Hai Mampaps, fase kehamilan merupakan fase yang ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan yang baru menikah. Mendeteksi janin yang ada di dalam perut Mama juga dapat dilakukan secara dini, salah satunya dengan cara USG secara rutin. Hal ini dilakukan untuk memantau peekembangan janin serta mengetahui kelainan janin pada kehamilan.
Pentingnya Kontrol Rutin dan USG
Kontro rutin selama Mama hamil biasa kita kenal dengan pemeriksaan ANC (antenatal care). ANC (antenatal care) merupakan program kunjungan wajib yang dilakukan oleh setiap ibu hamil. ANC dilakukan minimal empat kali selama kehamilan berlangsung.
Baca Juga: 7 Pemeriksaan USG Kehamilan dan Manfaatnya
Pemeriksaan USG ini menjadi pemeriksaan penting dilakukan ketika Mama sedang hamil lho. USG (Ultrasonografi) adalah alat pemeriksaan dengan menggunakan ultrasound (gelombang suara) yang dipancarkan oleh transduser. Memang ada banyak jenis USG mulai dari 2D, 3D, hingga 4D.
Kelainan Janin yang Bisa Dideteksi Dini
Deteksi adanya kelainan janin dapat dilakukan saat ANC, dan bisa dideteksi saat usia kehamilan memasuki usia 20 minggu. Kelainan janin yang dapat dideteksi antara lain:
1. Anensefali
Anensefali adalah salah satu kelainan janin yang paling umum dan bisa terjadi pada semua wanita. Pada kondisi ini, sebagian besar tulang tengkorak dan otak bayi tidak terbentuk. Kelainan ini dapat menyebabkan terjadinya keguguran, kematian saat lahir, atau lahir hidup tetapi hanya bertahan beberapa waktu.
Baca Juga: Perlukah Melakukan USG 3D Saat Kehamilan?
2. Bibir Sumbing
Bibir sumbing merupakan kelainan janin yang menyebabkan terbentuknya celah pada bibir atas, langit-langit rongga mulut, atau gabungan keduanya.
Kelainan janin ini dapat Mampaps ketahui saat pemeriksaan USG sejak trimester pertama. Saat ini, penyebab terjadinya bibir sumbing belum diketahui secara pasti. Faktor genetika dan lingkungan diduga berpengaruh kuat dalam terjadinya bibir sumbing.
Bibir sumbing dapat menjadi masalah karena membuat bayi kesulitan untuk mengisap ASI. Kondisi ini dapat menyebabkan bayi kekurangan nutrisi dan rentan untuk jatuh sakit.
3. Spina Bifida
Spina bifida adalah kelainan janin bawaan yang menunjukkan pertumbuhan tulang belakang dan saraf tulang belakang yang tidak sempurna. Terjadinya spina bifida dikaitkan dengan tidak cukupnya konsumsi asam folat selama kehamilan berlangsung, terutama di trimester pertama.
Deteksi spina bifida dilakukan dengan melakukan pemeriksaan darah maternal serum alpha fetoprotein (MSAFP) di usia kehamilan 16-18 minggu.
4. Gastroschisis
Gastroschisis adalah kelainan janin pada otot dan lapisan luar perut, dimana organ dalam perut (seperti usus) terurai keluar. Penyebab terjadinya gastroschisis diduga akibat sering mengonsumsi alkohol atau rokok saat kehamilan. Kelainan tersebut dapat dideteksi melalui pemeriksaan USG dan pemeriksaan darah serum pada Mama yang sedang hamil.
5. Hidrosefalus
Hidrosefalus ditandai dengan ukuran kepala bayi yang membesar secara tidak normal karena penumpukan cairan di dalam rongga ventrikel otak. Kasus hidrosefalus di Indonesia cukup banyak, sekitar empat banding 1000 kelahiran.
6. Kelaianan Kromosom Lainnya
Kelainan kromosom merupakan kecacatan yang terjadi pada susunan materi genetik pada saat janin mulai berkembang. Beberapa kelainan kromosom yang sering terjadi seperti sindrom down, sindrom edward, dan sindrom patau.
Untuk mendeteksi kelainan kromosom tersebut dapat mulai dideteksi sejak usia 10-14 minggu.
Baca Juga: Waspada! Kelainan Ini Sering Terjadi Saat Mama Hamil
Mencegah Kelainan Janin pada Kehamilan
Setiap mampaps pasti berharap janin yang ada didalam perut Mama yang sedang hamil akan tumbuh dan berkembang secara sempurna. Oleh karena itu untuk mencegah kelainan janin selama kehamilan, ada beberapa cara antara lain:
1. Konsumsi Makanan Bergizi
Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi untuk Mama yang sedang hamil merupakan cara yang bisa ditempuh untuk mendukung perkembangan bayi dalam kadungan sehingga risiko bayi lahir cacat dapat terhindarkan.
2. Konsumsi Vitamin
Mengonsumsi vitamin saat hamil memang sangat dianjurkan, salah satunya yang sering dianjurkan vitamin asam folat. Asam folat memang menjadi asupan yang dibutuhkan Mama yang sedang hamil dalam upaya menjaga kesehatan sekaligus mencegah bayi lahir cacat.
Manfaat lain dari asam folat dapat mencegah terjadinya cacat pada tabung saraf bayi, mencegah terjadinya kerusakan pada otak dan sumsum tulang belakang dan mengurangi risiko bayi alami bibir sumbing ataupun cacat jantung.
3. Hindari Merokok dan Alkohol
Mulailah untuk menerapkan gaya hidup sehat, merokok selama kehamilan dapat mengakibatkan bayi lahir prematur dan bayi lahir cacat seperti alami bibir sumbing.
Begitu juga dengan mengonsumsi alkohol selama hamil dapat mengakibatkan perkembangan janin bisa saja terganggu, meningkatkan risiko bayi lahir cacat, dan keguguran.
So, Mampaps, penting sekali selama Mama hamil dianjurkan untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin atau ANC. Dengan pemeriksaan rutin dan deteksi dini dapat melihat dan memantau perkembangan janin selama kehamilan.