Mamapapa.id
  • Login / Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Kehamilan
    • Program Hamil
    • Perkembangan Kehamilan
    • Melahirkan
  • Parenting
    • Parenting Story
    • Sex & Relationship
    • Berita
  • Bayi Dan Anak
    • Bayi
      • Newborn (0 – 6 Months)
      • 7-12 Months
    • Junior Kids (1-5thn)
    • Makanan Pendamping ASI (MPASI)
    • Nama-nama Bayi
    • Menyusui
    • Penyakit
    • Tumbuh Kembang
    • Perlengkapan Bayi
  • Tools
    • Kalkulator Masa Subur
    • Kalkulator Berat Badan Ideal Ibu Hamil
    • Kalkulator Kehamilan, Untuk Menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir)
    • Cek Arti Nama Bayi Online | Aplikasi Cari Arti Nama
    • Perkembangan Bayi
  • Review
    • Try and Review
    • Produk
    • Brand
    • Tempat
    • Review Buku
    • Review Film
  • Event
  • Video
  • Hubungi Kami
    • Tim Mama Papa
    • Iklan dan Kerjasama
    • Kontributor Penulis
  • Home
  • Kehamilan
    • Program Hamil
    • Perkembangan Kehamilan
    • Melahirkan
  • Parenting
    • Parenting Story
    • Sex & Relationship
    • Berita
  • Bayi Dan Anak
    • Bayi
      • Newborn (0 – 6 Months)
      • 7-12 Months
    • Junior Kids (1-5thn)
    • Makanan Pendamping ASI (MPASI)
    • Nama-nama Bayi
    • Menyusui
    • Penyakit
    • Tumbuh Kembang
    • Perlengkapan Bayi
  • Tools
    • Kalkulator Masa Subur
    • Kalkulator Berat Badan Ideal Ibu Hamil
    • Kalkulator Kehamilan, Untuk Menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir)
    • Cek Arti Nama Bayi Online | Aplikasi Cari Arti Nama
    • Perkembangan Bayi
  • Review
    • Try and Review
    • Produk
    • Brand
    • Tempat
    • Review Buku
    • Review Film
  • Event
  • Video
  • Hubungi Kami
    • Tim Mama Papa
    • Iklan dan Kerjasama
    • Kontributor Penulis
No Result
View All Result
Mamapapa.id
No Result
View All Result
Home BAYI DAN ANAK Junior Kids

Bahaya! Kenali Gejala Demam berdarah dan Cara Pencegahannya

dr. Fitri Hidayati by dr. Fitri Hidayati
Mei 22, 2020
in 0 - 6 Months, 1-3 Years Old, 4-5 Years Old, 6-10 Years Old, 7-12 Months, Baby, BAYI DAN ANAK, Junior Kids, Penyakit, Senior Kids
0
Ditinjau oleh:dr. Fitri Hidayati
Bahaya! Kenali Gejala Demam berdarah dan Cara Pencegahannya

Kenali Tanda Bahaya DBD

Share on FacebookShare on WhatsappShare on line

Mampaps pernah mendengar demam dengue dan Demam Berdarah Dengue (DBD)? Apakah dua hal ini sama? Keduanya disebabkan oleh nyamuk aedes namun salah satu gejala Demam Berdarah yang sudah parah, biasanya ditandai dengan pendarahan. Karena inilah sering ditemukannya bintik kecil pada kulit.

Demam Berdarah Dengue merupakan komplikasi dari demam dengue, bisa dikatakan demam berdarah dengue lebih parah dibandingkan demam dengue.

Kejadian DBD di Indonesia
Kejadian DBD di Indonesia

Bahaya! Kenali Gejala Demam berdarah dan Cara Pencegahannya!

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Indonesia sebagai negara nomor 1 di Asia Tenggara terkait kasus penyakit demam dengue. Sedangkan di dunia, Indonesia adalah nomor 2 setelah Brazil.

Hal ini tidak mengherankan karena Indonesia termasuk dalam negara tropis, yang menjadi tempat habitat nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah.

Sayangnya, yang paling rentan terkena DBD adalah si kecil. Oleh karena itu Mampaps harus waspada jika menemukan tanda dan gejala demam berdarah pada si kecil, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Apa Penyebabnya ?

Diperantarai oleh nyamuk Aedes aegypti
Diperantarai oleh nyamuk Aedes aegypti

Demam berdarah dengue ini disebabkan oleh virus, genus flavivirus yang penyebarannya melalui peranta nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

Masa inkubasi DBD bervariasi antara 3-15 hari. Pada umumnya adalah 4 hari. Masa inkubasi terjadi setelah mendapat gigitan nyamuk yang membawa virus penyakit DBD hingga muncul tanda dan gejala yang menunjukkan bahwa mengidap DBD.

Apa Tanda dan Gejala Demam berdarah?

Apa Tanda dan Gejala?
Apa Tanda dan Gejala?

Mampaps terkadang tanda dan gejala DBD pada si kecil tidak selalu muncul, dan gejala tersebut bisa saja muncul pada hari ke-4 sampai hari seterusnya.

