Menikah adalah suatu keputusan besar dalam hidup. Memilih pasangannya pun tidak boleh sembarangan, tentunya berharap si dia akan menjadi pasangan terakhir ya! Sepasang kekasih yang memutuskan untuk menikah biasanya memiliki alasan tersendiri.
Sayangnya, alasan mereka tidak selalu tepat. Ada beberapa alasan yang seharusnya tidak dijadikan tolak ukur kesiapan untuk menikah. Rumah tangga yang kokoh merupakan rumah tangga yang dibangun dengan penuh cinta, kerjasama dan komitmen yang kuat.
Sehingga dalam memutuskan untuk menikah haruslah dipikir secara matang dengan alasan-alasan yang tidak sembarangan tentunya. Apa saja alasan yang salah untuk memutuskan menikah?
Baca Juga: Rahasia Agar Langgeng! 10 Persiapan Sebelum Menikah yang Wajib Kamu Ketahui
Salah! Ini 7 Alasan yang Biasa Dipakai Seseorang untuk Memutuskan Menikah
1. Pasangan yang Mapan Secara Finansial
Kewajiban menafkahi memang ada di pihak laki-laki, meskipun tidak jarang seorang istri ikut bekerja. Baik karena passion maupun tuntutan perekonomian keluarga. Terkadang ada yang memanfaatkan keadaan ini untuk dijadikan alasan menikah.
Bahkan ada yang menilai bahwa ini merupakan alasan terburuk untuk menikah. Bisa jadi pasanganmu berasal dari keluarga dengan latar belakang finansial yang baik, namun bukankah cinta tidak bisa diukur dan didasari oleh uang?
Karena pada hakikatnya, harta bisa saja habis di pertengahan perjalanan kehidupan berumah tangga. Lantas, apakah cintanya juga akan hilang setelah tidak adanya harta? Oleh sebab itu, sebaiknya buang jauh-jauh alasan menikah hanya karena melihat pasangan memiliki materi, karena hidup berumah tangga tak hanya soal materi.
Baca Juga: Penting! Ini Dia 7 Persiapan Keuangan Sebelum Menikah
2. Mendapatkan kebahagiaan
Berpikir dengan menikah akan otomatis membuat kamu bahagia ini merupakan alasan menikah yang konyol dan agak kurang tepat. Menyatukan isi dua kepala tidaklah mudah. Harus ada adaptasi yang mungkin bisa saja memakan waktu yang tidak sebentar.
Apalagi alasan kamu ingin bahagia adalah karena kamu baru patah hati diputuskan mantan. Sehingga kamu berharap menikah bisa melupakan sakit hati kamu dan bisa melupakan si mantan.
Setelah acara pesta pernikahan selesai, tentu kebahagiaan akan dirasakan oleh pasangan. Namun, bicara pernikahan tak melulu tentang kebahagiaan. Kehidupan pernikahan juga tak luput dari masalah, tangis, dan duka.
Hal itu pasti terjadi meskipun sesekali. Lantas apakah kamu menganggap pernikahanmu tidak membahagiakanmu? Apakah kamu akan tetap tinggal, atau menyerah dan lari dari kenyataan? Itulah kenapa alasan menikah bukan hanya mencari kebahagiaan ya. Maka cintailah pasanganmu disaat suka maupun duka.
3. Adanya tekanan dari orang tua untuk segera menikah
Jangankan bagi yang single alias belum memiliki kekasih, sepasang kekasih pun terkadang merasa terganggu dengan adanya pertanyaan “kapan nikah?”. Namun, bukan berarti pertanyaan tersebut dijadikan alasan menikah ya.
Menikah sangatlah butuh kesiapan yang ekstra. Mulai dari materi, mental, bekal diri dan ilmu-ilmu kehidupan yang tentunya tidak dipelajari di bangku sekolah. Dan terutama kamu harus yakin bahwa pasanganmu adalah ‘the one’, orang yang bisa bersamamu sampai maut memisahkan. Jadi sebaiknya cuek saja dengan pertanyaan atau perintah untuk segera menikah hingga waktunya datang.
Lagipula, yang akan menjalaninya nanti adalah kamu dan pasanganmu. Pilihlah pasangan yang tepat, yang mau belajar bersama, karena sejatinya pernikahan adalah bangku sekolah yang baru. Bangku dimana kamu dan pasanganmu akan menerima latihan-latihan dan ujian kehidupan. Semangat!
