Apakah Mama tahu bahwa dalam beberapa penelitian telah dibuktikan bahwa si kecil dapat lahir dengan berat badan lahir rendah dan dapat lahir sebelum waktunya serta meninggal apabila pemeriksaan kehamilan tidak dilakukan secara teratur? Ya, hal ini dapat terjadi, Mams.
Pemeriksaan kehamilan sangat penting dilakukan saat Mama hamil. Dari pemeriksaan kehamilan, banyak hal dapat diketahui, khususnya apakah Mama dan si kecil menderita suatu penyakit atau tidak.
Kehamilan yang sehat harus didukung dengan pemeriksaan kehamilan yang sering dan teratur agar nantinya si kecil lahir dengan kondisi sehat dan kondisi Mama selama hamil juga bisa dalam keadaan sehat.
Antenatal Care atau asuhan antenatal merupakan pemeriksaan kehamilan yang harus Mama lakukan selama hamil secara teratur untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian baik Mams dan si kecil.
Baca Juga: Ini Dia Obat-Obatan Yang Boleh Dikonsumsi Saat Mama Hamil!
Waktu Yang Baik Untuk Pemeriksaan Kehamilan
Selama asuhan antenatal, World Health Organization (WHO) menyarankan kontak dengan bidan, dokter umum maupun dokter spesialis kandungan minimal delapan kali, Mams.
Pemeriksaan kehamilan yang disarankan oleh WHO, yakni pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat awal kehamilan sampai usia kehamilan 28 minggu, kemudian setiap 2 minggu sekali dari usia kehamilan 28-36 minggu.
Dan setiap seminggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu sampai waktu taksiran persalinan. Pemeriksaan dapat dilakukan lebih sering apabila terdapat masalah kesehatan selama hamil.
Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan
Dari pemeriksaan kehamilan, Mama dapat mengetahui apakah Mams mengalami komplikasi kehamilan. Komplikasi kehamilan yang paling sering terjadi yaitu hipertensi dan diabetes (kencing manis).
Apabila terdapat komplikasi dalam kehamilan Mama, pengobatan dini dapat dilakukan untuk mencegah perburukan penyakit tersebut selama Mams hamil.
Dalam pemeriksaan kehamilan, dapat diketahui juga kesehatan si kecil dalam kandungan Mama. Pertumbuhan dan perkembangan si kecil dalam kandungan dapat dipantau secara serial melalui Ultrasonografi (USG), Mams.
Selain itu, denyut jantung si kecil, gerakan janin si kecil, posisi si kecil, jenis kelamin, dan kondisi si kecil dapat diketahui melalui USG. Mama juga bisa mendapatkan banyak pengetahuan mengenai kehamilan dan persiapan persalinan, Mams.
Baca juga: Yuk, Cari Tahu Lebih Dekat Tanda Persalinan!
Apa Saja yang diperiksa pada Antenatal Care
Penting kiranya untuk lebih sering memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila usia Mama >35 tahun atau <20 tahun, memiliki anak >5, dan jarak hamil <2 tahun dari hamil sebelumnya. Pada asuhan antenatal, beberapa hal yang akan dilakukan oleh dokter umum maupun dokter kandungan, yakni:
- Melakukan tanya jawab medis. Dalam tanya jawab, akan ditanyakan riwayat kesehatan (riwayat kehamilan, persalinan, penyakit, dan operasi).
- Melakukan pemeriksaan fisik lengkap. Dalam pemeriksaan fisik lengkap, akan dilakukan pemeriksaan tekanan darah, suhu tubuh, keadaan umum, tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, tanda-tanda anemia (pucat dan nadi cepat), bengkak pada kaki.
- Melakukan pemeriksaan fisik obstetri. Dalam pemeriksaan fisik obstetri, akan dilakukan pemeriksaan panggul, pemeriksaan rahim, dan denyut jantung janin.
- Menentukan perkiraan taksiran tanggal persalinan si kecil melalui kapan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) Mama.
- Memeriksa apakah ada tanda bahaya lain, seperti sesak dan perdarahan.
- Menjelaskan asuhan nutrisi yang tepat bagi Mama (seperti asam folat, zat besi, zinc, kalsium, vitamin B6, vitamin E, vitamin C, vitamin A, dan vitamin D), serta akan dijelaskan mengenai penambahan berat badan yang tepat bagi Mams selama hamil.
- Melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG), untuk memantau usia si kecil, cairan ketuban, kelainan kongenital, organ- organ, pertumbuhan si kecil dan plasenta, dan jenis kelamin secara tepat.