Ketika si kecil dibawa berobat ke dokter, dokter akan melakukan pemeriksaan baik secara langsung ataupun pemeriksaan laboratorium.

Hal yang tak kalah pentingnya dokter akan menanyakan juga kegiatan si kecil baru-baru ini termasuk apakah si kecil habis berkunjung ke suatu daerah yang sedang wabah DBD.

Mampaps perlu tahu, apa saja tanda dan gejalanya :

  1. Suhu tubuh meningkat yang timbul mendadak, tinggi, terus-menerus
  2. Tanda perdarahan
  3. uji bendung positif (rumple leede positif) biasanya merupakan tanda perdarahan yang paling banyak muncul pada fase demam awal.
  4. Muncul bintik-bintik merah dan ruam pada sekujur tubuh si kecil
  5. mudah lebam dan berdarah
  6. mimisan, perdarahan gusi, muntah darah, BAB berdarah, BAK berdarah
  7. Nyeri kepala, nyeri otot, nyeri disekitar bola mata, dan nyeri perut.
  8. Ketika diperiksa dinyatakan adanya pembesaran organ hati dan limpa.
  9. Kelainan hasil laboratorium (seperti : perembesan plasma, jumlah trombosit menurun, bersamaan dengan peningkatan kadar hematokrit)
  10. Dijumpai kasus DBD baik di lingkungan sekolah, rumah, ataupun sekitar rumah.

Mampaps jika si kecil telah mengalami DBD beberapa hari dirumah, kenalilah fase kritis. Fase ini biasanya terjadi pada hari ke-3 hingga hari ke-5.

Pada saat ini biasanya suhu tubuh si kecil akan menurun yang merupakan tanda penyembuhan untuk infeksi ringan. Namun pada DBD berat merupakan tanda syok awal.

Oleh karena itu, Mampaps harus mengetahui apasaja tanda bahaya atau warning sign yang dapat terjadi pada si kecil, dan ini harus mendapatkan tatalaksana yang tepat dan cepat.

Tanda bahaya atau warning sign sebagai berikut :

  1. Si kecil tampak letargi atau gelisah
  2. Nyeri perut dan menolak asupan per oral
  3. Muntah terus-menerus
  4. Perdarahan spontan
  5. Pembesaran hati
  6. Terdapat akumulasi cairan
  7. Oliguria (produksi urin menurun)
  8. Akral kaki tangan si kecil dingin

Mampaps dengan kita mengenal tanda bahaya atau warning sign yang terjadi pada si kecil berarti mampaps mencegah agar si kecil tidak mengalami DSS (Dengue Shock Syndrome).

Syok ini ditandai dengan nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, dan tampak gelisah.

Mampaps jika syok ini tidak segera teratasi akan terjadi komplikasi berupa asidosis metabolik dan perdarahan hebat hal ini yang bisa membuat si kecil memburuk yang bisa mengakibatkan meninggal dunia.

Bagaimana pencegahan ?

Pencegahan 4M Plus
Pencegahan 4M Plus

Sebelum si kecil terkena DBD lebih baik Mampaps mencegah agar si kecil terhindar dari DBD yang bisa mematikan ini. Karena penularan DBD adalah melalui nyamuk, pencegahan yang paling utama dilakukan oleh Mampaps tentunya menghindarkan si kecil dari nyamuk dan mencegah datang dan berkembang biaknya nyamuk. Cara pencegahan yang paling tepat adalah dimulai dari lingkungan sekitar rumah.

Selain itu juga, Mampaps ada baiknya mengetahui waktu yang biasa nyamuk menggigit. Nyamuk-nyamuk ini paling sering menggigit mangsanya pada pagi hari, serta sore hari menjelang malam. Karena itu, waspadailah gigitan nyamuk pada waktu-waktu tersebut.

Karena virus dengue dibawa dan disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti maka lebih baik mencegah nyamuk ini untuk berkembang biak dan meminimalkan si kecil terkena gigitan nyamuk tersebut. Pencegahannya biasanya dikenal dengan program 4M Plus, yaitu :

  1. Menutup tempat penampungan air
  2. Menguras tempat penampungan air minimal seminggu sekali
  3. Mengubur tempat penampungan air yang tidak terpakai
  4. Memantau jentik nyamuk minimal seminggu sekali
  5. Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama
  6. Kenakan pakaian yang menutupi tubuh si kecil bila terdapat banyak nyamuk
  7. Pakaikan anak pakaian yang berwarna terang karena pada dasarnya nyamuk lebih tertarik pada warna-warna gelap
  8. Gunakan lotion anti nyamuk untuk anak. Ingat, selalu baca petunjuk dalam kemasan obat nyamuk tersebut sebelum memakaikannya ke anak
  9. Mama bisa memasang kelambu di tempat tidur anak
  10. Mama juga bisa menanam tanaman pengusir nyamuk

Bagaimana pengobatannya ?

Bagaimana pengobatannya ?
Bagaimana pengobatannya ?

