Ternyata, Indonesia menempati urutan ke-5 dengan jumlah kelahiran bayi prematur terbanyak di dunia loh Mampaps! Data ini di peroleh dari data Biro Pusat Statistik 2016, angka kematian bayi (AKB) mencapai 25 kematian setiap 1.000 bayi yang lahir. Nah, kelahiran bayi prematur akan terjadi pada usia kehamilan Mama mencapai akhir dari minggu ke-37.
Perlu diketahui, kelahiran bayi lebih awal dari Hari Perkiraan Lahir (HPL) memiliki berbagai tingkatan dengan risiko tersendiri. Bayi yang terlahir pada usia kehamilan sebelum minggu ke-26 dikenal juga sebagai prematur mikro, memiliki risiko yang cukup tinggi. Pada umumnya, semakin dini kelahiran si kecil maka semakin besar risikonya karena fungsi tubuh si kecil belum berkembang sempurna.
Bukan hanya dari waktu kelahiran yang cepat, kelahiran prematur juga disebabkan oleh berat lahir yang rendah yaitu kurang dari 2500 gram. Nah, yang harus diwaspadai kelahiran bayi prematur dan berat lahir rendah terkait juga dengan penyakit jantung di usia dewasa. Lalu, apa saja sih faktor penyebab bayi terlahir prematur? Simak penjelasan berikut ya:
Usia saat merencanakan kehamilan
Usia menjadi salah satu faktor utama penyebab terjadinya kelahiran bayu prematur. Wanita berusia di bawah 16 tahun dan lebih dari 35 tahun memiliki risiko 2 hingga 4 persen untuk melahirkan bayi prematur dibandingkan usia 21-24 tahun saat hamil. Hal ini disebabkan oleh faktor hormonal sang Mama yang sedang merencanakan kehamilan baik di usia muda ataupun lebih dari 35 tahun.
Bagi yang hamil di usia muda yaitu di bawah 16 tahun (kehamilan remaja), risiko melahirkan bayi prematur disebabkan oleh ketidaksiapan untuk menjalani persalinan. Bahkan, remaja memiliki risiko kehamilan buruk dan kelahiran bayi prematur yang lebih tinggi.
Memiliki riwayat melahirkan bayi prematur
Memiliki riwayat melahirkan bayi prematur sebelumnya, ternyata menjadi pemicu terkuat untuk melahirkan bayi prematur selanjutnya loh Mampaps. Bahkan, penelitian mengatakan wanita yang melahirkan prematur berpeluang 30 hingga 50 persen lebih tinggi untuk mengalami kelahiran bayi prematur di kehamilan berikutnya.
Baca Juga: Kelainan Genetik, Salah Satu Penyebab Anak Hiperaktif!
Kehamilan kembar
Hampir semua Mama yang hamil anak kembar memiliki risiko hingga 90 persen untuk melahirkan bayi prematur. Biasanya usia kelahiran bayi kembar terjadi pada periode prematur lambat saat memasuki usia kehamilan 34-36 minggu. Kelahiran prematur bayi kembar biasanya akan diikuti oleh berat badan lahir rendah, morbiditas neonatal dan perinatal, neonatal, dan kematian bayi.
Adanya infeksi pada mama
Mama yang mengalami infeksi yang mempengaruhi vagina, ginjal, kandung kemih, dan saluran kencing berisiko melahirkan bayi prematur. Bukan cuma itu, infeksi umum disebabkan oleh bakteri yang disertai dengan demam tinggi saat hamil juga memiliki risiko yang sama.
Mama mengidap kondisi kronis
Mama yang memiliki diabetes, hipertensi, anemia, asma, penyakit ginjal, dan beberapa penyakit yang cukup berbahaya memiliki risiko cukup tinggi untuk melahirkan bayi prematur. Nah, jika Mama sudah mengetahui dengan kondisi ini maka segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang baik selama kehamilan.
Berat badan saat hamil tidak memenuhi standar
Berat badan yang tidak memenuhi standar ternyata juga menjadi salah satu faktor melahirkan bayi prematur Mama! Sebagian Mama yang hamil biasanya akan mendapatkan kenaikan berat badan yang cukup banyak, namun ada sebagian yang tidak mendapatkan jumlah berat badan yang disarankan.
Eits… obesitas pra-kehamilan juga bisa menjadi indikator melahirkan prematur loh, karena dapat meningkatkan risiko ketuban pecah dini saat usia kandungan kurang dari 37 minggu. Untuk itu, penting bagi Mama selalu memperhatikan berat badan selama kehamilan ya!
Gaya hidup yang buruk
Mengonsumsi alkohol,merokok dan menggunakan zat terlarang dapat mempengaruhi dan membahayakan perkembangan janin dalam rahim. Maka disarankan saat hamil Mama harus mengonsumsi makanan-makanan yang baik untuk perkembangan janin dalam rahim. Selain itu, kurangi juga aktivitas fisik yang membuat Mama cepat lelah, karena ini akan berisiko untuk melahirkan bayi prematur.
Ke tujuh faktor yang sudah dijelaskan merupakan faktor yang paling sering Mama alami saat sedang menjalani kehamilan. Untuk itu, penting buat Mama dan Papa merencanakan kehamilan dengan menjalankan pola hidup sehat. Karena hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin di dalam kandungan. Nah, jika sudah mengetahui faktor-faktornya segera jauhi dan konsultasikan kesehatan Mama selama hamil pada dokter secara rutin. Semoga bermanfaat dan sehat selalu ?
Baca Juga: Waspada! Mommyrexia Sebelum dan Setelah Melahirkan