Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun ditemukan di tepi jalan di Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau. Ada bekas luka pada bagian wajah anak tersebut. Setelah menelusuri lebih lanjut, sang orang tua pun dipanggil oleh pihak polres Pelalawan untuk dimintai keterangan. Pihak Polres menduga adanya kekerasan fisik yang mengakibatkan sejumlah luka pada tubuh anak. Dari barang bukti yang ditinggalkan orang tua, diduga anak nakal dianiaya kemudian dibuang orang tuanya.
Anak Nakal Dianiaya dan Dibuang Orang Tua
Hal yang miris adalah terdapat selembar kertas yang berisi pesan orang tua ke pada anak yang dibuangnya tersebut. Isi suratnya sebagai berikut.
“Nak, maaf mamak ya Terpaksa saya tinggal kan kamu di jalan, krn saya tidak sanggup melihat kamu menderita atau tersiksa karna kebandelan mu, setiap hari kamu bikin masalah. Maafin mama nak. jaga dirimu baik-baik, ya”
Meskipun dari surat tersebut diketahui bahwa sang ibu mengakui anak nakal dianiaya dan ia sengaja membuangnya, namun Iptu Edy Heryanto tetap menyayangkan adanya tindakan kekerasan dan penelantaran tersebut. Setelah bertemu dengan orang tua korban, Iptu mengiyakan adanya pengakuan bahwa orang tua melakukan kekerasan serta penelantaran karena kenakalan serta kebiasaan mencuri yang sering dilakukan oleh korban. Warga sekitar rumah korban pun menjelaskan bahwa kekerasan yang dilakukan orang tua tersebut kepada korban sudah cukup lama.
Kenakalan anak memang kerap kali menyita kesabaran orang tua, terutama jika memiliki anak lebih dari satu. Namun, apakah harus menggunakan kekerasan untuk mengatasinya? Bagaimanakah cara yang benar dalam menghadapi kenakalan anak?
Baca Juga: Pola Pengasuhan Anak dengan Metode Organic Parenting
Jika Anak Nakal, Apa yang Harus Mama Lakukan?
Anak-anak memiliki segudang tingkah laku yang mengekspresikan isi hatinya. Namun terkadang ekspresi tersebut membuatnya dicap sebagai anak nakal. Jika sudah begini, emosi dan suara meninggi biasanya akan keluar dari mampaps kepadanya. Wah sebenarnya, apa sih penyebab anak nakal dan susah diatur?
Baca Juga: Pola Asuh Anak Berbeda Dengan Mertua? Atasi Segera!
Penyebab Anak Nakal dan Susah Diatur
Pada dasarnya, tidak ada anak yang terlahir nakal. Tingkah nakalnya adalah hasil dari meniru seseorang atau karakter tertentu. Faktor yang sangat berperan dalam tingkah laku anak adalah lingkungan. Oleh sebab itu, mencitakan lingkungan juga penting bagi perkembangan anak secara emosional.
Salah satu cara mengatasi kenakalan anak adalah dengan mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu, jangan karena anak nakal dianiaya kemudian dibuang. Bisa jadi, kenakalan anak disebabkan oleh perlakuan Mampaps kepadanya selama di rumah. Berikut ini beberapa penyebab anak nakal dan susah diatur.
- Pola asuh yang kurang tepat. Orang tua yang sering mengkritik, terlalu protektif, jarang memuji bahkan sering melakukan kekerasan di rumah dapat mempengaruhi anak menjadi sosok yang nakal. Tidak hanya itu, jika pola asuh tidak diubah, anak akan memiliki potensi untuk melakukan tindakan yang lebih berisiko di luar rumah.
- Mencari perhatian lingkungannya. Anak bukan hanya butuh sandang, pangan dan papan. Jauh lebih dari itu, anak membutuhkan didikan, perhatian serta tindakan orang tua yang mencerminkan kasih sayang kepadanya. Jika hal tersebut tidak didapatkan Si Kecil, jangan heran jika ia mencari perhatian dengan bertindak layaknya yang disebut anak nakal. Sebab, ia tahu bahwa tindakannya tersebut akan ditegur orang tuanya dan ia merasa diperhatikan karenanya.
- Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Rasa ingin tahunya yang tinggi terkadang membuat anak-anak berlaku aneh bahkan diluar logika. Namun, jangan langsung memarahinya, Mams. Sebab jika direspon dengan baik, rasa ingin tahunya tersebut membuat Si Kecil memiliki banyak wawasan serta pengalaman.
- Memiliki masalah medis. Ada beberapa masalah medis yang memiliki dampak pada perilaku anak sehingga menjadi nakal. Seperti autisme, bipolar, ADHD, gangguan kompulsif serta kecemasan.
Cara Menghadapi Anak Nakal
Dari kasus anak nakal dianiaya dan dibuang ini, kita sebagai orang tua patut mengambil pelajaran ya, Ma. Selain bersabar, ada beberapa cara yang bisa Mampaps lakukan untuk menghadapi anak yang nakal.
- Tidak melabeli anak dengan sebutan anak nakal
- Memberikan contoh teladan yang baik dan benar
- Tidak membentak anak di depan umum
- Menerapkan sanksi dan aturan yang jelas dan tegas
- Tidak sering memberinya sikan toleransi terhadap tingkah lakunya
- Membicarakan kesalahan dan kebaikan anak setiap hari menjelang tidur, tanpa memarahinya
Baca Juga: Kemampuan Sosial Anak Kate Middleton Tuai Pujian, Intip Pola Asuhnya!
Pentingnya Peran Orang Tua Bagi Perkembangan Sikap dan Mental Anak
Orang tua sangat berperan dalam perkembangan sikap serta mental anak. Setiap bertambahnya usia Si Kecil, orang tua memiliki peran sebagai pengarah yang benar, mengarahkan Si Kecil kepada hal-hal yang dianggap baik dan tidak menyimpang. Jati diri Si Kecil juga bisa munul dari lingkungan yang diciptakan orang tuanya. Tidak salah jika setelah besar Si Kecil diberi pilihan dalam menentukan jalan hidupnya, namun pola pikir haruslah diarahkan sejak diri sehingga sikap dan mentalnya terarah dengan benar.
Tidak mudah memang untuk menjadi orang tua yang ideal dan tidak pernah marah ketika anak nakal. Ketika Mams tidak sengaja memarahinya, Mams bisa meminta maaf dan membicarakan baik-baik setelahnya. Jangan sampai kejadian anak nakal dianiaya dan dibuang ini terulang kembali ya, Mampaps.