Hai Mampaps, melihat si kecil kuning yang baru saja dilahirkan atau beberapa hari setelah lahir tentu saja membuat Mama dan Papa cemas dan khawatir.
Namun jangan cemas Mampaps. Si kecil baru lahir yang mengalami sakit kuning atau jaundice termasuk kondisi yang umum terjadi.
Tanda-tanda si kecil kuning yaitu kulit dan bagian putih mata si Kecil berwarna kuning. Meski begitu, kondisi ini bisa saja membahayakan si kecil jika tidak ditangani dengan tepat.
Kuning pada si kecil masih tergolong wajar disebut dengan ikterus fisiologis jika timbul pada hari ke-2 dan ke-3 dan tampak jelas pada hari ke-5 dan ke-6 dan menghilang pada hari ke-10.
Tetapi Mampaps harus waspada jika kuning si kecil terjadi dalam 24 jam pertama kehidupan atau kuning menetap sesudah si kecil berumur 10 hari (pada si kecil cukup bulan) dan lebih dari 14 hari pada si kecil premature yang disebut dengan ikterus patologis.
Baca Juga : 5 Langkah Awal Yang Wajib Mama Lakukan Saat Diare Pada Anak!
Apa Penyebab Si Kecil Kuning ?
Nah, ada baiknya Mampaps mengetahui penyebab yang melatarbelakangi si kecil yang menguning. Kondisi ini terjadi ketika adanya kadar bilirubin yang berlebihan dalam tubuh Si kecil.
1. Fungsi Usus dan Hati yang Belum Sempurna
Bilirubin adalah pigmen warna kuning yang terbentuk dari proses pemecahan sel-sel darah merah dalam tubuh. Pada si kecil yang sudah besar hingga orang dewasa, kadar bilirubin berlebih dapat diproses dan dibuang oleh organ hati.
Namun pada si kecil yang baru lahir, organ hatinya belum berkembang secara sempurna. Karena itulah Si kecil bisa mengalami perubahan pada warna bagian putih mata dan kulit yang menguning.
2. Asupan Makanan yang Kurang
Pada 2-3 hari pertama setelah kelahirannya, Mams biasanya belum dapat mengeluarkan ASI. Sehingga si kecil menjadi kuning karena kurangnya makanan.
Tetapi, hal ini tidak perlu dikhawatir karena umumnya setelah beberapa hari kemudian, ASI dapat keluar memenuhi kebutuhan si kecil.
3. Penyakit Hemolitik
Hal ini terjadi karena golongan darah atau rhesus mams tidak cocok dengan si kecil. Akibatnya, mams akan membentuk antibodi yang menyerang sel darah merah si kecil. Sel darah merah yang terserang akan terpecah sehingga menghasilkan banyak bilirubin.
Bagaimana Penanganannya ?
Jika kadar bilirubin tidak terlalu tinggi atau tergolong ringan, tidak diperlukan terapi khusus. Untuk membantu proses pengeluaran bilirubin dalam tubuh, mams dapat melakukan dengan cara:
1. Memberi Asupan yang Cukup
Beri asupan makanan yang cukup. Makanan terbaik bagi si kecil adalah ASI. Dengan banyaknya makanan yang masuk maka proses pembuangan urine dan feses dapat lebih lancar sehingga bilirubin terbantu keluar dari tubuh.
Selain itu juga semakin sering si kecil menyusu, semakin sering pula gerakan usus si kecil, yang akan mempercepat proses pembuangan bilirubin dari darah si kecil.
2. Menjemur Si Kecil
Menjemur si kecil di bawah sinar matahari pagi dapat membantu mengatasi kuning. Saat menjemur si kecil, lepaskan seluruh pakaian dan lindungi matanya dari sinar matahari. Jemur si kecil dalam berbagai posisi agar semua tubuhnya terkena paparan sinar matahari.
Sinar matahari akan membantu pemecahan bilirubin. Hanya saja, patut diperhatikan waktu dan durasi menjemur si kecil. Jangan sampai kulit si kecil terbakar akibat sinar matahari. Jangan sampai si kecil terpapar sinar matahari secara langsung lebih dari 10 menit. Dan, jangan menjemur si kecil di atas jam 9 pagi ya Mams.
3. Terapi Sinar
Sebaliknya, jika sakit kuning tergolong berat lebih dari dua minggu dengan kadar bilirubin tinggi, biasanya dokter akan menganjurkan agar dilakukan terapi sinar.
Si kecil akan dipaparkan sinar biru khusus yang akan membantu mengubah bilirubin menjadi bentuk yang lebih mudah dikeluarkan dalam urine atau feses.
Baca Juga : Waspada! Kenali 5 Jenis Penyakit Bayi Baru Lahir Ini!
Ingat Mams, pemberian ASI merupakan salah satu cara mencegah dan menyembuhkan sakit kuning pada si kecil. Jadi, Mams jangan ragu untuk memberikan ASI untuk si kecil.
Tetapi yang harus selalu Mampaps perhatikan adalah kondisi si kecil, waspada jika si kecil lemas, tidak aktif, menolak menyusu, tidak mampu menangis kencang, hanya suara lirih saja. Segeralah bawa si kecil kerumah sakit sebelum terlambat dan keadaan semakin parah.
Terimakasih…infonya sangat membantu ☺☺