Berbicara dan berbahasa sangat penting bagi siapapun untuk berkomunikasi dan beradaptasi, tidak terkecuali bagi si kecil. Saat Anak terlambat bicara sering menimbulkan kecemasan bagi Mama dan Papa. Bagi sebagian Mampaps keadaan ini terkadang dianggap sebagai hal biasa namun ada juga Mampaps yang terlalu panik saat si kecil tak kunjung bicara.
Terlambat bicara sering terlambat untuk ditangani lebih dini. Hal ini terjadi karena Mampaps tidak menyadari si kecil terlambat bicara jika dibandingkan dengan usianya. Mama dan Papa menganggap si kecil hanya kurang stimulasi dan nantinya dapat mengejar kemampuan bicara anak seusianya.
Anak terlambat bicara biasanya ditandai dengan ketidaktepatan penggunaan kata, pengucapan yang tidak jelas. Terkadang hanya menggunakan bahasa isyarat sehingga Mama dan Papa maupun orang lain di sekitar si kecil tidak memahami pembicaraan si kecil.
Sekitar 5-8% anak usia prasekolah pasti mengalami keterlambatan bicara. Biasanya anak terlambat bicara karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, Mampaps.
Faktor Penyebab Anak Terlambat Bicara
Keterlambatan bicara si kecil biasanya disebabkan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik.
Faktor intrinsik biasanya pembawaan sejak lahir termasuk fisiologi dan organ yang bertugas dalam kemampuan bicara si kecil. Sedangkan faktor ekstrinsik biasanya terjadi dari lingkungan si kecil.
Beberapa faktor intrinsik yang mempengaruhi anak terlambat bicara:
- Disebabkan terganggunya organ-organ yang terlibat dalam perkembangan kemampuan bicara dan bahasa si kecil. Seperti masalah pada telinga dan lidah si kecil
- Organ-organ yang bermasalah dapat berasal dari telinga, otak, dan mulut.
- Gangguan pendengaran, gangguan pada otak dapat berupa retardasi mental dan gangguan bahasa spesifik, autisme, dan gangguan pada mulut berupa si kecil sulit mengeluarkan kata-kata/masalah artikulasi.
Sedangkan untuk faktor ekstrinsik yang mempengaruhi anak terlambat bicara:
- Stimulus yang ada di sekitar si kecil termasuk perkataan yang didengar dan ditujukan kepada si kecil
- Kurangnya motivasi dari Mampaps untuk mengajak anak berbicara
- Penggunaan bahasa asing dan bahasa ibu secara bersamaan bisa membuat si kecil bingung
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penyebab lain dari keterlambatan bicara pada si kecil, antara lain gangguan perilaku, gangguan perkembangan umum.
Selain itu, terdapat spesific language impairment, disabilitas intelektual, kurang stimulasi, masalah psikososial, maupun penyebab lainnya.
Baca Juga: Ternyata Minum dengan Sedotan Dapat Melatih Anak Berbicara Loh!
Tahapan Perkembangan Bicara Si Kecil
Melalui tahapan perkembangan bicara, Mama dan Papa dapat mengetahui sejauh mana perkembangan bicara si kecil. Selain itu, Mampaps juga bisa mengetahui apakah perkembangan bicara si kecil sudah sesuai usia atau belum.
Bayi Sampai Dengan Usia 1 Tahun
- Usia 0-3 bulan. Si kecil sudah mampu mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh. Si kecil juga sudah mampu membalas senyuman Mama dan Papa saat mengajak bicara atau tersenyum pada si kecil. Selain itu, si kecil juga suka tertawa keras dan mampu melihat dan menatap wajah Mampaps.
- Usia 3-6 bulan. Si kecil sudah mampu mengeluarkan suara genbira bernada tinggi atau memekik. Si kecil juga mampu tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain.
- Usia 6-9 bulan. Pada rentang usia ini, si kecil sudah mampu bersuara tanpa arti (babbling).
- Usia 9-12 bulan. Si kecil sudah mampu menyebut 2-3 suku kata tanpa arti. Si kecil juga senang bermain “cilukba”.
Usia 1 Tahun Ke Atas
- Usia 12-18 bulan. Si kecil sudah memiliki kosa kata sebanyak 2-15 kata yang benar dan jelas. Selain itu, si kecil dapat menunjuk apa yang diinginkannya.
- Usia 18-24 bulan. Pada usia segini, si kecil sudah bisa menyebut 3-6 kata yang memiliki arti.
- Usia 24-36 bulan. Si kecil sudah mampu berbicara dengan baik dan bisa merangkai 2 kata. Si kecil mampu menyebutkan nama gambar dengan benar.
