Melahirkan seorang anak bagi wanita adalah suatu anugerah yang luar biasa. Merawat dan memberikan nutrisi yang cukup adalah salah satu cara mensyukurinya. Tetapi bagaimana dengan seorang wanita yang tidak bisa menyusui? Bagaimana nutrisi bayinya akan terpenuhi? Haruskah donor ASI?
Pertanyaan-pertanyaan itu sudah pasti berkecamuk dalam pikiran. Buat Mama yang mengalami kondisi dimana Mama tidak bisa menyusui, jangan tergesa-gesa dalam menerima tawaran donor ASI meskipun hal itulah solusinya.
Baca Juga : Bagaimana Sih Cara Menjadi Pendonor atau Penerima Donor ASI?
Namun ASI bukanlah hanya sekedar susu tetapi produk darah yang bisa menyalurkan berbagai jenis penyakit. Di era maraknya media sosial sekarang ini, donor ASI bisa dengan mudah ditemukan. Seringkali pencarian donor ASI beredar lewat pesan instant atau grup- grup jaringan pertemanan sosial.
Padahal mencari ataupun menjadi donor ASI haruslah melaluli pemeriksaan yang tepat. Beberapa hal yang perlu Mama ketahui sebelum mencari donor ASI adalah :
Riwayat kesehatan pendonor
Penting bagi Mama untuk mengetahui riwayat kesehatan pendonor ASI. Karena sekali lagi ASI adalah produk darah yang bisa menularkan berbagai penyakit. Sebisa mungkin lakukan tes darah untuk tes penyakit HIV 1&2, Hepatitis B&C, Sifilis, dan HTLV 1&2.
Konsultasi ke dokter
Dikarenakan kita tidak boleh sembarangan menerima donor ASI, pastikan Mama selalu konsultasi dengan dokter dan meminta dengan jelas bagaimana prosedur menerima donor ASI yang aman. Menerima pendonor tanpa skrining tidaklah disarankan. Setelah Mama mengetahui riwayat kesehatannya maka oleh dokter akan dilakukan skrining atau penapisan. Tujuannya adalah untuk mendeteksi lebih dini jika ada penyakit yang ada dalam ASI.
Buat perjanjian dengan pendonor
Setelah Mama mengetahui riwayat dan hasil tes darah pendonor tidak langsung dia akan bisa menjadi pendonor. Mama juga bisa tanyakan mengenai latar belakang atau identitas, gaya hidupnya, apakah sedang menjalani diet, atau apapun yang berkaitan dengan kesehatannya. Buatlah perjanjian yang diketahui dengan surat keterangan dari dokter bahwa dia tidak beresiko menularkan penyakit.
Ketahui cara memberi ASIP
Setelah mendapatkan ASIP atau ASI pendonor, Mama harus tahu cara mensterilisasikan dengan teknik flash-heat atau pemanasan cepat. Gunakan botol kaca tahan panas yang sudah disterilkan lebih dulu. Saat akan memanaskan ASIP, usahakan hanya 50 ml-150 ml yang berada dalam botol.
Lalu letakkan botol dalam panci biasa yang berisikan air sebanyak takaran ASIP dalam botol sehingga semua permukaan ASIP bisa terpanaskan dengan baik. Panaskan panci dengan temperature paling panas hingga air dalam panci mendidih.
Segera angkat botol saat air mendidih dan dinginkan dalam mangkuk berisi air dingin agar suhu cepat turun. ASIP yang sudah dipanaskan dapat dikonsumsi hingga 6 jam saja.
Baca Juga : Mengkonsumsi Ketan Untuk Memperlancar ASI, Mitos Atau Fakta?
Selain itu konsultasikan juga dengan pemuka agama jika Mama dari keluarga Muslim. Beberapa menyebutkan jika bayi yang meminum ASI dari pendonor maka otomatis menjadi saudara sepersusuan untuk anak pendonor ASI tersebut dan jika jenis kelaminnya berbeda maka tidak akan bisa menikah.
Namun ada beberapa yang menyebutkan juga tidak mengapa. Untuk itu mencari donor ASI benar-benar harus memperhatikan setiap detailnya agar tidak menjadi musibah nantinya. Semoga bermanfaat.