Pernahkah mampaps mengkhawatirkan tinggi badan si kecil yang tidak bertambah? Atau pernahkah mampaps sedih karena si kecil lebih pendek dibandingkan teman-teman seusianya?
Mampaps wajib waspada apabila tinggi badan si kecil tidak bertambah atah lebih pendek dari teman-teman seusianya. Karena bisa saja si kecil mengalami stunting.
Badan pendek atau biasa dikenal dengan stunting akhir-akhir ini sering diperbincangkan. Stunting atau badan pendek merupakan kegagalan tumbuh yang terjadi karena kekurangan gizi dalam waktu lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan, mampaps.
Dampak dari stunting sangat banyak, mampaps. Mulai dari tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, produktifitas menurun, pertumbuhan ekonomi kemudian akan terhambat, dan kemiskinan dan ketimpangan akan meningkat.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), jumlah anak di Indonesia yang mengalami stunting sekitar 9 juta. Ini jumlah yang banyak, loh mampaps.
Baca Juga : Waspada Badan Anak Kurang Tinggi! Cegah Segera!
Kenapa bisa sebanyak itu ya? Nah, stunting ini disebabkan oleh banyak faktor, mampaps. Pemerintah dan petugas kesehatan sedang berupaya untuk menurunkan angka stunting ini salah satunya dengan cara mencari faktor penyebab terjadinya stunting pada si kecil.
Selain pemerintah dan petugas kesehatan, mampaps juga perlu tahu penyebab dari stunting pada si kecil. Berikut beberapa penyebab terjadinya stunting pada si kecil.
Kurangnya Kunjungan Mama Saat Hamil ke Pusat Pelayanan Kesehatan
Mams harus tahu dengan mams tidak memeriksakan kehamilan mams ke pusat pelayanan kesehatan, maka banyak hal yang mams lewatkan.
Hal-hal yang akan mams lewatkan seperti menerima suplemen zat besi, asam folat, dan yodium, pengetahuan mams mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, pola asuh yang baik, dan pemberian makanan yang baik untuk si kecil.
Dengan mams melewatkan hal-hal tersebut, maka secara tidak langsung gizi si kecil yang akan mams lahirkan akan sangat berpengaruh. Si kecil bisa saja lahir dengan berat badan lahir rendah dan panjang badan lahir rendah, mams.
Tidak hanya itu, mams. Apabila kunjungan mams ke fasilitas pelayanan kesehatan tidak terlalu sering atau bahkan tidak pernah, maka mams tidak mengetahui pertambahan berat badan yang diharuskan selama mams hamil.
Bisa saja pertambahan berat badan mams di bawah standar dan asupan zat gizi di bawah angka kecukupan gizi. Nah, kalau sudah seperti ini, maka risiko si kecil mengalami stunting akan meningkat, mams.
Tidak Memberi ASI Eksklusif Pada Si Kecil
ASI eksklusif diberi pada saat si kecil berusia 0-6 bulan. ASI mempunyai peran yang sangat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan si kecil, mams.
Selain berguna untuk sistem kekebalan si kecil, ASI juga berperan dalam pertumbuhan tinggi badan si kecil, fungsi kognitif, dan kemampuan belajarnya.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, terbukti si kecil yang tidak mendapat ASI eksklusif lebih berisiko menderita stunting, mams.
Tidak Membawa Si Kecil Imunisasi Dasar dan Penimbangan Rutin
Apabila si kecil tidak mendapat imunisasi dasar lengkap, daya tahan tubuh si kecil akan terganggu, mampaps. Dengan begitu, si kecil sangat mudah untuk terkena penyakit infeksi. Hal ini berkaitan dengan produksi antibodi terhadap penyakit akan terganggu, mampaps.
Selain itu, produksi enzim pencernaan akan terganggu juga, sehingga penyerapan makanan tidak berlangsung dengan baik. Pada akhirnya, pertumbuhan si kecil akan terganggu, dan stunting mudah terjadi pada si kecil.