- Usia 36-48 bulan. Si kecil sudah bisa menyebutkan nama, umur, dan tempat. Selain itu, si kecil dapat mengerti arti kata yang menunjukkan posisi seperti di atas, di bawah, dan di depan.
- Usia 48-60 bulan. Si kecil mampu menyebut namanya sendiri dengan lengkap tanpa dibantu. Selain itu, si kecil senang menyebut kata-kata baru dan bertanya. Tidak hanya itu, si kecil dapat menjawab pertanyaan dengna kata yang benar.
- Usia 60-72 bulan. Si kecil sudah dapat mengerti konsep lawan kata. Selain itu, si kecil mampu mengenal angka, dapat berhitung, mengerti pembicaraan sampai dengan 7 kata atau lebih dan mengenal berbagai warna.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 10-12 Bulan
Mengenal Tanda Bahaya Keterlambatan Bicara Pada Si Kecil
Mampaps perlu mengetahui sedari dini tanda-tanda si kecil mulai menunjukkan terlambat bicara. Temuan sedari dini akan meningkatkan peluang si kecil mendapat penanganan.
Tanda si kecil mengalami keterlambatan bicara harus Mama Papa sesuaikan dengan usia si kecil karena tiap rentang usia, tanda-tanda ini berbeda.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tanda-tanda berikut ini merupakan tanda waspada bagi Mampaps:
- Si kecil tidak bersuara sama sekali sampai usia si kecil 6 bulan
- Tidak mengoceh babbling sampai usia si kecil 12 bulan
- Belum mengucapkan satu kata dalam bentuk ocehan atau meniru ucapan orang lain pada saat usia si kecil 16 bulan
- Tidak mampu menunjuk untuk memperlihatkan suatu benda saat si kecil berusia 20 bulan
- Si kecil kurang mampu berbagi perhatian atau ketertarikan dengan orang lain pada saat si kecil berusia 20 bulan
- Tidak mampu membuat frase yang bermakna setelah usia si kecil 24 bulan
- Mampaps masih tidak mengerti perkataan si kecil pada saat usia si kecil 30 bulan
- Si kecil masih sering mengulang ucapan orang lain pada saat usia si kecil 30 bulan
- Respon si kecil tidak tetap terhadap suara atau bunyi
- Hilangnya kemampuan bicara si kecil dimana sebelumnya telah tercapai
Apa Yang Dapat Dilakukan Sebagai Pencegahan?
Si kecil yang mengalami terlambat bicara dapat dicegah sedari dini, loh Mampaps. Pada masa emas perkembangan si kecil, intervensi yang Mama Papa lakukan dapat meningkatkan kemampuan bicara dan bahasa si kecil.
Hal-hal penting yang dapat Mama dan Papa lakukan sebagai pencegahan, yakni:
- Mengajak si kecil bicara dan berkomunikasi. Kegiatan ini dapat Mampaps lakukan secara rutin bersama si kecil. Mama dan Papa bisa membicarakan banyak kata-kata baik pada si kecil. Meskipun si kecil belum mengerti, si kecil dapat mendengar dan kata-kata tersebut akan tersimpan dalam memori si kecil sebagai bekal kosakata dalam berbicara dan berbahasa.
- Mampaps dapat membuat kebiasaan baik dengan membacakan cerita pada si kecil. Cerita dengan gambar yang menarik sangat efektif untuk meningkatkan ketertatikan si kecil pada jalan cerita. Dari kebiasaan ini, diharapkan kosakata si kecil akan meningkat.
- Selain itu, Mama dan Papa juga bisa bersenandung bersama si kecil, atau bahkan memberi respon terhadap ocean si kecil dengan kata-kata sederhana, menjawab pertanyaan si kecil.
- Mampaps harus sering membawa si kecil ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan perkembangan si kecil. Sejauh mana si kecil sudah berkembang dan kemampuan apa saja yang telah dimilikinya dapat Mama dan Papa ketahui lebih dini.
Baca Juga: Siapa Sih Yang Tidak Mau Anaknya Cerdas? Nah Ini Triknya!
So, Mampaps udah tahu kan mengenai tanda terlambat bicara pada si kecil, penyebabnya, dan cara pencegahannya? Jangan pernah ragu untuk membawa si kecil dan memeriksakannya ke dokter, dokter spesialis anak, atau dokter spesialis THT.
Penanganan yang dilakukan akan disesuaikan dengan penyebab keterlambatan bicara. Biasanya terapi yang sering dilakukan adalah terapi wicara dan penggunaan alat bantu dengar. Semakin dini deteksi keterlambatan bicara pada si kecil, semakin maksimal kesembuhan dan perbaikan kemampuan bicara yang akan tercapai, Mampaps.
Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui perkembangan si kecil sudah sesuai usia atau belum.