Memasuki trimester tiga, biasanya para ibu hamil sudah tidak sabar untuk menanti waktu kelahiran. Selain persiapan perlengkapan bayi, tentunya persiapan persalinan yaitu mempersiapkan diri secara mental sangat diperlukan juga ya Mams!
Bagi Mama yang akan melahirkan untuk pertama kalinya, tentu banyak pertanyaan-pertanyaan yang terlintas di pikiran. Nah, Mams bisa membaca artikel Q & A terkait persiapan persalinan yang banyak dipertanyakan ibu hamil. Barangkali saja ada pertanyaan yang mewakili isi hati Mams nih. Yuk simak baik-baik, Mams!
Baca juga: 9 Keluhan Setelah Melahirkan yang Paling Sering Dialami Oleh Mama
Pertanyaan Seputar Persiapan Persalinan yang Perlu diketahui
Perlukah suami mendampingi saat proses kelahiran? Bagaimana bila suami tidak bisa hadir?
Tentu semua wanita ingin didampingi oleh suami sepenuhnya mulai dari hamil hingga melahirkan. Namun, jangan khawatir, ya Mams. Untuk pasangan berbeda jarak dan lokasi, bisa dengan cara memanfaatkan teknologi video call. Lakukanlah komunikasi bersama via video call, ketika Paps berbicara, usahakan mams hanya mendengarkan saja agar si Kecil ikut mendengar suara Papa.
Selain itu, Mams juga harus menciptakan rahim yang penuh kasih dan bahagia. Mama juga bisa lho berbagi emosi dengan janin. Misalnya pada saat mama merasa kesal dan berkata “Dek mama lagi bete nih jalanan macet”. Percakapan demikian akan membuat bayi mengetahui suasana dan kondisi yang dialami oleh ibunya.
Bagaimana menciptakan suasana melahirkan yang nyaman dan tenang serta cara membangun kerjasama suami istri agar kompak saat proses persalinan?
Untuk menciptakan kekompakan dan pemahaman suami akan kebutuhan (mental) Mama saat melahirkan, sebaiknya ajak Papa untuk mengikuti kelas bersama. Di tahap awal, Mams bisa mengajaknya membaca artikel atau buku, mengikuti kulwaps, atau seminar yang berhubungan dengan materi kehamilan dan persalinan.
Dengan Papa memahami apa yang akan Mama lalui, Papa akan bisa mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan.
Bagaimana bila Mama memiliki banyak keluhan fisik (seperti sakit kepala, tinggi kolesterol, tekanan darah naik, dsb) pada saat hamil. Apa yang harus dilakukan agar tetap tenang?
Pentingnya pemeriksaan kehamilan yang rutin adalah kuncinya! Menjelang Hari Perkiraan Lahir (HPL) biasanya obgyn meminta Mama datang lebih sering untuk melakukan pemeriksaan. Hal ini dilakukan untuk memantau kondisi fisik Mama.
Bila dokter kandungan merasa ada masalah pada kesehatan Mama, biasanya dokter akan merekomendasikan tindakan yang perlu dilakukan. Dan yang paling penting, selalu perhatikan asupan makanan Mama serta pastikan cukup istirahat.
Baca Juga: Ayo Cari Tahu! Pemeriksaan Kehamilan Penting Bagi Mama
Bagaimana membangun mental yang kuat bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan? Ingin melakukan persalinan normal tapi takut merasakan sakit, apa yang harus dilakukan?
Persalinan pervaginal yang sering disebut normal adalah sebuah proses persalinan yang sudah terjadi beribu tahun yang lalu. Pemikiran kontraksi dan robekan perinium selalu menjadi momok sehingga dianggap menakutkan. Padahal, persalinan Caesar (SC) juga memiliki resiko jika dilakukan bukan karena ada indikasi medis.
Operasi SC dilakukan ketika ibu mengalami preklamsia, gawat janin, serta plasenta previa totalis. Kenyataan saat ini bahwa SC sebuah pilihan untuk tidak sakit adalah keputusan yang keliru, sebab ada yang mengalami keluhan pasca operasi SC.
Baca juga: Kenali dan Atasi Tokophobia Jelang Proses Melahirkan
Oleh sebab itu, kenalilah diri sendiri, gali pilihan yang ada. Jika minim resiko dan aman melakukan persalinan pervaginal maka yang dibutuhkan adalah persiapan. Jika memungkinkan, Mams bisa mengikuti kelas dan prenatal yoga bersama pasangan.
Saat proses kontraksi, apa yang seharusnya dilakukan oleh suami? Serta hal apa saja yang biasanya bisa membuat seorang ibu merasakan trauma terhadap persalinan?
Teknik rileks saat kontraksi yang paling mudah adalah Nafas. Tarik nafas panjang dan fokus hanya pada pernafasan Mama akan membuat pikiran Mama teralihkan dari rasa sakit.
Kunci persalinan nyaman adalah : nafas, gerak, dan rileks. Disaat yang bersamaan, suami bisa membantu melakukan pijatan untuk membuat Mama merasa rileks, mengingatkan untuk nafas dan terutama membuat Mama merasa nyaman.
Rasa sakit atau masalah saat proses melahirkan bisa menimbulkan trauma pada Mama. Namun perlu diingat, setiap proses kelahiran bisa berbeda. Hal ini juga bergantung pada persiapan yang Mama lakukan. Bisa saja pada persalinan pertama Mama harus menahan kontraksi dalam waktu lama, namun pada kelahiran kedua bisa terjadi sangat cepat.
Dengan persiapan fisik, mental dan batin sebelum kelahiran, dapat mengurangi rasa takut dan sakit loh Mams!
Adakah tips khusus agar perineum tidak perlu dijahit setelah persalinan?
Hal ini tentu tergantung besarnya robekan saat proses persalinan. Biasanya dokter melakukan pengguntingan agar bayi bisa lebih mudah melewati jalan lahir.
Dengan seringnya Mama melakukan senam kegel akan melatih kelenturan perineum sehingga membantu saat proses kelahiran maupun masa penyembuhan.
Apakah doula sangat dibutuhkan pada persalinan? Atau mengikuti kelas persalinan saja sudah cukup?
Tentu keberadaan Doula tergantung kebutuhan Mama, peran Doula juga tidak menggantikan peran suami. Ada beberapa manfaat dengan pendampingan Doula, salah satunya Mams mendapatkan persalinan yang minim trauma dan bahagia. Karena Doula biasanya sudah mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menenangkan Mama.
Beberapa ahli merasa bahwa para ibu perlu untuk mengikuti kelas agar pendampingan Doula menjadi maksimal. Ketika Doula mengingatkan untuk rileks dan nafas, Mams sudah mengenalnya saat mengedukasi diri.
Nah itulah 7 Pertanyaan Terkait Persiapan persalinan yang mungkin juga menjadi pertanyaan bagi Mams. Anak bukan hanya milik Mama, oleh sebab itu, galilah informasi bersama suami mengenai kebutuhan ibu dan janin. Jangan lupa gunakan kalimat persuasif yang apik agar suami tidak merasa digurui. Selamat melahirkan dengan bahagia, Mams!
Baca Juga: 11 hal yang Wajib Mama Ketahui saat Melahirkan Pertama Kali
