Hai Mampaps, setelah menikah memang impian setiap Mampaps untuk mempunyai si kecil. Tetapi memang terkadang Maha Pencipta-Nya belum mengizinkan kita meski Mampaps sudah berusaha. Tetapi tahukah Mampaps, ada beberapa faktor penyebab susah hamil?
Seringnya saat tak kunjung hamil, orang sering menyalahkan Mama. Padahal penyebab susah hamil bukan hanya karena Mama tapi bisa juga karena masalah pada Papa.
Faktor Luar yang Dapat Mempengaruhi Kegagalan Kehamilan
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab susah hamil. Selain faktor kesehatan dan kondisi tubuh Mama Papa, sulitnya terjadi kehamilan bisa dipengaruhi dari faktor luar, seperti gaya hidup dan pekerjaan.
Gaya Hidup
Gaya hidup berperan sangat besar sebagai faktor luar yang dapat mempengaruhi sulitnya kehamilan. Seringkali hal ini tidak disadari oleh Mama Papa dan lebih fokus pada pemeriksaan kesehatan. Mama Papa bisa mencoba merubah gaya hidup lebih sehat untuk mempertinggi kemungkinan kehamilan.
Konsumsi Alkohol
Mengonsumsi alkohol berlebih dapat berdampak pada sel leydig dengan mengurangi produksi hormon testoteron. Dikatakan juga mengonsumsi alkohol berlebih pada laki-laki dapat menyebabkan penurunan kualitas semen.
Papa Harus Tahu:
Sel leydig adalah sel yang berkaitan untuk memproduksi hormon testoreron. Hormon testoteron diidentikkan sebagai hormon pria, berpengaruh terhadap libido, pembentukan massa otot dan ketahanan tingkat energi, serta perubahan karakteristik seks sekunder pada pria saat puber, misalnya suara berubah menjadi lebih berat.
Merokok
Merokok mengandung zat yang berbahaya baik bagi perempuan maupun laki-laki. Kebiasaan merokok pada perempuan dapat mengakibatkan penurunan tingkat kesuburan.
Begitu juga bagi laki-laki, kebiasaan merokok yang berlebih dapat mempengaruhi kualitas semen, mempengaruhi tingkat kerusakan bentuk bagi sperma,dll.
Berat Badan
Perempuan yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 29, cenderung memerlukan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan kehamilan.
Sama halnya dengan laki-laki yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 29 juga cenderung mengalami gangguan kesuburan.
IMT atau sering disebut juga BMI (Body Mass Index) merupakan cara menilai apakah berat badan sehat atau tidak. Perhitungan ini berbeda dengan perhitungan berat badan ideal. BMI dihitung dengan cara: membagi berat badan Mampaps (kg) dengan tinggi badan (m2)
Contohnya bila berat badan 50kg, tinggi 1,62 m. Maka BMI = 50/(1,62×1,62) = 19
Kategori berdasarkan BMI
Di bawah 18,5 = Berat badan kurang
18,5 – 22,9 = Berat badan normal
23 – 29,9 = Berat badan berlebih (kecenderungan obesitas)
30 ke atas = obesitas
Olahraga
Laki-laki dan perempuan yang malas akan olahraga akan menurunkan tingkat kesuburannya. Jarangnya olahraga sering menimbulkan gangguan pada metabolisme tubuh. Dalam penelitian disebutkan bahwa olahraga ringan-sedang dapat meningkatkan kesuburan karena akan meningkatkan aliran darah.
Stress
Stres pada pekerjaan, perasaan cemas, rasa bersalah, dan depresi yang berlebihan dapat mempengaruhi tingkat kesuburan Mama. Hal ini dikarenakan stres dapat mempengaruhi fungsi hypothalamus, yang berperan dalam mengatur hormon. Hormon ini berpengaruh dalam pelepasan sel telur, sehingga seringkali menyebabkan gangguan pada proses ovulasi.
Suplementasi Vitamin A
Vitamin A, C dan D dapat membantu meningkatkan kualitas semen dan melindungi sperma dari efek radikal bebas. Kekurangan tersebut dapat mengurangi kualitas sperma sehingga berpengaruh pada keberhasilan kehamilan.
Obat-obatan
Beberapa obat-obatan yang dikomsumsi rutin ternyata dapat menjadi faktor resiko untuk terjadinya susah hamil pada Mampaps. Obat-obatan yang dapat mempengaruhi seperti spironolakton, kolkisin, allopurinol, antibiotik, simetidin, dan siklosporin yang pada laki-laki dapat mempengaruhi kualitas sperma.
Baca Juga: Kenapa Ya Mama Sulit Hamil Lagi?
Pekerjaan
Mampaps, terdapat beberapa pekerjaan yang melibatkan paparan bahan berbahaya bagi kesuburan seorang perempuan maupun laki-laki.
Setidaknya terdapat 104.000 bahan fisik dan kimia yang berhubungan dengan pekerjaan yang telah teridentifikasi, dan memiliki efek terhadap kesuburan.
Bahan yang telah teridentifikasi dapat mempengaruhi kesuburan diantaranya panas, radiasi sinar-X, logam dan pestisida.
