Hai Mampaps, si kecil sudah berumur setahun tapi kok belum bisa merangkak ya? Tentunya Mampaps bertanya-tanya kenapa ya si Kecil belum bisa merangkak. Bayi merangkak merupakan suatu tahapan tumbuh kembang si kecil yang sangat penting bagi perkembangan fase berikutnya. Dalam fase pertumbuhan dan perkembangan bayi normal, fase merangkak berada pada usia 32 – 40 minggu.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 10-12 Bulan
Pentingnya Fase Merangkak
Ada beberapa Mampaps yang tidak tahu cara merangsang si Kecil untuk belajar merangkak dan membiarkan si kecil belajar dengan sendirinya. Padahal fase merangkak ini sangat penting loh, Mampaps. Pada bayi, merangkak berperan penting dalam perkembangan kekuatan, keseimbangan, visual-spasial, dan perkembangan sosio-emosional si kecil.
1. Melatih Kekuatan
Saat merangkak, si kecil akan banyak melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh. Terutama otot di seputar tangan dan kaki yang menjadi tumpuan si kecil saat merangkak.
Selain itu dengan merangkak lebih banyak menumpukan beban pada bagian tangan sehingga akan terbentuk jari-jari dan tulang yang lebih kuat.
2. Melatih Keseimbangan
Saat merangkak, si kecil mungkin akan sesekali terlihat beristirahat dengan cara mengambil sikap duduk. Hal tersebut menunjukkan bahwa si kecil mulai memiliki kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya.
3. Mengembangkan Penglihatan
Saat bayi merangkak ia akan belajar melihat tempat yang ia tuju. Bahkan si kecil bisa melihat jauh sambil merangkak. Hal ini melatih koordinasi tangan, mata, dan otak si kecil.
4. Perkembangan Sosio-Emosional
Ketika si kecil mulai merangkak bergerak mandiri, ia punya kebebasan untuk menentukan tujuan yang menyebabkan meningkatnya kesempatan untuk memenuhi tujuan tersebut. Hal inilah melatih si kecil untuk meningkatkan sosio-emosional.
5. Melatih Kemampuan Visual-spasial
Merangkak juga dapat melatih kemampuan visual spasial si kecil, yaitu kemampuan untuk melihat dan mengenali objek, serta mengingat letaknya.
Baca Juga: Terbukti! 9 Permainan Anak Usia 9-12 Bulan ini Bisa Meningkatkan Kecerdasan
Penyebab Bayi Terlambat Merangkak
Tumbuh kembang setiap bayi memang berbeda-beda. Jika si kecil mulai terlihat adanya keterlambatan merangkak, Mampaps harus tahu apa saja faktor penyebabnya.
1. Berat Badan
Jika si kecil mempunyai berat badan yang berlebih, kemampuan untuk mulai belajar duduk, merangkak, dan berjalan memang membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan si kecil yang mempunyai berat badan kurang atau normal. Hal ini disebabkan otot, tulang dan persendiannya membutuhkan lebih banyak waktu untuk siap mengangkat berat badan si kecil.
2. Kaki Bayi Melengkung ke Dalam
Kaki melengkung ke dalam sebenarnya normal saja. Sebab, posisi itu merupakan bawaan dari rahim dan akan meregang secara bertahap selama beberapa bulan setelah kelahiran. Namun, kadang kaki si kecil tak meregang secara alami sehingga mengganggu pergerakannya untuk merangkak.
3. Kepribadian Bayi
Jika si kecil lebih suka bersantai, tidak begitu banyak tingkah dan lemah lembut. Biasanya terlambat merangkak satu bulan atau lebih dibandingkan si kecil yang aktif. Namun kelebihannya, mereka lebih cepat berkembang pada kemampuan visual dan sosial.
4. Jarang Tengkurap
Jika si kecil jarang tengkurap, dorongan untuk menggerakan tangan dan lututnya menjadi kurang. Hal ini juga bisa menyebabkan si kecil terlambat merangkak.
Baca Juga: Menyenangkan! 7 Cara Melatih Bayi Tengkurap atau Tummy Time!
5. Tidak Mencoba
Si kecil yang tidak pernah mencoba merangkak akibat terlalu sering digendong atau tak pernah diberi kesempatan merangkak merupakan salah satu alasan si kecil menjadi lambat merangkak.
Cara menstimulasi Bayi Merangkak
Ada beberapa cara yang dapat Mampaps lakukan untuk membantu menstimulasi si kecil merangkak, seperti:
1. Tengkurapkan
Untuk stimulasi awal, Mampaps bisa membantu si kecil dengan cara memposisikan tubuhnya pada posisi tengkurap. Hal ini bisa membantunya mengembangkan kekuatan untuk menggerakkan tubuh dan menahannya.
2. Letakkan Mainan di Depannya
Mampaps bisa juga memulainya dengan meletakkan mainan atau benda yang ia suka di tempat yang tidak jauh dari jangkauannya. Kemudian pancing si kecil untuk meraih benda tersebut. Hal ini dapat membantu si kecil merangkak.
3. Merangkak Bersama
Si kecil biasanya akan meniru apa yang Mampaps lakukan. Seperti saat si kecil mulai mencoba merangkak, Mampaps bisa ikut merangkak di sebelahnya.
4. Beri Rintangan
Saat si kecil sudah mulai merangkak, Mampaps bisa menstimulasi otot kakinya agar semakin kuat. American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan dalam melakukan stimulasi si kecil merangkak, Mampaps bisa membuat permainan dengan rintangan sehingga si kecil berusaha untuk melewatinya. Contohnya membuat panjatan dari bantal. Mampaps bisa membuat tumpukan bantal di tempat tidur dan biarkan si Kecil memanjatnya. Tentunya harus dengan pengawasan Mama atau Papa ya!
5. Terapi Pijat
Cara terakhir Mampaps bisa mendapatkan stimulasi dengan melakukan terapi pijat seperti terapi okupasi, senam atau fisioterapi. Tetapi, sebelumnya Mampaps bisa konsultasikan dahulu dengan dokter anak.
Baca Juga: Perlu Langkah Tepat! Ini 5 Cara Pijat Bayi yang Aman
So Mampaps, Merangkak merupakan salah satu proses tumbuh kembang pada si kecil. Jika si kecil tampak adanya keterlambatan dalam fase merangkak, Mampaps diharapkan untuk langsung konsultasikan lebih lanjut dengan dokter anak. Semangat Mampaps!