi rentan dengan perubahan cuaca di ruangannya. Usahakan suhu tubuh bayi tetap hangat, tapi jangan sampai bayi kepanasan. Bayi cenderung menangis apabila suhu disekitarnya terlalu dingin atau terlalu panas.
Frustrasi
Bayi mengalami frustrasi jika bayi mengantuk, terbangun di tengah malam atau kondisi badannya sedang tidak enak. Cobalah menunjukkan sesuatu untuk menenangkannya. Jika tangisan bayi tak kunjung berhenti, konsultasikan pada dokter untuk mengetahui kondisi bayi.
Menangis merupakan cara bayi berkomunikasi dengan orang lain terutama orang tuanya. Bagi Mama sebagai orang tua baru, tentu sulit untuk menafsirkan apa arti dari tangisan bayi. Jadi, jika bayi menangis terus dalam jangka waktu yang tidak lama, masih dikatakan normal.
Baca Juga : Mau Melatih Anak Berjalan? Ini Cara Paling Efektif!
Namun, sebaiknya Mama harus tetap waspada jika bayi menangis dalam waktu berjam-jam dan terdengar suara seperti kesakitan. Konsultasikan segala keluhan tangisan bayi kepada dokter atau petugas medis.