Alergi makanan pada bayi umumnya terjadi ketika sistem kekebalan si kecil memiliki reaksi buruk terhadap protein, yang terkandung dalam makanan.
Dan menyebabkan pelepasan histamin dan bahan kimia lain yang menyebabkan gejala seperti gatal, ruam, dan bengkak.
Jika si kecil memiliki alergi makanan, ia cenderung menunjukkan gejala langsung hanya beberapa menit setelah makan.
Baca juga: Bayi Alergi Susu Sapi? Ini Dia Kiat Ala dr. Risha Meilinda Marpaung
Berikut ini beberapa gambaran makanan yang mampu menimbulkan alergi makanan pada bayi.
Alergi Telur
Alergi telur biasanya berlaku untuk semua jenis telur, baik itu telur matang, dimasak setengah matang, atau bahkan mentah. Biasanya bayi alergi pada protein dalam putih telur, tapi ada juga yang alergi terhadap protein dalam kuning telur. Karena sistem kekebalan bayi belum berkembang maksimal untuk menerima protein pada telur. Uniknya, banyak orang dengan alergi telur dapat makan makanan yang dipanggang yang mengandung telur matang tanpa masalah.
Bahkan, penelitian telah menunjukkan bahwa 70-80% bayi dengan alergi telur dapat makan kue dan biskuit yang mengandung telur.
Alergi Kacang
Kacang-kacangan memiliki banyak manfaat, namun juga bisa menyebabkan reaksi alergi pada bayi. Biasanya alergi kacang yang umum adalah terhadap kacang tanah. Kacang lain seperti kacang kedelai berpotensi lebih rendah untuk menimbulkan reaksi alergi pada bayi. Bahkan kacang kedelai sering digunakan sebagai pengganti susu untuk anak yang alergi terhadap susu sapi.
Alergi kacang yang parah dapat menyebabkan anaphylaxis, yaitu reaksi tubuh terhadap alergen / zat penyebab alergi yang dapat mengancam jiwa dan harus segera ditangani. Biasanya bayi harus segera mendapatkan suntikan epinephrine untuk menghindari resiko berbahaya.
Umumnya alergi kacang tidak sembuh total seiring bayi tumbuh besar dan bisa kambuh sewaktu-waktu meski anak sudah dewasa. Bila si kecil alergi terhadap kacang, Mama dan Papa harus ekstra hati-hati dalam memberikan makanan yang mengandung kacang, baik itu dalam selai, kue, biskuit, dll.
Alergi Gandum
Alergi gandum adalah reaksi alergi yang disebabkan oleh konsumsi gandum. Ini tidak umum dan biasanya ditemukan pada anak-anak yang orang tuanya memiliki alergi gandum atau anak-anak yang mengidap asma.
Umumnya alergi disebabkan karena bayi mengkonsumsi makanan yang mengandung gandum seperti roti, mie, pasta ataupun pada kosmetik, sabun, dll.
Jadi jika si kecil alergi gandum, Mama dapat mengganti tepung bebas gandum dan gluten untuk tepung terigu saat mengolah makanan yang menggunakan tepung.
Alergi Susu Sapi
Alergi susu sapi adalah salah satu alergi makanan anak yang paling umum. Diperkirakan akan mempengaruhi antara 2% dan 7,5% bayi di bawah satu tahun, meskipun sebagian besar anak-anak tumbuh dari usia lima tahun.
Alergi susu sapi ini biasanya berkembang ketika susu sapi pertama kali diperkenalkan pada si kecil baik dalam bentuk formula atau ketika Mama mulai menyapih si kecil. Dan sangat jarang terjadi pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
Bila si kecil alergi terhadap susu sapi, Mama bisa menggantinya dengan susu kedelai sebagai alternatif.
Alergi Madu
Sangat jarang anak-anak yang alergi terhadap madu, tetapi ada saran untuk menghindari madu selama masa bayi, karena risiko kecil botulisme infantil yang disebabkan dari madu yang terkontaminasi dengan bakteri yang disebut Clostridium.
Adapun Botulism Bayi adalah penyakit yang dapat terjadi ketika bayi mencerna bakteri yang menghasilkan racun di dalam tubuh. Kondisi ini dapat menakutkan karena dapat menyebabkan kelemahan otot dan masalah pernapasan.
Ikan dan Makanan Laut
Tidak seperti alergi lainnya, umumnya alergi terhadap ikan atau makanan laut, timbul setelah si Kecil cukup besar. Mereka tidak memiliki masalah mengkonsumsi ikan atau makanan laut saat masih bayi.
Memiliki alergi terhadap ikan seperti salmon, halibut atau tuna belum tentu akan memiliki alergi terhadap makanan laut lain seperti udang dan kepiting. Beberapa pengidap alergi juga mungkin bisa mengkonsumsi makanan laut dalam takaran tertentu tanpa menimbulkan reaksi alergi.
Baca Juga : Alergi Makanan pada Anak, Ini Tandanya!
Alergi makanan yang umum terjadi pada si kecil ini seringkali diturunkan bila Mama Papa memiliki riwayat keluarga yang alergi.
Reaksi alergi anak terhadap jenis makanan tertentu bisa berbeda-beda. Ini adalah alasan penting mengapa seorang anak dengan alergi makanan harus diperiksa oleh dokter yang berpengalaman dalam alergi anak.
Waah, bagus banget infonya. Terutama buat yang lagi ‘expecting’ baby pertama, kan biasanya agak rewel dan ortu lebih was-was sama makanan dedek. :O
Thx for share min! ^_^
Terima kasih ya Moms, jika ada kritik dan saran boleh kok disampaikan ke kami ya