Coba di cek apakah ibu mengeluarkan kata-kata tajam yg seolah menyerang, menuding terus menerus. Kalau ada baiknya di ganti. Tapi kalau memang ternyata ibu merasa tidak ada kata-kata seperti itu, dan dia tetap bersikap seperti itu. Mungkin dia sdg merasa tertekan. Entah tekanan apa dan dari mana mungkin ibu bisa komunikasikan kembali menanyakan bagaimana isi hatinya yg sebenarnya.
Setelah suami merasa lebih rileks, coba ibu bujuk dia untuk pergi ke psikolog. Bisa dengan cara membujuk seperti “pa pa mau lebih bahagia gak? Yuk kita pergi ke psikolog pa, sama aku. Ke psikolog itu bukan untuk orang yg sakit justru buat orang yg ingin lbh bahagia. Jadi kita berdua bisa curhat ke psikolog” jadi jgn ajak dia ke psikolog pada saat dia merasa tertekan, sedih, atau bahkan merasa ingin bunuh diri. Jadi ngomongnya pada saat suasana lagi positif.
————————————————————————————————————
Dijawab oleh coach Lex dePraxis dari Kelas Cinta dalam kulwap “Sering Bertengkar? Pola Komunikasi Intim dari Hati ke Hati”
Lex dePraxis adalah seorang Love & Relationship Coach, pakar profesional pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengedukasi tentang hubungan cinta.
.
