Banyak cara orang tua menyambut kelahiran Si Kecil, salah satunya membeli serba-serbi pelengkapan bayi. Mahalnya harga untuk pemakaian yang sebentar terkadang menjadi penyebab mengapa beberapa orang tua membeli peralatan bayi yang bekas. Namun, seringkali Mampaps bingung menentukan barang mana yang boeh dan tidak boleh dibeli dalam kondisi bekas. Mampaps perlu tahu! Tips membeli barang bekas untuk Si Kecil!
Membeli barang bekas merupakan salah satu cara jitu dalam manajemen keuangan di dalam rumah tangga. Namun, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memutuskan pembelian barang bekas. Faktor utama yang harus dipertimbangkan adalah faktor kesehatan dan keselamatan.
Sebaiknya, Mampaps menghindari barang-barang yang dapat memunculkan risiko penularan penyakit. Terutama bagi Si Kecil yang amat rentan terhadap penyakit. Juga hindarkan membeli barang bekas yang membahayakan keselematan si Kecil.
Baca juga: Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir Terbaru 2020!
Barang Perlengkapan Anak yang Sebaiknya Tidak Dibeli Bekas
1. Baby Car Seat
Larangan membeli Baby Car Seat bekas yang berlaku internasional ini bertujuan demi keamanan Si Kecil. Sebab, Baby Car Seat bekas pakai sulit dideteksi kualitasnya. Terlebih lagi, pembeli tidak akan pernah tahu apakan Baby Car Seat tersebut pernah mengalami kecelakaan ataukah belum.
Baby Car Seat memang mahal, namun selain untuk menopang Si Kecil saat duduk di mobil, Baby Car Seat juga menjaga Si Kecil agar tetap aman selama perjalanan menggunakan mobil. Oleh karena itu sebaiknya dibeli dalam kondisi baru ya, Mams.
2. Pompa ASI
Membeli pompa ASI dalam kondisi bekas dapat memicu penyebaran bakteri. Hal ini akan terjadi pemilik sebelumnya tidak atau kurang bersih saat membersihkan pompa ASI. Sebab, ada beberapa bagian dari pompa ASI yang sulit dibersihkan bahkan tidak bisa diganti. Tentunya akan rentan bakteri jika masih ada ASI yang tertinggal di dalamnya.
3. Kasur
Kasur bekas tidaklah disarankan bagi Si Kecil. Sebab, kasur bekas biasanya kebersihannya kurang terjaga dari debu dan juga tungau. Aktifitas Si Kecil yang banyak dilakukan di atas kasur cukup dijadikan pertimbangan untuk membeli kasur bekas. Apalagi apabila kasur tersebut sebelumnya juga digunakan oleh anak-anak yang suka mengompol, terbayang kan Mam kotornya kasur tersebut.
4. Perlengkapan Makan dan Botol Susu
Perlengkapan makan dan botol susu merupakan alat yang sering digunakan sehari-hari sehingga kualitasnya akan berkurang seiring seringnya pemakaian. Terlebih lagi jika pencuciannya kurang bersih, hal tersebut justru akan membahayakan kesehatan Si Kecil.
5. Boneka
Sama halnya dengan kasur, boneka merupakan “teman bermain” bagi bayi. Calon pembeli boneka bekas tidak akan tahu apakah boneka tersebut benar-benar higenis atau tidak. Bahaya air liur, debu, dan tungau yang tertinggal pada boneka bekas dapat membahayakan kesehatan Si Kecil. Apalagi apabila pemilik boneka sebelumnya memiliki hewan berbulu atau perokok. Bulu hewan yang menempel bisa membahayakan saluran nafas si Kecil. Begitu juga residu dari rokok menempel kuat di boneka yang akan menjadi teman main si Kecil.
6. Helm Sepeda
Membeli barang bekas berupa helm sepeda juga bisa berisiko pada keselamatan anak. Kerusakan pada barang bekas berupa helm sepeda sulit dideteksi. Sulit dilihat apakah helm tersebut pernah terjatuh dan sebagainya. Harga baru helm sepeda sangatlah beragam. Pilihlah dengan harga dan kualitas yang baik demi keselamatan Si Kecil ya Mams.
7. Perlengkapan Mandi
Perlengkapan mandi yang sering terkena air dan biasanya disimpan di tempat lembab ini ternyata dapat menjadi sarang bagi lumut dan bakteri lho, Mams. Nantinya, lumut dan kuman yang bersarang pada barang-barang tersebut akan sulit untuk dibersihkan secara tuntas. Begitupun juga dengan kolam renang tiup dan mainan mandi untuk Si Kecil. Sebaiknya barang-barang tersebut tidak dibeli dalam kondisi bekas ya Mams.
Baca Juga: Bahayanya Penggunaan Baby Walker untuk Anak
Barang Perlengkapan Anak yang Boleh Dibeli Bekas
Sebagaimana telah disebutkan bahwa membeli barang bekas merupakan salah satu cara mengelola keuangan. Barang-barang berikut boleh lho Mams dibeli dengan kondisi bekas. Apa saja ya barang-barang bekas tersebut?
1. Ranjang atau tempat tidur bayi
Ranjang atau tempat tidur bayi tidak sama dengan kasur ya Mams. Ranjang atau tempat tidur bayi yang terbuat dari kayu biasanya memiliki harga yang beragam, mulai dari terjangkau hingga harga fanastis. Tentunya harga dari barang menentukan kualitas dan manfaatnya ya Mams.
