Mampaps tak heran jika si kecil pernah demam, batuk, dan pilek? itu bisa jadi disebabkan oleh amandel pada anak
Apakah Mampaps pernah ketika berobat ke dokter dikatakan bahwa amandel si kecil sedang meradang dan membesar?
Jika iya tulisan ini mungkin akan membantu menentukan cara pengobatan atau pencegahannya. Bahkan operasi pun disarankan saat berada di kondisi tertentu.
Dalam praktek sehari-hari memang sering sekali dijumpai anak menderita amandel yang sedang meradang dan membesar, biasanya kita sebut dengan tonsillitis atau tonsilofaringitis.
Mampaps, tenggorokan merupakan pintu gerbang masuk saluran napas dan saluran makan yang dikawal oleh sistem perlawanan yang disebut organ limfoid. Organ ini berfungsi sebagai pencegah infeksi pada anak.
Baca Juga : Untuk Pencegahan, 3 Jenis Sariawan Pada Anak Ini Harus Diketahui!
Ketika Amandel Pada Anak Mulai Bengkak dan Membandel!
Sistem limfoid tersebut akan mengalami perkembangan pesat saat si kecil berusia 5-15 tahun dengan puncak sekitar usia 10 tahun.
Seiring dengan perkembangan usia, sistem kekebalan tubuh semakin kuat dan perlahan-lahan tugasnya sebagai penangkal infeksi mulai tergantikan.
Apa Penyebab Tonsils/Amandel pada anak?
Penyebab dari tonsils ini paling banyak disebabkan oleh virus, terutama pada si kecil berusia < 3 tahun (prasekolah), dan sisanya disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini biasanya menular melalui udara, tetapi bisa juga menular melalui lingkungan sekitar.
Apa Tanda Dan Gejalanya Anak Menderita Amandel?
Mampaps, untuk memutuskan bahwa si kecil menderita amandel biasanya si kecil akan di periksa oleh dokter dengan pemeriksaan tenggorokan, sekaligus Mama dan Papa akan ditanyakan seputar tanda dan gejala yang dialami si kecil.
Urutan tanda dan gejalanya biasanya si kecil akan mengeluhkan nyeri menelan, nyeri kepala, demam tinggi hingga mencapai suhu 40º C, batuk, pilek, suara serak, nyeri perut, muntah, dan sebagainya.
Jika tonsils disebabkan oleh infeksi bakteri, biasanya gejala dapat berupa pembengkakan kelenjar getah bening di bagian tenggorokan, munculnya bintik-bintik nanah di sekitar amandel, dan/atau dapat disertai demam.
Sedangkan jika radang amandel disebabkan oleh infeksi virus, gejala-gejala yang muncul dinilai lebih ringan dari infeksi bakteri, dan sering disertai gejala batuk dan pilek.
Bagaimana Pencegahan dan Pengobatan amandel pada anak?
Mampaps amandel tersebut dapat dicegah dengan menjaga kesehatan mulai dari selalu mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet, menutup hidung dan mulut jika batuk atau pilek, perbanyak minum air putih dan perbanyak makan vitamin C.
Mampaps untuk pengobatannya biasanya amandel ini akan sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu lebih kurang satu minggu.
Obat yang diberikan biasanya bersifat untuk mengurangi gejala-gejala yang timbul, misalnya parasetamol atau ibuprofen untuk mengurangi rasa nyeri. Jika amandel disebabkan oleh bakteri, pengobatan dapat disertai dengan antibiotik.
Kapan Amandel pada Anak Perlu di Operasi?
Mampaps pasti pernah menanyakan ke dokter, apakah amandel pada si kecil ini perlu di operasi ?
Dari sekian banyak alasan, ada dua alasan tersering dan terpenting.
- Timbul gangguan napas saat tidur yang disebut OSAS – Obstructive Sleep Apnea Syndrome. Gejala OSAS, biasanya ditandai dengan si kecil sering mendengkur saat tidur lebih dari 3 hari dalam seminggu. Biasanya gejala ini muncul terdapat gejala henti napas saat tidur yang diikuti gelagapan seperti hendak terbangun, namun kemudian si kecil tertidur lagi.
- Apabila amandel dan tenggorokan sering mengalami radang khusus akibat kuman streptokokus. Gejalanya yang timbul lebih berat, demam tinggi dengan nyeri tenggorokan berat, tanpa gejala batuk, dan amandel terlihat sangat merah (cherry red) dan di permukaan amandel terlihat bercak-bercak putih.
Baca Juga : Mengenal Bahaya Penyakit Campak, Si Ruam Berwarna Merah!
Mampaps, meskipun penyakit amandel atau tonsillitis / tonsilofaringitis sebagian besar kasus yang tidak tergolong serius. Namun mampaps tetap disarankan untuk menemui dokter jika si kecil mengalami gejala yang berlangsung lebih dari empat hari dan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Ataupun gejala tonsils menjadi makin parah yang membuat si kecil sama sekali tidak bisa makan atau bahkan kesulitan bernapas. Jangan sampai lepas kontrol ya Mampaps!