Mampaps bawahlah segera si kecil ke dokter jika mengalami beberapa gejala DBD di atas. Dokter akan melakukan pemeriksaan laboratorium (darah rutin) untuk memastikan diagnosis.

Sebenarnya tidak ada penanganan khusus untuk DBD, namun dokter dapat membantu mengurangi tingkat keparahan gejala dan meningkatkan sistem imunitas untuk melawan virus tersebut, yaitu:

  1. Anak harus istirahat
  2. Cukup minum, selain air putih dapat diberikan susu, jus buah, cairan elektrolit, air tajin. Cukup minum ditandai dengan frekuensi BAK tiap 4 – 6 jam
  3. Parasetamol 10mg/kgbb/x diberi bila suhu >38ºc dengan interval 4 – 6 jam. Berikan juga kompres hangat.
  4. Berikan makanan yang kaya nutrisi
  5. Pantau sampai melewati fase kritis

Mampaps seperti pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati. Oleh karena itulah dibutuhkan kerjasama Mams dan Paps untuk lebih waspada agar si kecil terhindar dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan tidak mengalami DBD yang tidak kita harapkan.

 

Tags: DBDFeaturedKenali Tanda DBDPencegahan

Related Questions

Previous Post

Inspirasi Nama Bayi Laki-laki dari Tokoh Islam

Next Post

Biduran Pada Anak? Kenali dan Ketahui Cara Mengatasinya!

dr. Fitri Hidayati

dr. Fitri Hidayati

Lulusan S1 Fakultasi Kedokteran Universita Sriwijaya. Saat ini dokter Fitri sedang berencana untuk melanjutkan ke tahapan residensi/spesialis.

Related Posts

bayi terlilit tali pusar
Kehamilan

Seberapa Bahaya Bila Bayi Terlilit Tali Pusar? Cek Tanda dan Pencegahannya

Februari 21, 2025
Ma, Ternyata Sariawan Ganggu Tumbuh Kembang Anak Lho!
BAYI DAN ANAK

Ma, Ternyata Sariawan Ganggu Tumbuh Kembang Anak Lho!

Februari 21, 2025
Perlukah Vitamin untuk Ibu Hamil? Pahami Ini Dulu!
Kehamilan

Perlukah Vitamin untuk Ibu Hamil? Pahami Ini Dulu!

Februari 20, 2025
Hati-Hati! Ini Makanan Ibu Menyusui yang Wajib Dihindari
Menyusui

Hati-Hati! Ini Makanan Ibu Menyusui yang Wajib Dihindari

Februari 19, 2025
Bosan dalam Rumah Tangga? Jangan Selingkuh, Lakukan Hal ini!
Parents' Story

Bosan dalam Rumah Tangga? Jangan Selingkuh, Lakukan Hal ini!

Februari 14, 2025
Perbedaan Program Hamil Bayi Tabung dan Inseminasi
Kehamilan

Perbedaan Program Hamil Bayi Tabung dan Inseminasi

Januari 13, 2025
Next Post
Biduran Pada Anak? Kenali dan Ketahui Cara Mengatasinya!

Biduran Pada Anak? Kenali dan Ketahui Cara Mengatasinya!

Subscribe channel youtube kita!

DMCA.com Protection Status

Tools

  • Cek Arti Nama Bayi Online
  • Kalkulator Masa Subur
  • Kalkulator Kehamilan
  • Perkembangan Bayi
  • Hitung Berat Kehamilan

Kehamilan

  • Program Hamil
  • Perkembangan Kehamilan
  • Melahirkan

Bayi dan Anak

  • MPASI
  • Nama - Nama Bayi
  • Penyakit Bayi

Follow us

Email: hello@mamapapa.id

  • About
  • Join As Contributor
  • Privacy
  • Desclaimer
  • Cyber Policy Guidance
  • Redaksi
  • Event Mamapapa.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Mamapapa.id
SEARCH
  • Login / Sign Up
  • Home
  • Kehamilan
    • Program Hamil
    • Perkembangan Kehamilan
    • Melahirkan
  • Parenting
    • Parenting Story
    • Sex & Relationship
    • Berita
  • Bayi Dan Anak
    • Bayi
      • Newborn (0 – 6 Months)
      • 7-12 Months
    • Junior Kids (1-5thn)
    • Makanan Pendamping ASI (MPASI)
    • Nama-nama Bayi
    • Menyusui
    • Penyakit
    • Tumbuh Kembang
    • Perlengkapan Bayi
  • Tools
    • Kalkulator Masa Subur
    • Kalkulator Berat Badan Ideal Ibu Hamil
    • Kalkulator Kehamilan, Untuk Menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir)
    • Cek Arti Nama Bayi Online | Aplikasi Cari Arti Nama
    • Perkembangan Bayi
  • Review
    • Try and Review
    • Produk
    • Brand
    • Tempat
    • Review Buku
    • Review Film
  • Event
  • Video
  • Hubungi Kami
    • Tim Mama Papa
    • Iklan dan Kerjasama
    • Kontributor Penulis
  • Community
  • Sharing
  • Follow us

Copyright © 2018, Mamapapa.id