Baca Juga: Terbukti 7 Cara Mencegah Bayi Lahir Prematur
Pemeriksaan Laboratorium
Selain pemeriksaan fisik dan obstetri, akan dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium yang penting selama Mama hamil.
Beberapa pemeriksaan laboratorium tidak serta merta dilakukan pada waktu bersamaan, Mams. Bisa saja pemeriksaan laboratorium dilakukan pada trimester pertama, kedua, atau ketiga. Pemeriksaan laboratorium tersebut, yakni:
- Pemeriksaan golongan darah ABO dan rhesus (trimester pertama). Untuk mengetahui golongan darah ibu dan rhesus, keperluan jika suatu waktu dilakukan transfusi pada saat persalinan.
- Pemeriksaan hemoglobin (Hb) (trimester pertama dan ketiga). Untuk mengetahui apakah Mama mengalami anemia (kekurangan darah) atau tidak.
- Pemeriksaan glukosa darah (optional). Untuk mengetahui apakah Mama menderita diabetes mellitus gestasional (kencing manis dalam kehamilan) atau tidak.
- Pemeriksaan protein urin (optional). Untuk mengetahui apakah Mama menderita Preeklampsia (Hipertensi dengan tekanan darah tinggi dan keluhan lain selama hamil) atau tidak.
- Pemeriksaan test BTA, HIV, malaria, dan sifilis (optional). Untuk mengetahui apakah Mama mengalami infeksi menular seksual atau tidak.
- Skrining status vaksinasi Tetanus Toxoid (TT). Untuk mencegah kematian si kecil karena tetanus.
Baca Juga: Inisiasi Menyusu Dini (IMD) untuk New Mams! Apa Sih Itu?
Nah, itu tadi pemeriksaan-pemeriksaan yang penting Mama lakukan selama hamil.
Beberapa hal di bawah ini juga sangat penting untuk Mams ketahui dan lakukan selama kehamilan, yakni:
- Mengetahui tanda-tanda bahaya selama kehamilan (sakit kepala lebih dari biasa, perdarahan melalui jalan lahir, gangguan penglihatan, pembengkakan pada wajah/tangan, nyeri pada ulu hati, mual muntah berlebih, demam, janin tidak bergerak sebanyak biasanya).
- Menghentikan kebiasaan seperti merokok dan minum minuman alkohol.
- Minum cairan yang cukup dan makan makanan sebanyak 300 kalori per hari dari menu yang seimbang.
- Latihan fisik normal tidak berlebihan, dan Mama harus istirahat jika mengalami kelelahan.
- Mempersiapkan persalinan dengan baik, seperti siapa yang menolong persalinan, dimana akan melahirkan, siapa yang menemani selama persalinan berlangsung, dan metode transportasi, serta dukungan biaya.
- Peran Papa dan keluarga sangat penting selama kehamilan.
- Melakukan aktivitas seksual selama kehamilan bukanlah masalah, Mams. Posisi juga dapat bervariasi dan disesuaikan dengan pertumbuhan janin dan pembesaran perut. Kalau Mama merasa tidak nyaman ketika melakukan aktivitas seksual, sebaiknya dihentikan.
- Aktifitas seksual tidak dianjurkan pada keadaan berikut ini ya Mams: memiliki riwayat melahirkan prematur, riwayat abortus, perdarahan vagina, terdapat plasenta previa atau plasenta letak rendah, dan serviks inkompeten.
- Selama melakukan aktivitas seksual, diharapkan Papa memakai kondom ketika berhubungan.
- Zat besi dan suplementasi asam folat dapat diberikan sebanyak 30 mg sampai 60 mg zat besi dan 0.4 mg asam folat setiap harinya untuk mencegah senmia selama hamil, sepsis, berat badan lahir rendah, dan kelahiran prematur.
- Mengikuti senam hamil.
- Penambahan berat badan yang disarankan selama kehamilan, yakni bertambah 7.5-12.5 kg saja.
- Jangan mencuci vagina dengan cairan pembersih vagina atau memasukkan jari ke dalam vagina.
- Hindari pemakaian sepatu hak tinggi dalam kegiatan sehari-hari, formal, atau pernikahan teman ya Mams.
Mama Papa Harus Tahu:
Pengetahuan mengenai ASI eksklusif, Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Konsultasi Laktasi sebaiknya dilakukan saat kehamilan agar keberhasilan menyusui lebih tinggi
So, beberapa pemeriksaan kehamilan dan saran yang penting telah dibahas satu per satu ya Mams. Semoga informasi ini membantu Mama dan Papa.