Penimbangan dan pemantauan pertumbuhan yang tidak rutin juga akan menyebabkan pertumbuhan si kecil tidak terpantau dengan baik. Otomatis, apabila si kecil mengalami stunting, tidak akan dapat diketahui dan dicegah dengan cepat oleh petugas kesehatan, mampaps.
Kualitas Dan Kuantitas Asupan Makanan Si Kecil Kurang
Mampaps, pemberian asupan makanan yang adekuat dalam hal gizi makro dan mikro dapat menghindari si kecil dari risiko terjadinya stunting. Pemberian makanan tinggi protein, kalsium, vitamin A, besi, dan zinc dapat memacu tinggi badan si kecil.
Apabila jumlah pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) kurang, akan meningkatkan terjadinya stunting pada si kecil, mams. Tidak hanya itu, jika mams memberi MP-ASI terlalu dini, yakni sebelum usia si kecil 6 bulan, maka risiko stunting akan meningkat juga, mams.
Masa balita merupakan periode emas bagi si kecil untuk mengalami tumbuh kembang dan tumbuh kejar yang optimal. Sehingga, asupan gizi yang kurang sangat mungkin menyebabkan kekurangan gizi pada si kecil dalam periode emasnya.
Pengetahuan dan Kesadaran Mams Kurang Terhadap Gizi Yang Baik
Mams, pengaturan dan kualitas makanan yang mams beri pada si kecil sangat tergantung pada pengetahuan dan kesadaran mams terhadap gizi yang baik dan ketersediaan bahan makanan di rumah.
Berdasarkan beberapa penelitian membuktikan bahwa peran mams baik dalam hal kesadaran dan pengetahuan sangat berperan terhadap gizi si kecil. Apabila kesadaran mams kurang terhadap gizi yang baik, maka risiko si kecil mengalami stunting akan bertambah, mams.
Mams, meskipun ketersediaan bahan makanan di rumah tidak mencukupi, akan tetapi apabila mams mengerti cara mengasuh si kecil dan memanfaatkan sumber pangan yang tersedia, maka pertumbuhan si kecil juga dapat mencapai kondisi optimal.
Si Kecil Terkena Penyakit Infeksi Berulang
Penyakit infeksi memangnya bisa buat si kecil stunting? Bisa banget mams. Jadi, apabila si kecil menderita diare berulang sebelum usia 24 bulan pertama, risiko stunting akan meningkat, mams.
Selain diare, penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), malaria, dan cacingan juga bisa menyebabkan si kecil stunting, mams.
Dampak dari penyakit infeksi berulang yakni membuat gizi si kecil terkuras, mams. Sehingga pertumbuhan si kecil menjadi lambat dan risiko stunting pada si kecil bertambah.
Penyakit infeksi ini juga akan memperburuk kondisi si kecil yang sudah memiliki kekurangan asupan gizi. Sehingga penanganan infeksi yang diderita sedini mungkin akan membantu perbaikan gizi dan pertumbuhan si kecil.
Perilaku Hidup Tidak Bersih dan Tidak Sehat
Apabila mampaps tidak mengajarkan cara cuci tangan yang bersih, tidak memakai air bersih dan jamban sehat di rumah, maka perilaku ini lama kelamaan akan meningkatkan risiko stunting pada si kecil.
Masalah sanitasi sangat berkaitan erat dengan masalah pertumbuhan fisik dan kognitif si kecil, mams. So, dengan mams mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada si kecil akan menghindari si kecil dari risiko penyakit infeksi, sehingga pertumbuhan dan perkembangan si kecil juga dapat berlangsung optimal.
Baca Juga : Anak Memiliki Tubuh Pendek, Masalahkah?
Itu dia penyebab stunting pada si kecil ya mampaps. So, mampaps, yang terpenting adalah cukupi gizi si kecil, lengkapi imunisasi si kecil, dan perbaiki sanitasi rumah.
Semoga dengan adanya informasi ini, mampaps dapat mempersiapkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik pada si kecil sejak mams hamil ya.