Pekerjaan yang terkena paparan panas seperti: tukang las, pengendara mobil, dan motor. Efeknya pada tingkat kesuburan adalah parameter sperma menjadi tidak normal.
Pekerjaan terkena radiasi sinar-X seperti: radioterapi, hal ini dapat berefek pada jumlah sperma. Pekerja elektromagnetik, seperti pada pekerja tambang.
Pekerjaan yang terkena paparan pestisida seperti petani. Efek kesuburannya yakni dapat mengurangi jumlah dan kualitas sperma.
Faktor Penyebab
Selain faktor luar yang dapat mempengaruhi sulit hamil. Penyebab susah hamil memang dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu dari wanita dan laki-laki.
1. Faktor Wanita
Penyebab dari wanita dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Gangguan ovulasi
Gangguan ovulasi yakni gangguan pada sel telur. Gangguan ovulasi pada wanita bisa berdampak pada kesuburan. Bisa akibat adanya gangguan siklus menstruasi, sindroma ovarium polikistik atau PCOS yang banyak terjadi pada wanita usia produktif.
Para ahli menyatakan gangguan ovulasi di Indonesia ada dua: pada wanita usia muda (<34 tahun) dan wanita usia lebih tua (>34 tahun). Pada usia 34 tahun ke atas, lebih terkait dengan faktor usia, di mana kemampuan sel telur untuk dibuahi mulai menurun.
- Gangguan Tuba dan Pelvis
Tuba merupakan suatu saluran yang berperan dalam ovulasi yakni ketika sel telur wanita sudah matang akan dibawa ke tuba tersumbat untuk dibuahi. Kerusakan tuba dapat disebabkan oleh infeksi (Chlamidia, Gonorrhoea, TBC) maupun endometriosis.
Endometriosis adalah suatu kelainan di mana adanya jaringan rahim (endometrium) yang berada di luar dari rahim.
- Gangguan Uterus
Gangguan ini terjadi pada rahim pada rahim Mama dan bisa disebabkan oleh karena adanya mioma, polip endometrium, dll.
- Beberapa Penyakit Lainnya
Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan Mama susah mendapatkan si kecil antara lain:
- Infeksi vagina sehingga meningkatkan keasaman vagina akan membunuh sperma dan pengkerutan vagina yang akan menghambat transportasi sperma ke vagina.
- Diabetes Melitus. Menurut Dr. Carol Levy, MD, CDE, direktur medis senior endokrinologi untuk Novo Nordisk dan endokrinologi mengatakan bahwa penyakit diabtes melitus mungkin memiliki peran terhadap infertilitas, namun tidak secara langsung.
- Ganguan tiroid seperti hipertiroid yang biasa kita kenal dengan penyakit gondok juga bisa menyebabkan sulit hamil. hal ini karena hipertiroid dapat mengganggu kesuburan wanita karena indung telur (ovarium) tidak berkembang. Sehingga wanita menjadi sulit hamil, jikapun hamil akan mudah terjadi keguguran, sehingga dikatakan susah mendapatkan anak . Namun, jika penyakitnya diatasi, kesuburan akan kembali normal, tambahnya.
Baca Juga: Ayo Cari Tahu Pemeriksaan Kehamilan Penting Bagi Mama!
2. Faktor Laki-Laki
Penyebab dari susah hamil dapat juga disebabkan oleh faktor laki-laki, dan setidaknya sebesar 30-40% disebabkan oleh faktor laki-laki, sehingga pemeriksaan pada laki-laki penting dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan kesuburan.
Jumlah sperma yang rendah atau kualitas sperma yang jelek merupakan penyebab utama infertilitas pada 20% pasangan. Kualitas semen yang terganggu, dan cara senggama yang salah, merupakan faktor yang berkontribusi pada 50% pasangan infertilitas.
Tingkat kesuburan laki-laki dapat menurun akibat dari:
- Kelainan Urogenital Kongenital
Kelainan ini dapat berasal dari organ-organ dalam sistem kemih (urin) dan reproduksi. Baik kelainan dari lahir maupun didapat ketika dewasa.
- Infeksi Saluran Urogenital
Beberapa jenis infeksi dan penyakit tertentu, seperti radang testis dan saluran testis dapat mengganggu produksi atau kondisi sperma. Bahkan kemungkinan dapat menghambat jalannya sperma.
- Suhu Skrotum yang Meningkat
Suhu skrotum yang meningkat bisa akibat adanya penyakit contohnya varikokel. Varikokel disebabkan karena terjadinya pelebaran pembuluh darah dalam skrotum dan mencegah darah mengalir dengan baik.
- Kelainan genetik
Penyakit genetik juga berpengaruh meski tidak banyak ditemukan. Penyakit seperti kelainan bawaan tertentu dapat menyebabkan infertilitas pada laki-laki.
- Faktor Psikologis
Sebagian masalah seksual pada pria terkait dengan kondisi psikologis. Meski sebenarnya gangguan psikologi dan gangguan fisik sulit dipisahkan. Beberapa di antaranya seperti: impotensi, ejakulasi dini, dan inkompetensi ejakulasi.
So, jika Mampaps ada masalah-masalah seperti diatas sebaiknya Mampaps langsung konsultasikan ke dokter ahlinya. Jangan takut untuk konsultasi ke dokter yah Mampaps!