Hai Mampaps, alergi makanan pada si kecil memang sering terjadi. Hal ini dikarenakan tubuh si Kecil bereaksi terhadap zat makanan tertentu. Alergi ringan mungkin hanya menimbulkan ruam di kulit, namun pada tingkat parah, tentu alergi bisa membahayakan si Kecil.
Namun yang menjadi kendala Mampaps biasanya adalah mencari penyebabnya. Ada beberapa makanan penyebab alergi yang unik, yang sering tidak disangka oleh Mampaps.
Mama Papa Harus Tahu
Alergi makanan ini bisa menyerang siapa saja dengan tingkatan yang berbeda-beda. Setelah usia dua tahun, imaturitas saluran cerna akan membaik, sehingga gangguan saluran cerna karena alergi ikut berkurang. Dengan kata lain, reaksi alergi karena makanan tertentu lebih sering terjadi pada usia tahun pertama kehidupan si kecil.Baca Juga: Waspada! Ini Alergi Makanan yang Sering Terjadi Pada Bayi
4 Penyebab Umum Alergi
1. Faktor Keturunan
Faktor keturunan atau genetik memang memainkan peranan penting. Jika Mampaps mempunyai riwayat genetik, maka si kecil juga dapat beresiko menderita alergi sebesar 70%.
2. Usia
Usia juga menjadi banyak pemicu gejala tersebut. Alergi makanan tertentu umumnya terjadi pada anak-anak, khususnya anak-anak kecil dan bayi. Hal ini berkaitan dengan sistem pencernaan yang belum matang.
3. Riwayat Penyakit Lain
Asma dan alergi terhadap makanan umumnya terjadi bersamaan. Jika si kecil mempunyai riwayat penyakit asma, maka si kecil juga beresiko terkena alergi.
4. Alergi Lainnya
Demikian juga jika si kecil memiliki jenis reaksi lain, seperti alergi debu, asap, dan lainnya maka berisiko pula memiliki alergi terhadap makanan menjadi lebih besar.
Baca Juga: Alergi Makanan pada Anak, Ini Tandanya!
Cross Alergi Reaction (reaksi silang alergi)
Reaksinya dapat timbul dalam beberapa menit hingga dua jam setelah mengonsumsi makanan pemicu. Gejala yang muncul dapat bersifat ringan hingga sedang, seperti bengkak di wajah, bibir ataupun mata, kulit terasa gatal, nyeri perut dan muntah.
Selain itu juga dapat memberi gejala berat yang disebut reaksi anafilaktik berupa sulit bernafas, mengi, lidah bengkak, batuk-batuk, pucat hingga penurunan kesadaran.
Bila si kecil terdapat alergi terhadap satu jenis makanan. Kejadian ini disebut dengan reaksi silang (cross reactivity) yang terjadi akibat kemiripan bentuk protein antar jenis makanan.
Misalnya, jika si kecil alergi terhadap susu sapi, kemungkinan ia juga alergi terhadap susu kambing. Berikut adalah makanan yang sering menimbulkan reaksi silang:
- Susu sapi dan susu kambing (>90%)
- Antar jenis ikan (>50%)
- Tepung dan produk tepung (25%)
- Susu sapi dan daging sapi (10%)
- Telur dan daging ayam (<5%)
- Kedelai dan kacang-kacangan lainnya (<5%)
Baca Juga: Bayi Alergi Susu Sapi? Ini Dia Kiat Ala dr. Risha Meilinda Marpaung
Makanan Penyebab Alergi yang Tidak Biasa
Ada beberapa makanan yang seringkali dianggap aman diberikan kepada si Kecil. Ternyata beberapa jenis makanan ini bisa menyebabkan alergi pada si Kecil loh Mams.
Coklat
Masih banyak Mampaps yang tidak mengetahui bahwa coklat bisa menyebabkan alergi. Protein yang terdapat pada coklat dapat menimbulkan reaksi sistem imun pada si kecil.
Tomat
Banyak orang yang belum mengetahui kalau tomat dapat menyebabkan alergi. Alergi terhadap tomat ini jarang terjadi dan penyebabnya bisa ada pada biji, kulit dan jus tomat
Tepung Terigu
Belum banyak orang yang mengetahui bahwa tepung terigu yang terbuat dari gandum, ternyata dapat membuat alergi.
Telur
Telur merupakan protein hewani yang paling banyak dikonsumsi. Bagian telur terdiri dari putih telur dan kuning telur. Kuning telur banyak mengandung lemak sedangkan putih telur banyak mengandung protein. Sumber penyebab alergi adalah protein. Oleh karena itu, banyak si kecil yang alergi terhadap putih telur.
Kacang-Kacangan
Alergi karena mengonsumsi kacang-kacangan paling sering dialami anak-anak. Tidak hanya karena kacang tanah, nyatanya hampir semua jenis kacang bisa menjadi penyebab alergi. Kedelai juga sering menjadi pemicu alergi di manusia.
So Mampaps, kenali makanan pada si kecil dan kenali pula bahan makanan apa yang dapat menyebab alergi pada si kecil.
Baca Juga: Cegah Bayi Bentol-bentol! Ini Dia Anti Nyamuk Untuk Bayi yang Aman!