Mampaps pernah mendengar istilah sindrom baby blues? Yups, keadaan ini biasanya bisa terjadi pada Mams yang baru saja melahirkan.
Sindrom baby blues merupakan gangguan psikologis sementara yang ditandai dengan memuncaknya emosi pada minggu pertama pasca melahirkan.
Suasana hati yang paling utama adalah kebahagiaan namun dapat disertai dengan perasaan cemas, kaget, dan sedih sehingga menimbulkan kelelahan secara psikis.
Baca Juga : Baby Blues Syndrome dan Postpartum Depression, Apa Sih Perbedaannya?
Mengenal dan Cara Mengatasi Baby Blues Syndrome!
Nah, sindrom baby blues juga sangat mungkin terjadi pada Mams yang pernah trauma saat melahirkan, atau kesulitan menyusui si kecil, atau bahkan menganggap si kecil teroris di tengah malam dengan tangisan yang tak kunjung usai.
Kapan Sih Terjadi Sindrom Baby Blues?
Sindrom baby blues terjadi segera setelah melahirkan, tetapi akan segera menghilang dalam beberapa hari sampai minggu. 80% biasanya terjadi antara hari ke 3 sampai hari ke 10.
Apa Penyebabnya Sindrom Baby Blues?
Beberapa penyebab yang bisa menyebabkan sindrom baby blues antara lain :
1. Faktor Hormonal
Pasca melahirkan hormon-hormon kehamilan akan menurun drastis. Lalu, diganti dengan produksi hormon-hormon untuk menyusui.
Fluktuasi atau perubahan hormonal dalam tubuh ini bisa menimbulkan efek kurang nyaman. Alhasil, memicu perasaan-perasaan negatif.
2. Faktor Fisik
Kelelahan fisik akibat kehadiran si kecil akan menguras tenaga si Mams. Mengasuh si kecil siang malam menyebabkan berkurangnya waktu istirahat sehingga terjadi penurunan ketahanan dalam menghadapi masalah.
3. Faktor Psikis
Kecemasan terhadap berbagai hal seperti takut tidak mampu dalam megurus si kecil, rasa tidak percaya diri karena perubahan bentuk tubuh, kurangnya perhatian dari sang suami dan keluarga.
4. Keadaan dan Kualitas Si Kecil
Hal ini terjadi misalnya akibat jenis kelamin si kecil yang tidak sesuai dengan harapan, si kecil dengan cacat bawaan ataupun kesehatan si kecil yang kurang baik.
5. Komplikasi Persalinan
Proses selama persalinan seperti perdarahan, persalinan yang lama, pecah ketuban, posisi bayi yang tidak normal bisa saja membuat sindrom baby blues ini.
6. Persiapan menjadi Ibu
Hal ini bisa terjadi akibat kehamilan yang tidak diharapkan seperti hamil diluar nikah, akibat perkosaan, kehamilan tidak direncanakan sehingga membuat Mams belum siap menjadi ibu.
Mampaps untuk meminimalisirnya diperlukan kerja sama mama dan papa, ada beberapa tips agar sindrom baby blues ini tidak terjadi pada Mampaps sekalian, antara lain :
- Mempersiapkan segala sesuatu bagi mama dan papa mulai dari kesehatan Mams dan si kecil, mental, fisik, sosial, dan materi.
- Mencari berbagai informasi terkait mengenai kelahiran, cara merawat si kecil, sehingga Mampaps tidak kaget. Mampaps dapat selalu bertanya dan berkonsultasi dengan dokter setiap kali periksa.
- Berbagi tugas dan tanggungjawab. Mampaps dapat mulai membicarakan seputar tugas yang akan dilaksanakan nanti sehingga dapat meringankan tugas Mams secara fisik dan psikis.
- Meyakini bahwa setiap Mams mampu merawat dan mengurus si kecil dengan baik. Selain itu juga dibutuhkan dukungan dari papa dan keluarga terdekat.
- Mengkonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi, serta dibutuhkan juga istirahat yang cukup.
Baca Juga : Trik & Tips Memilih Baby Sitter untuk Mama yang Bekerja!
Mams, Sindrom Baby Blues memang bisa dikatakan gejala normal pasca melahirkan dan akan hilang dengan sendirinya. Namun kondisi tersebut cukup menyiksa. Oleh karena itu sangat diperlukan dukungan dari para papa dan keluarga lainnya.
Tapi Mampaps juga ingat jika gejala ini dialami lebih dari 14 hari, Mampaps dapat langsung menghubungi dokter karena dikhawatirkan akan mengarah pada kondisi depresi postpartum.