Siapa sih yang nggak gemes sama anak yang gemuk? Bawaannya pasti ingin cubit pipinya yang chubby kan Mampaps? Tapi hati-hati loh Mampaps, anak gemuk bisa berarti ia memiliki berat badan yang berlebih atau lebih dikenal dengan sebutan obesitas pada anak. Wah, pasti nggak mau kan gemes-gemes tapi tidak sehat?
Obesitas pada anak biasanya dipicu dengan gaya hidup atau pola makan yang bernutrisi buruk, seperti mengonsumsi makanan cepat saji (junk food) atau makanan dengan kalori yang berlebihan serta diiringi dengan kurangnya bergerak. Nah, Mampaps obesitas ini juga berisiko menyebabkan gangguan kesehatan lho! Bukan hanya pola makan yang buruk, pemicu obesitas pada anak juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
- Faktor genetis yang mana Mampaps nya obesitas bisa diturunkan pada anak loh Mampaps, meski tidak mutlak ya! Namun hal ini bisa terjadi jika gaya hidup anggota keluarga memang sudah buruk dan menyebabkan obesitas. Tentu sifat inilah yang diwariskan sehingga terjadi obesitas pada anak.
- Faktor psikologis menjadi faktor yang mungkin saja bisa terjadi pada anak atau remaja, yang mana bisanya mereka menjadikan makanan sebagai pelampiasan saat merasa stres, bosan, atau masalah lainnya.
Baca Juga: Berat Badan Bayi Mendadak Turun? Ketahui Penyebabnya!
Dari faktor di atas, bisa disimpulkan jika gaya hidup menjadi persoalan utama terjadinya obesitas. Nah Mampaps juga harus tahu nih, makan yang terbiasa duduk terlalu lama di depan TV atau di depan layar komputer juga menjadi penyebab utama obesitas di antara generasi muda. Wah, ayo segera ubah gaya hidup yang seperti ini ya Mampaps!
Mama Papa Harus tahu nih, obesitas dan kelebihan berat badan itu berbeda loh! Obesitas pada anak diukur oleh dokter, yang mana ia akan mengukur berat dan tinggi badan, serta meng-kalkulasi Indeks Massa Tubuh/IMT (Body Mass Index/BMI) pada anak. Lalu, hasil ini akan dibandingkan dengan nilai standar/normal.
Komplikasi Penyakit yang Ditimbulkan Obesitas pada Anak
sumber gambar: www.thehealthy.com
Tentunya kondisi ini akan mengganggu kesehatan anak nih Mampaps! Kesehatan tersebut bisa tampak dari fisik ataupun emosional, apa saja itu? Simak penjelasannya berikut:
- Berisiko terkena tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Kedua penyakit ini bisa menimbulkan plak yang menyebabkan penyempitan pembuluh arteri, yang dapat memicu stroke dan serangan jantung.
- Anak yang kurang aktif bergerak dan obesitas berisiko terkena diabetes tipe 2 yang memengaruhi metabolisme glukosa dalam tubuh pada anak.
- Berat badan yang berlebihan akan membuat saluran pernapasan anak menjadi sempit, membengkak, dan membuatnya menjadi sulit bernapas sehingga berisiko menderita penyakit pernapasan seperti asma. Selain itu, anak juga akan mengalami sulit tidur sehingga kualitas istirahatnya berkurang.
- Berisiko terkena penyakit perlemakan hati non-alkoholik (Non-Alcoholic Fatty Liver Disease/NAFLD), di mana menyebabkan penumpukan lemak yang membahayakan organ hati.
- Gangguan pada tulang yang menyangga kelebihan berat pada tubuh.
Baca Juga: Yuk Cari Tahu Penyebab Penyakit Jantung Bawaan Bayi
Jika dilihat dari emosional, kondisi ini juga dapat mengganggu perilakunya seperti tidak percaya diri dan mudah mengalami depresi. Tentunya Mampaps tidak ingin hal ini terjadi pada Si Kecil bukan?
Mencegah Obesitas
sumber gambar: maxliving.com
Jangan khawatir Mampaps, mencegah obesitas bisa dilakukan sejak dini loh! Bagaimana caranya? Yuk, ikuti poin berikut ini:
- Pastikan selalu menanam dan mengajarkan pola hidup sehat bersama keluarga. Misal, olahraga bersama setiap akhir pekan, memasak dan makan makanan sehat bersama.
- Contoh yang baik tentu akan ditiru oleh Si Kecil, nah Mampaps bisa dijadikan contoh jika selalu mempraktikkan gaya hidup yang sehat. Seperti tidak merokok, memilih untuk mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga teratur.
- Pastikan waktu tidur anak cukup dan berkualitas, nah dikutip dari alo dokter berikut adalah durasi tidur anak yang disarankan berdasarkan usianya:
- 12-18 tahun: 8,5 jam per hari.
- 5-12 tahun: 10 hingga 11 jam per hari.
- 3-5 tahun: 11 hingga 13 jam per hari.
- 1-3 tahun: 12 hingga 14 jam per hari.
Jika waktu tidur Si Kecil berkurang, maka selain obesitas pada anak, kemungkinan masalah kesehatan lainnya bisa terjadi.
- Jika si kecil terlihat mengalami kelebihan berat badan, maka tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan diri secara berkala ke dokter ya Mampaps! Ini berguna untuk menjalani penghitungan IMT.
Baca Juga: Biar Sehat! Yuk, Ajak Anak Olahraga Air Jenis Ini!
Mencegah memang lebih baik dari pada mengobati kan Mampaps? Namun, jika sudah terlanjur terjadi obesitas pada anak maka Mampaps harus tetap memberikan semangat agar Si Kecil tetap percaya diri dan pastikan kepadanya kalau Mampaps menyayanginya. Selain itu, cobalah berbicara dari hati ke hati untuk memperbaiki pola makan dan lainnya agar Si Kecil dapat terhindar dari obesitas pada anak.
Sering bingung ga sih anak mau digimanain hehe. Ngebiarin kurus takut dibilang ga bisa urus anak. Kalo gemuk gemes gimana gitu ya tapi takut susah kurus lagi nanti rentan sakit dan bla bla bla. Ternyata serem juga obesitas pada anak huhu