Sebagai orang tua baru, Mampaps biasanya akan excited untuk terus mengajak bayi berbicara. Berbicara dengan si Kecil merupakan salah satu bentuk komunikasi meskipun terkesan satu arah. Menurut ilmu psikologi, kegiatan yang satu ini justru akan menjadi stimulus bagi bayi dan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Bayi yang terbiasa diajak berbicara biasanya akan tumbuh menjadi pribadi yang vokal dan sering berbagi cerita dengan orang-orang terdekatnya.
Sebagaimana kita tahu bahwa bayi berkomunikasi dengan tangisan. Sebagian orang tua baru masih bingung merespon berbagai macam tangisan bayi yang sekilas tampak sama. Padahal, selain bentuk tangisannya beragam, gestur tubuh bayi juga ikut memberikan sinyal terkait maksud yang ingin disampaikan oleh bayi kepada orang tuanya. Seiring berjalannya waktu, Mampaps biasanya akan mengetahui tanda bahasa bayi dengan sendirinya. Namun, hal ini tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Baca Juga: Bayi Menangis Di Malam Hari? Ini Penyebabnya yang Mama Dan Papa Wajib Tahu!
Lalu, apa saja sih tanda bahasa bayi yang sering Mampaps temui? Yuk simak ulasan berikut untuk mengetahui tanda bahasa bayi yang tak kita pahami.
Apa yang Ingin Bayi Katakan melalui Bahasa Bayi
1. Tanda Bayi Lapar
Apa yang Mama rasakan jika lapar namun tidak ada makanan? Melakukan sesuatu untuk mendapatkan makanan bukan? Begitu pun dengan bayi. Ketika lapar, ia akan memberikan tanda bahasa bayi yang mengisyaratkan kelaparannya.
Tanda bayi lapar dapat dikenali dengan adanya tangisan yang lama dan sulit dihentikan. Kemudian, biasanya bayi akan menendang kakinya ke udara sambil menghisap jarinya atau dengan gerakan mulut yang sering terbuka. Ketika diangkat, bayi juga akan memberikan tanda dengan cara mencari ASI ke bagian dada Mama.
2. Tanda Bayi Lelah
Meskipun terlihat tidak melakukan aktivitas apapun, bayi juga bisa merasakan lelah lho, Mams. Hal ini dapat terjadi ketika bayi usai mengikuti acara keluarga, sehingga banyak yang ingin menggendong dan mengajaknya becanda. Pada kondisi ini biasanya bayi mengungkapkan melalui bahasa bayi sebagai bentuk merasa kelelahan dan akhirnya menangis.
Tangisan bayi yang lelah biasanya ditandai dengan gerakan mengucek-ngucek matanya serta tangisannya bergetar. Ia juga akan tampak gelisah dengan bunyi tangisan yang semakin melengking. Sebagian bayi dapat tenang kembali setelah diperdengarkan musik klasik atau yang bernuansa tenang. Namun jika Mama sedang berada di tempat ramai, cobalah menenangkannya di tempat yang sepi. Seperti halnya orang dewasa, terkadang bayi tidak menyukai kerumunan orang.
Baca juga: Bayi Menangis Terus Tanpa Sebab? Lakukan 5 Cara, Mams!
3. Tanda Bayi Tidak Nyaman
Bayi juga bisa merasa tidak nyaman lho, Mams. Bayi akan merasa tidak nyaman saat ia menemukan sesuatu yang tidak biasa terjadi seperti popok yang basah, gerah, gurita yang terlalu kencang, bising, juga kondisi yang terlalu ramai. Dalam kondisi ini, dengan bahasa bayi biasanya Ia akan menangis dengan tiba-tiba dengan suara melengking dengan volume yang makin lama makin membesar. Ia juga akan mengangkat tangannya dan berkata “heh” serta nafas yang patah-patah. Terkadang, ia juga akan memalingkan wajah terhadap hal yang membuatnya tidak nyaman.
Jika hal ini terjadi, Mama bisa memeriksa popoknya terlebih dahulu. Bila popok tidak basah, mama bisa periksa bagian tubuhnya, apakah ada bagian yang membuatnya tidak nyaman atau tidak. Jika dirasa semua baik-baik saja, Mama bisa mengendongnya ke tempat yang sunyi sambil menenangkan dengan cara andalan Mama masing-masing.
4. Tanda Bayi Mengantuk
Nah, kalau hal yang satu ini sih berbeda dengan orang dewasa ya Mams. Biasanya orang dewasa akan otomatis memejamkan mata saat mengantuk, namun tidak dengan bayi. Bayi akan memberikan tanda dengan bahasa bayi terlebih dahulu kepada Mama saat ia mengantuk.
Biasanya, ia akan menangis sambil menguap yang juga disertai “owhh” yang panjang. Selain itu, bayi juga akan mengucek mata seperti orang dewasa yang sedang mengantuk. Jika sudah terlihat tanda yang demikian, segeralah Mama menidurkan bayi dengan cara yang biasanya Mama lakukan. Jika tidak segera ambil tindakan, bayi biasanya akan menangis semakin lama dan justru sulit untuk tidur.
5. Tanda Bayi Sakit
Berbeda dengan tanda bahasa bayi yang lain, tangisan bayi akan cenderung lemah saat ia merasa tubuhnya sedang sakit. Meskipun lemah, tangisan tanda bayi sakit justru lebih sulit ditenangkan. Jika Mama menemukan tanda muntah, demam, diare, sebaiknya segera bawa Si Kecil ke dokter andalan.
Nah itulah tanda bahasa bayi yang tak kita pahami. Jadi, jangan panik lagi ketika Si Kecil menangis, sebab itulah cara komunikasi yang bisa dilakukannya dalam bahasa bayi. Ingatlah sikap Mampaps dalam merespon tangisannya akan mempengaruhi bayi. Semoga tangisan Si Kecil selanjutnya dapat diatasi dengan tenang, Mams.