4. Merasa sudah cukup umur
“Perawan tua” adalah istilah yang juga sangat menganggu bagi perempuan jomblo yang usianya sudah diatas 26 tahun. Padahal, kesiapan menikah tidak hanya dilandasi dengan usia. Terlebih lagi jika orang tua sudah mulai terganggu jika anaknya dijiluki “perawan tua”, biasanya perjodohan menjadi solusi.
Padahal, banyak orang dengan usia matang namun masih belum dewasa dan juga sebaliknya. Perjodohan tidak selalu berakhir buruk, namun selagi kamu mampu lebih baik pilihlah sendiri pasangan yang sesuai dengan kriteriamu. Pasangan yang menerima segala yang ada dalam diri kamu, temasuk usiamu.
Meski sudah berusia matang, tetap harus selektif ya dalam memilih pasangan. Sebab pernikahan adalah perjalanan panjang yang nantinya akan kamu hadapi bersamanya.
5. Merasa Jenuh dengan Rutinitas
Seringkali kita mendengar kalimat “pengen nikah aja” yang dilontarkan oleh mahasiswa tingkat akhir. Sebagaimana kita tahu, bahwa mahasiswa tingkat akhir selalu disibukkan dengan tugas dan ujian yang padat. Apalagi jika sudah menjelang penyusunan skripsi.
Hal ini sering membuat mahasiswa jenuh dengan rutinitas dan ingin menikah dalam waktu dekat. Pemikiran menikah akan menjadi petualangan baru yang membuat hidup lebih berwarna, lebih indah.
Namun jika dipikir secara sehat, bukankah menikah di saat perkuliahan sedang “crowded” akan membuat kacau keduanya? Kuliah menjadi tidak fokus, rumah tangga tidak terurus. Hingga tak jarang yang memutuskan untuk berhenti kuliah.
Wah, fatal juga ya dampak alasan yang satu ini. Sekeras apapun perkuliahanmu, itu merupakan salah satu bekal untuk menghadapi dunia pascasekolah lho!
Baca Juga; 14 Inspirasi Foto Prewed, Cocok Untuk Kaum Millenials!
6. Iri Melihat Teman Sebaya Sudah Menikah
Ini alasan yang paling konyol dan sangat lucu. Ada beberapa orang yang iri melihat pernikahan orang lain sehingga memutuskan segera menikah. Padahal, meski sebaya, tingkat kesiapan orang tentunya berbeda-beda.
Iri melihat unggahan foto-foto mesra mereka? Saatnya tutup mata dan yakinkan kamu tidak akan terpengaruh hanya karena iri. Bukankah iri tanda tak mampu? Hm… untuk masalah jodoh, jangan pernah membandingkan diri kamu dengan orang lain ya. Percaya saja Tuhan sudah mengatur dan mempersiapkan pernikahan seperti apa yang kamu harapkan.
7. Agar tidak merasa kesepian
Kesepian adalah kondisi kamu merasa bosan dengan kesendirianmu. Namun, sendiri dan sepi adalah dua hal yang berbeda lho. Cintailah dirimu sendiri, lakukan hal yang kamu sukai. Meskipun sendiri, jika digunakan untuk kegiatan positif pasti rasa kesepian itu akan hilang tanpa kamu paksakan kok.
Meski setelah menikah melakukan segalanya berdua, tetapi pernikahan bukan satu-satunya hal yang bisa menghilangkan kesepianmu lho. Lagipula banyak yang bisa kamu gunakan dimasa-masa sendiri-mu seperti kursus, les bahasa asing, ikut komunitas, dan lain sebagainya.
Jangan sampai menikah hanya karena kesepian ya, toh kamu juga nantinya akan mengalami masa-masa sendiri meskipun sudah menikah. Contohnya seperti ditinggal dinas ke luar kota, ditinggal kerja seharian, ditinggal anak sekolah, dan hal-hal lain yang membuat kamu menjadi sendirian di rumah.
Itulah ulasannya mengapa ke-7 alasan tersebut jangan kamu pakai untuk alasan menikah. Jika kamu akan menikah di waktu dekat dan alasan kamu termasuk ke dalam daftar 7 alasan salah di atas, yuk ubah pola pikir dan mindset mu. Semangat mempersiapkan alasan menikah terbaik untuk langkah yang baik!
Baca Juga: Ingin Menikah Tapi Belum Punya Rumah? Cobain Cara Ini Yuk!