Benda yang satu ini lama pemakaiannya berbeda-beda, tergantung dari ukuran ranjang tersebut. Biasanya, semakin besar dan banyak manfaatnya, harganya pun semakin mahal. Mengapa boleh dibeli dengan kondisi barang bekas? Sebab ranjang atau tempat tidur bayi relatif aman dari sisi kesehatan dan juga keselamatan.
Tapi jangan lupa untuk pastikan bahwa semua bagian pada ranjang atau tempat tidur masih terpasang dengan baik dan aman untuk digunakan ya!
2. Gendongan Bayi
Gendongan bayi atau baby carrier ini boleh dibeli dalam kondisi bekas lho. Tentunya dengan catatan ya, Mams harus pastikan bahwa kondisi nya harus baik dan aman saat digunakan. Hal yang perlu diperhatikan saat memilih gendongan bayi adalah jenis dari gendongannya. Pilihlah gendongan bayi yang men-support M shape yang tentunya diperlukan Si Kecil ya Mam.
Baca Juga: 4 Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Memilih Gendongan Bayi
3. Buku Bayi
Seringkali rencana membeli buku terhalang oleh harganya yang melangit, dalam hati terbisik “lebih baik untuk beli susu dan popok”. Duh, padahal buku bayi bekas banyak terjual dimana-mana, lho. Pastikan saja tema sesuai dengan keinginan dan kondisi masih layak, dengan begitu Mama bisa membacakannya pada Si Kecil tanpa khawatir kantong bolong.
Selain itu, buku bayi biasanya terbuat dari bahan tebal yang bisa mama seka atau bersihkan menggunakan lap. Sehingga hal ini mempermudah buku untuk dibersihkan.
4. Pakaian Bayi
Membeli pakaian bayi dalam kondisi bekas? boleh saja. Pakaian bayi berupa baju celana, topi, kaos kaki hingga sepatu biasanya hanya digunakan dalam waktu yang sebentar. Tanpa disadari, hampir setiap anak menggunakan pakaian bekas bayi yang lain. Seperti pakaian bekas kakak (saat masih bayi) yang dipakai adiknya. Hal ini masih diperbolehkan, hanya saja perlu dicuci ulang dengan bersih untuk menghindari debu-debu yang bersarang selama masa penyimpanan.
Baca Juga: Coret 7 Perlengkapan Ini Dari Daftar Hadiah Untuk Si Kecil!
Tips untuk Membeli Barang Bekas
1. Jika Membelinya secara Online, Mintalah Nomor Telepon Penjualnya
Mudah dan praktisnya jual beli online terkadang menjadi pilihan bagi orang tua yang sibuk. Jika Mams termasuk salah satunya, jangan lupa untuk meminta nomor telepon penjualnya ya, Mams. Mengapa harus meminta nomor telepon penjualnya? Manfaatnya diantara lain adalah sebagai berikut.
- Meminta detail foto dari setiap sisi barang yang akan dibeli,
- Mengatur perjanjian bertemu (bila jaraknya memungkinkan),
- mengajukan pengembalian jika ternyata barang tidak sesuai.
2. Memastikan VVGC (Very Very Good Condition)
Istilah ini sering digunakan di dunia jual-beli preloved stuff. Demi Si Kecil, orang tua harus melakukan semaksimal mungkin pengecekan. Jika barang yang dibeli bukanlah barang baru, setidaknya dibeli dalam kondisi masih baik dan layak. Hal ini bisa dilakukan dengan cara meminta detail gambar ataupun video tentang barang tersebut.
3. Melakukan Perbandingan dengan Harga Baru
Maksud hati ingin menghemat, tapi justru ternyata harga barang bekasnya tidak jauh berbeda dengan harga baru. Wah, hal ini bisa saja terjadi jika Mams tidak melakukan perbandingan harga terlebih dahulu. Bila tidak berbeda jauh, membeli barang baru tentunya lebih aman ya, Mams.
Baca juga: Siapa Bilang Punya Bayi Bikin Boros? Berikut Ini Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga yang Baik!
4. Menanyakan Alasan Jual
Tetaplah selalu waspada. Beberapa orang menjual barang yang didapatnya dari kado, entah karena sudah memiliki barang sejenis ataupun karena tidak terpakai. Jika barang tersebut dijual karena tidak dipakai, Mams perlu waspada terhadap kenyamanan barang tersebut saat digunakan.
Terutama pada barang berjenis gendongan bayi. Banyak yang menjual gendongan bayi karena tidak support M shape, meskipun model ataupun desainnya mirip dengan gendongan bayi M shape.
Beberapa alasan jual yang bisa diterima:
- terlalu besar atau terlalu kecil bagi anak penjualnya
- sudah tidak cukup, alasan ini menandakan bahwa sebelumnya barang ini nyaman untuk digunakan namun dijual karena sudah terlalu kecil
- penjual memiliki barang tersebut lebih dari satu
- butuh uang, kebutuhan ekonomi terkadang membuat seseorang rela melakukan apapun termasuk menjual salah satu perlengkapan Si Kecil.
5. Jika Masih Khawatir, Putuskanlah untuk Menyewa
Meskipun barang sewaan sudah pernah dipakai berulang kali oleh banyak bayi, namun biasanya barang sewaan akan lebih terawat dan baik dari segi keamanan dan kesehatan.
Nah, itulah tips membeli barang bekas utuk Si Kecil. Jangan khawatir lagi dalam membelikan Si Kecil barang bekas. Semoga membantu Mampaps dalam menentukan barang bekas yang akan dibeli untuk Si Kecil.
Baca Juga: Mau Melahirkan? Jangan Sampai Ketinggalan Perlengkapan Melahirkan Ini Penting Mams