Soal gender, kayaknya sejak kecil kita semua sudah diarahkan oleh orang tua, lingkungan, dan keluarga. Bukan mengenai kesetaraan gender, tapi pengelompokan gender hanya berdasarkan jenis kelamin. Terlebih lagi pemikiran orang tua yang khawatir mainan akan mempengaruhi perilaku seksual si kecil di masa depan.
Misalnya saja nih Mams, anak laki-laki diberikan mainan pedang-pedangan, mobil-mobilan, atau robot. Sedangkan anak perempuan diberikan mainan alat-alat masak, boneka, dan barbie.
Dengan begitu seolah mainan pun memiliki jenis kelamin. Padahal tentu saja hal itu tidak bisa dibenarkan. Karena setiap anak berhak bermain apapun yang mereka suka, tanpa ada batasan jenis kelamin.
Baca juga: Permainan Maze, Ajarkan Si Kecil Hidup “Susah” Sejak Dini
Anak Perempuan Mainnya Mobil-Mobilan, Haruskah Permainan Sesuai Gendernya?
Nah tapi sayang, hingga saat ini hal itu pun masih diperdebatkan di antara orang tua. Lantas, bagaimana sih dengan anak perempuan yang memilih main mobil-mobilan?
Tanyakan alasan si kecil memainkan mobil-mobilan
Saat ini, kehadiran seorang pembalap wanita bukanlah hal yang aneh. Jadi, tanyakan deh Mams alasan si kecil main mobil-mobilan, jika karena ia ingin menjadi pembalap kelak.
Maka arahkanlah ia sesuai dengan minatnya, dan jika si kecil memang serius maka Mama bisa memfasilitasinya.
Jelaskan pada si kecil jenis mainan yang ia mainkan, dan bagaimana perannya dalam kehidupan
Hal ini maksudnya, jika anak perempuan Mama senang main mobil-mobilan. Maka mama jelaskan bahwa mobil adalah salah satu alat transportasi yang kelak bisa dikendarainya.
Mobil juga mampu memudahkan dan membuat perjalanan lebih nyaman. Coba jelaskan setiap hal secara logis, jangan melarang si kecil bermain karena Mama berpikir bahwa mobil-mobilan adalah mainan anak laki-laki.
Pastikan peran si kecil jelas
Tak berbeda dengan mobil-mobilan, jika Mama memiliki anak laki-laki dan dia suka mainan boneka. Maka perankanlah ia dengan sosok laki-laki dalam memainkan boneka.
Sehingga si kecil tak perlu melakukan imitasi tingkah laku perempuan saat bermain boneka. Fasilitasi si kecil dengan boneka yang sesuai dengan jenis kelaminnya, agar dia tak kehilangan identitas.
Tak ada mainan yang bisa disalahkan saat Mama merasa tumbuh kembang pikiran anak terganggu. Tak bisa juga kita mengelompokkan mainan dengan jenis kelamin layaknya manusia.
Baca Juga : Anak Aktif, Pertanda Anak Cerdas Loh! Yuk, Asah dengan Permainan Ini
Oleh karena itu, peran Mama dan Papa sebagai orang tua adalah memberikan pemahaman pada si kecil serta mengarahkannya, agar mainan menjadi media yang mendukung tumbuh kembang perilakunya.
Tak perlu melarang si kecil memainkan permainan tertentu, cukup Mama arahkan dan jelaskan pada si kecil mengarahkannya.