Saat bayi sering gumoh apalagi sampai mengeluarkan air susu dari hidung, tentunya membuat Mama sedikit cemas. Apa karena kekenyangan atau karena masalah pencernaan ya? Pertanyaan ini mungkin sering terlintas di benak Mama saat si kecil sering gumoh.
Gumoh merupakan kondisi umum yang biasanya terjadi pada anak di bawah usia satu tahun. Gumoh sendiri adalah keluarnya cairan susu atau makanan yang baru saja ditelan, kondisi ini tak perlu Mampaps khawatirkan karena tidak berbahaya. Tapi, Mampaps perlu mengetahui mengenai gumoh untuk mewaspadai apabila ada tanda gumoh yang tidak sewajarnya.
Kondisi normal yang umum pada bayi ini terjadi karena cincin otot yang ada pada kerongkongan bayi yang belum berkembang dan bekerja dengan sempurna, juga ukuran lambung bayi yang masih sangat kecil. Pada dasarnya gumoh sendiri akan menghilang dengan sendirinya setelah bayi berusia di atas satu tahun.
Baca Juga: Selain Rewel, Ini Tanda Bayi Sakit Perut yang Sering Mama Hiraukan!
Gumoh yang normal terjadi
Biasanya saat gumoh, si kecil mengeluarkan cairan susu ataupun makanan, tak sedikit juga yang disertai sendawa, tersedak, cegukan, batuk, menangis, dan menolak makan atau disusui. Gumoh pada bayi bukanlah kondisi yang harus dikhawatirkan selama tidak mengganggu perkembangan bayi. Gumoh bisa terjadi sering, jarang, atau setiap kali makan. Kondisi gumoh ini dikatakan normal jika si kecil tetap tumbuh dan berkembang dengan baik, terlihat nyaman dan tidak rewel, juga sistem pernapasan berfungsi dengan baik tanpa ada gangguan atau masalah.
Gumoh yang perlu diwaspadai
Meskipun gumoh merupakan kondisi yang normal, Mampaps tetap harus memperhatikannya. Kita perlu waspada jika kondisi gumoh yang terjadi sebagai berikut.
- Gumoh terus menerus terjadi meski usia bayi sudah satu tahun lebih
- Perut nampak penuh atau kembung
- Demam tinggi lebih dari 30°C
- Sangat rewel, menangis berjam-jam, dan nampak tidak nyaman
- Bayi sesak atau menunjukan tanda-tanda sakit
- Cairan yang dimuntahkan bayi berwarna kuning, hijau, atau disertai dengan darah
- Dalam jangka waktu yang lama bayi susah makan atau menyusu, sehingga berat badan bayi tidak bertambah atau bahkan menurun
- Cairan yang dikeluarkan cukup banyak atau muntah-muntah dalam waktu yang lama, sekitar dua jam setelah menyusu
Hal tersebutlah yang membuat kita harus terus memerhatikan kondisi gumoh si kecil, meskipun gumoh dianggap normal. Bahkan dalam beberapa kasus, gumoh menunjukkan gejala kesehatan pada si kecil, seperti alergi susu sapi hingga kondisi terparah sumbatan atau penyempitan pada kerongkongan dan penyakit refluks.
Baca Juga: Tips Memilih Susu Formula Untuk Bayi dengan Cermat!
Cara mengatasi gumoh
- Perhatikan posisi menyusui yang benar. Selain itu pada saat memberikan makan juga Mams perlu memberikan susu atau makanan dalam keadaan lebih tegak. Setidaknya pertahankan posisi tersebut sekitar 20-30 menit setelah pemberian susu atau makanan.
- Susui atau berikan susu dan makanan dalam porsi sedikit tapi sering
- Jika si kecil menyusu menggunakan dot, maka perhatikan ukuran dot nya, karena dot yang terlalu besar justru memancing kondisi gumoh.
- Jangan biarkan bayi mengisap dari botol dot yang sudah kosong karena udara yang disedot si bayi bisa membuat perutnya kembung dan tidak nyaman
- Sendawakan si kecil setelah menyusui atau makan untuk mengeluarkan gas atau udara di perutnya
- Jangan membiasakan bayi tidur tengkurap untuk menghindari sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS). Biasakan bayi tidur dalam posisi terlentang dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari badan dan kaki.
- Mampaps bisa menambahkan zat pengental ke makanan, atau mengurangi konsumsi susu sapi pada si kecil, terutama pada bayi yang diduga menderita intoleransi laktosa. Tapi alangkah lebih baiknya jika langkah ini dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ya Mampaps.
Gimana Mampaps masih khawatir mengenai gumoh ini? Selama masih normal atau tidak menunjukan tanda yang membahayakan seperti pada penjelasan di atas, Mampaps tidak usah khawatir ya dan tentunya bisa mencegah gumoh dengan cara yang sudah dijelaskan.
Baca Juga: Si Kecil Tiba-Tiba Muntah, Yuk Cari Tahu Penyebabnya!
kalau suara ngorok gitu ada masalah apa ya?