Pada perkembangan bayi 20 bulan, Si Kecil sudah semakin aktif dan mandiri. Kini, ia sudah bisa menaiki tangga sendiri lho Mams. Meskipun demikian, ia masih tetap memerlukan bantuan ketika hendak turun. Masa-masa ini merupakan masa eksplorasi yang sangat menyenangkan baginya. Melempar dan menendang menjadi salah satu aktivitas yang disukainya.
Rasa ingin tahunya pun semakin tinggi, Mams harus siap menjawab segudang pertanyaan darinya, termasuk mengenai alat kelaminnya. Pastikan Mams menjawab pertanyaannya dengan tepat, Mams. Menjawab pertanyaan dengan jawaban mengambang akan membuatnya mencari tahu sendiri mengenai hal yang dipertanyakannya. Hal ini akan mengkhawatirkan, terutama saat Si Kecil sedang tanpa pengawasan. Masih banyak yang terjadi pada perkembangan bayi 20 bulan. Yuk simak selengkapnya.
Perkembangan Bayi 20 Bulan
Senang Melukis
Di perkembangan bayi 20 bulan, Si Kecil sedang senang-senangnya melukis. Bereksplorasi dengan warna menjadi salah satu kegiatan favoritnya saat ini. Bukan menggunakan kuas, Si Kecil lebih senang menggoreskan warna menggunakan tangannya langsung lho Mams. Sediakanlah cat air berbagai macam warna dan media lukisnya, biasanya ia akan betah berlama-lama untuk melakukannya.
Memakaikannya celemek dapat membuat kekhawatiran Mams terhadap bajunya yang kotor menjadi berkurang. Jika tidak ada celemek, Mams bisa menggunakan baju yang dikhususkan untuk Si Kecil melukis. Khawatir ia menggoreskan cat ke perabot rumah tangga? Mams bisa memindahkan aktivitas ini ke kamar mandi agar lebih mudah untuk membersihkan.
Membuat Angka Satu
Bayi 20 bulan sebaiknya sudah dilatih untuk membuat garis lurus. Meskipun hasilnya tidak selurus yang dicontohkan, namun aktivitas ini menunjang daya konsentrasi Si Kecil. Untuk melatihnya, Mams bisa mulai kenalkan angka satu yang bentuknya menyerupai garis. Selain berlatih membuat garis, latihan ini juga membuatnya belajar mengenal angka.
Baca Juga: 8 Permainan Terbaik Melatih Keterampilan Motorik si Kecil
Berdiri dengan Satu Kaki
Ajaklah ia bermain tantangan. Mams bisa seolah-olah menantangnya berdiri dengan satu kaki sementara kaki lainnya ditekuk ke belakang. Biasanya, bayi usia 20 bulan akan tertarik mengikuti tantangan dan berusaha semaksimal mungkin. Awalnya ia akan memulainya dengan berpegangan pada dinding atau benda kokoh sekitar. Namun perhatikanlah betapa ia bersungguh-sungguh dan mencobanya hingga berhasil di kemudian hari.
Sebagian anak di usia ini mungkin belum dapat berdiri kokoh bahkan menggunakan dua kaki. Jangan khawatir Mams, mengingat perkembangan setiap anak berbeda-beda.
Stop Memberinya Sebotol Susu Sebelum Tidur, Mams
Sebagian anak mungkin sudah terbiasa dengan aktivitas minum susu sebelum tidur. Jika Si Kecil termasuk salah satunya, gantilah kebiasaannya. Memberinya sebotol susu sebelum tidur dapat membuat susu bersarang semalaman pada gigi. Tentu saja hal ini dapat membuat kerusakan pada gigi Si Kecil. Berilah ia sebotol susu setidaknya satu jam sebelum tidur dan tidak diminum di kasur. Mams juga bisa mengganti susunya dengan jus buah ketika siang hari. Biasakan duduk di kursi tinggi agar Si Kecil tidak tertidur. Jangan lupa mengajaknya menyikat gigi ketika hendak tidur. Kebiasan ini akan tertanam sehingga kesehatan mulut Si Kecil terjaga.
Baca Juga: Sembunyikan Dot, Salah Satu Cara Menyapih Anak Agar Tidak “Ngempeng”!
Berperan menjadi teman yang baik
Mams merupakan teman pertama Si Kecil dalam bermain. Mams bisa mencontohkan tingkah laku yang baik agar bisa diterapkan Si Kecil saat ia bermain dengan temannya. Anak di usia 20 bulan cenderung masih enggan berbagi mainan dengan temannya. Ketika sedang bermain di rumah, contohkanlah tentang berbagi, bahwa meminjamkan mainan kepada teman bukanlah hal yang menakutkan.
Mams juga bisa mulai sering mengajaknya permainan yang mengharuskannya bergantian dengan teman. Misalnya bergantian menendang atau melempar bola. Hal ini dapat membuat anak mengerti bahwa tidak semua permainan harus dikuasainya sendiri. Ia juga akan paham bahwa bermain bersama akan lebih terasa menyenangkan.
Selalu contohkan kalimat sederhana seperti “tolong…maaf…terima kasih…” ketika sedang bermain bersama Si Kecil. Etika sederhana ini juga bukan tidak mungkin akan diterapkannya kepada orang lain.